JAKARTA - Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, program "Sore Ceria" di 95,2 RRI Pro 2 FM Lhokseumawe menghadirkan sebuah diskusi menarik dengan tema yang relevan dan mendesak: "Gali Visi Anak Muda tentang Energi Terbarukan". Program ini dipandu oleh Eghi Poetra dan menghadirkan dua narasumber berkompeten, yaitu Faizar Rianda, Presiden Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Aceh, dan Didi Supriadi, seorang praktisi energi. Kedua tokoh ini berbincang mengenai pentingnya peran generasi muda dalam mendukung transisi energi menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan.
Dalam sesi diskusi tersebut, Faizar Rianda menegaskan peran strategis yang dimiliki oleh generasi muda dalam mempercepat adopsi dan pengembangan energi terbarukan. Aceh, menurutnya, memiliki potensi yang luar biasa dalam energi hijau seperti tenaga surya, panas bumi, dan biomassa. Namun, potensi ini akan tetap tersimpan apabila tidak ada inovasi yang digalakkan oleh kalangan muda. "Mahasiswa harus berperan aktif dalam riset dan pengembangan energi terbarukan, serta mendorong kebijakan yang mendukung transisi energi di daerah," ujar Faizar. Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara akademisi dan praktisi dalam mengimplementasikan solusi energi terbarukan.
Didi Supriadi menambahkan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam pengembangan energi bersih. Ia menyoroti bahwa salah satu tantangan utama dalam transisi energi adalah kurangnya edukasi dan kesadaran di masyarakat, serta rendahnya tingkat investasi di sektor energi terbarukan ini. "Anak muda harus menjadi motor perubahan dengan mengedukasi masyarakat dan menciptakan inovasi yang dapat menarik perhatian investor," jelas Didi. Menurutnya, anak muda memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan signifikan jika diberdayakan dengan tepat, baik melalui pendidikan maupun dukungan kebijakan yang kondusif.
Diskusi ini tidak hanya berfokus pada tantangan, tetapi juga mengeksplorasi berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda. Faizar Rianda mengajak mahasiswa dan komunitas energi untuk lebih aktif dalam pengembangan teknologi berbasis energi terbarukan. Inovasi seperti panel surya murah dan sistem mikrohidro untuk daerah terpencil dapat menjadi solusi nyata dalam pemerataan akses energi di Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya program edukasi dan pelatihan yang dapat membekali anak muda dengan keterampilan di bidang energi hijau.
Dalam konteks yang lebih luas, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar energi terbarukan dapat menjadi solusi nyata bagi ketahanan energi nasional. "Anak muda harus berani mengambil peran dalam membangun masa depan energi Indonesia," ujar Faizar. Ia berharap akan ada lebih banyak inisiatif dari generasi muda untuk berkontribusi dalam transisi energi menuju sumber daya yang lebih berkelanjutan dan efisien.
Semangat dan peran anak muda dalam mempromosikan energi terbarukan tidak hanya akan menguntungkan perkembangan energi nasional, tetapi juga akan memainkan peran penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan global. Dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas sangat menentukan keberhasilan transisi ini.
Sebagai langkah konkret, Didi Supriadi mengusulkan adanya platform kolaboratif yang dapat mempertemukan pemuda, pemerintah, dan investor untuk mempromosikan proyek energi terbarukan. "Kolaborasi adalah kunci. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan investasi dalam energi bersih," tegasnya. Ia percaya bahwa jika anak muda diberi ruang untuk berinovasi, masa depan energi Indonesia akan lebih cerah dan berkelanjutan.
Acara ini diakhiri dengan harapan bahwa diskusi semacam ini dapat terus dilakukan di berbagai platform untuk membangun kesadaran dan partisipasi aktif dari generasi muda dalam transisi energi. “Semoga akan banyak energi-energi yang muncul dalam harapan agar semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk berkontribusi dalam transisi energi menuju sumber daya yang lebih berkelanjutan,” tutup Eghi Poetra, mencerminkan optimisme terhadap masa depan energi Indonesia.
Dengan antusiasme yang tinggi dari para narasumber dan audiens, diskusi ini diharapkan dapat memicu lebih banyak inisiatif dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mendorong transisi energi yang ramah lingkungan di Aceh dan seluruh Indonesia.