Sabtu, 06 September 2025

Indonesia Akan Miliki Kilang Minyak Terbesar di Asia Tenggara pada September 2025

Indonesia Akan Miliki Kilang Minyak Terbesar di Asia Tenggara pada September 2025
Indonesia Akan Miliki Kilang Minyak Terbesar di Asia Tenggara pada September 2025

JAKARTA - Indonesia kini tengah bersiap menyambut kilang minyak terbesar di Asia Tenggara, tepatnya pada September 2025. Kilang tersebut, yakni Kilang Balikpapan, merupakan bagian dari proyek ambisius Refinery Development Master Plan (RDMP) yang digagas oleh Pertamina. Kilang ini diharapkan dapat memproses 360.000 barel minyak per hari (bph), sehingga akan memberikan sumbangan signifikan untuk ketahanan energi nasional.
 

Peran Vital Kilang Balikpapan

Kilang Balikpapan yang terletak di provinsi Kalimantan Timur ini, kini dalam proses penyelesaian tahap akhirnya. Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, mengungkapkan bahwa hingga awal Februari 2025, progres pembangunan sudah mencapai 92,42%. "Kami menargetkan untuk penyelesaian RDMP Balikpapan pada bulan September 2025," jelas Taufik dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, dikutip pada Senin (24/2/2025).

Kilang Balikpapan sebelumnya hanya mampu mengolah 260.000 bph. Namun, setelah proyek RDMP selesai, kapasitasnya akan bertambah menjadi 360.000 bph. Selain itu, kilang ini juga mengalami peningkatan kompleksitas menjadi Nelson Complexity Index (NCI) 8, yang meningkatkan kemampuan Kilang Balikpapan dalam memproduksi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas setara standar Euro 5. "Kandungan sulfur yang saat ini setara Euro 2 akan turun menjadi 10 part per million (ppm)," tambah Taufik.

Pengembangan Produk yang Lebih Kompetitif

Sejalan dengan peningkatan kapasitas, Kilang Balikpapan juga melakukan diversifikasi produk. Yield valuable product atau hasil produk bernilai tambah yang dihasilkan kilang ini diproyeksikan meningkat menjadi 91,8%. Produk yang akan dihasilkan mencakup BBM, LPG, dan petrokimia. Secara spesifik, penambahan produksi mencakup sekitar 142.000 barel per hari untuk BBM, 336.000 ton per tahun LPG, dan 225.000 ton per tahun propilen untuk penyaluran ke Polytama Propindo di Kilang Balongan.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri sekaligus memenuhi kebutuhan energi yang pada masa mendatang diprediksi akan terus meningkat.

Percepatan dan Pengawasan Proyek

Penyelesaian pembangunan Kilang Balikpapan tentunya tidak lepas dari berbagai tantangan. Oleh karena itu, PT KPI berkomitmen melakukan sejumlah langkah strategis, termasuk percepatan, pemantauan, dan pengendalian progres yang dikerjakan oleh para kontraktor. "Kami juga menambah tenaga kerja serta memastikan kesiapan training dan pengadaan spare parts oleh Pertamina," ungkap Taufik.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mengukuhkan diri di kancah regional dan global dalam pengelolaan sumber daya minyak dan gas. Dengan percepatan pengoperasian Kilang Balikpapan, Indonesia diharapkan dapat mengurangi impor bahan bakar minyak yang tinggi, sehingga turut menekan defisit neraca perdagangan.

Dampak Terhadap Ketahanan Energi Nasional

Proyek ini adalah bagian dari quick win strategi dalam mendukung ketahanan energi nasional. Dengan adanya kilang berkapasitas besar ini, diharapkan juga akan dapat memenuhi permintaan pasar domestik serta mengurangi ketergantungan terhadap impor. Dalam konteks yang lebih luas, peningkatan produksi LPG dan lainnya turut memiliki efek domino pada pertumbuhan industri kimia dalam negeri.

Para pakar menilai, pengembangan Kilang Balikpapan sebagai bagian dari RDMP merupakan langkah visioner dalam mencapai kemandirian energi nasional. "Dengan selesainya proyek ini, Indonesia tidak hanya akan memenuhi kebutuhan energi domestik, tetapi juga akan memiliki potensi ekspor produk olahan yang lebih besar," ujar seorang pakar energi yang tidak ingin disebutkan namanya.

Tantangan Masa Depan dan Harapan

Satu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa tantangan di depan masih banyak. Mulai dari fluktuasi harga minyak dunia, perkembangan teknologi energi terbarukan, hingga persoalan ekologi dan sosial yang menyertai proyek besar ini. Namun demikian, tekad pemerintah untuk menuntaskan proyek ini adalah indikasi kuat peran strategis yang akan dimainkan oleh Kilang Balikpapan ke depannya.

Di samping itu, proyek ini juga diharapkan akan membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan stimulus ekonomi di wilayah sekitarnya, terutama di Kalimantan Timur. "Dari sisi sosial, kami berharap proyek ini dapat menjadi sumber pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal," pungkas Taufik.

Sebagai penutup, selesainya Kilang Balikpapan merupakan tonggak sejarah bagi industri energi Indonesia dan sebuah langkah konkrit menuju kemandirian energi yang lebih baik. Dengan segala yang telah dikerjakan dan tantangan yang ada, masa depan industri minyak dan gas Indonesia tampak lebih cerah dan menjanjikan. Kilang Balikpapan bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi simbol kebangkitan dan kesiapan Indonesia untuk bersaing di panggung energi internasional.

Baca Juga

Harga BBM Terbaru Berlaku Seluruh SPBU

Regan

Regan

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji Malang Raya

Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji Malang Raya

Khofifah Pastikan Bantuan Logistik Bawean Lancar

Khofifah Pastikan Bantuan Logistik Bawean Lancar

Rumah Murah Bekasi Serba Rp 168 Juta

Rumah Murah Bekasi Serba Rp 168 Juta

Harga BBM Pertamina Terkini Seluruh Wilayah Indonesia

Harga BBM Pertamina Terkini Seluruh Wilayah Indonesia

Diskon Spesial Tambah Daya Listrik Bulan Ini

Diskon Spesial Tambah Daya Listrik Bulan Ini