
JAKARTA – Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, menegaskan pentingnya peningkatan literasi masyarakat sebagai langkah strategis dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Ia menyoroti rendahnya tingkat literasi di Indonesia dan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah konkret dengan berbagai program strategis.
“Berbagai upaya kreatif untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui sejumlah program yang mendorong agar masyarakat gemar membaca. Hal ini harus terus dilakukan di tengah sejumlah keterbatasan yang kita hadapi saat ini,” ujar Lestari.
Kolaborasi Lintas Sektor untuk Meningkatkan Literasi
Baca Juga15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
Menurut Lestari, peningkatan literasi tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan sinergi antara berbagai kementerian dan lembaga terkait guna menciptakan solusi yang efektif. Ia menekankan bahwa Perpustakaan Nasional memiliki peran strategis sebagai koordinator dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil.
“Dibutuhkan beragam kreativitas dan kolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Hal ini dalam meningkatkan gemar membaca di kalangan masyarakat,” tambahnya.
Upaya ini diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam penyebaran akses terhadap bahan bacaan berkualitas serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.
Program Mudik Asyik Baca Buku 2025
Salah satu inisiatif pemerintah dalam mendorong budaya membaca adalah pelaksanaan program Mudik Asyik Baca Buku (MABB) 2025. Program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini akan berlangsung selama arus mudik Lebaran 2025.
Melalui program ini, pemerintah menyediakan akses buku bacaan di berbagai titik peristirahatan pemudik. Langkah ini diharapkan dapat membangun kebiasaan membaca sejak dini, bahkan dalam situasi perjalanan panjang sekalipun.
“Kami ingin menjadikan literasi sebagai bagian dari keseharian masyarakat. Program Mudik Asyik Baca Buku ini diharapkan bisa menjadi contoh bahwa membaca bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja,” ujar Lestari.
Pentingnya Peran Masyarakat dalam Meningkatkan Literasi
Selain program pemerintah, Lestari juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam membangun budaya literasi. Menurutnya, komunitas dan keluarga memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan membaca sejak dini. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Indonesia diharapkan dapat mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi di era global.
Peningkatan literasi di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Namun, dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan masyarakat, diharapkan hambatan tersebut dapat diatasi secara bertahap. Program-program seperti Mudik Asyik Baca Buku menjadi langkah awal yang dapat mempercepat peningkatan literasi nasional.
Dengan berbagai upaya yang terus digalakkan, Lestari optimistis bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. “Literasi adalah kunci utama dalam membentuk SDM unggul. Oleh karena itu, kita harus terus mendorong dan mendukung setiap upaya yang bertujuan meningkatkan budaya membaca di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi
- Sabtu, 06 September 2025
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025