Penemuan Revolusioner: Peneliti Kanada Temukan Metode Hemat Energi hingga 30 Persen untuk Pusat Data
- Selasa, 18 Februari 2025

JAKARTA - Dalam perkembangan signifikan yang dapat berimplikasi luas terhadap industri teknologi informasi global, peneliti di Kanada mengklaim telah menemukan metode inovatif yang mampu mengurangi konsumsi energi pusat data hingga 30 persen. Metode ini tidak hanya berpotensi menghemat emisi karbon, tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional perusahaan teknologi yang sangat bergantung pada pusat data dalam operasional sehari-hari.
Konsumsi Energi Pusat Data dalam Skala Global
Di tahun 2022, Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa konsumsi listrik global oleh pusat data berada di antara 240 hingga 340 terawatt-jam. Angka ini mencengangkan, dua hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan konsumsi energi dari penambangan cryptocurrency. Keseluruhan aktivitas komputasi sendiri bertanggung jawab terhadap sekitar 5 persen dari total konsumsi energi di seluruh dunia, menurut para ilmuwan.
Proyeksi konsumsi energi pusat data diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan komputasi dan pertumbuhan eksponensial kecerdasan buatan (AI), sebagaimana diungkapkan oleh laporan terkini Goldman Sachs. Dengan kebutuhan internet yang terus meningkat, optimalisasi penggunaan energi menjadi semakin mendesak.
Solusi Sederhana namun Efektif dari Universitas Waterloo
Di tengah kekhawatiran ini, peneliti dari Universitas Waterloo telah mengembangkan solusi yang menjanjikan. Mereka menciptakan perubahan kecil tetapi signifikan yang berfokus pada pengembangan sistem operasi Linux. Solusi ini hanya memerlukan penambahan 30 baris kode baru yang telah teruji mampu mengurangi konsumsi energi secara drastis.
Menurut Martin Karsten, seorang profesor ilmu komputer di Universitas Waterloo, penemuan ini merupakan proses restrukturisasi alokasi paket trafik jaringan internet yang kebanyakan dialirkan melalui pusat data yang menggunakan sistem operasi sumber terbuka, Linux. Informasi ini tiba dalam bentuk paket yang kemudian dialokasikan oleh frontend pusat data untuk diproses lebih lanjut.
"Kami menyusun ulang apa yang dilakukan dan kapan, yang menghasilkan pemanfaatan cache CPU pusat data yang jauh lebih baik. Ini seperti menyusun ulang jalur di pabrik manufaktur, sehingga orang tidak harus berlarian sepanjang waktu," ungkap Karsten.
Kolaborasi dengan Industri: Kerja Sama yang Menjanjikan
Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Martin Karsten dan Peter Cai, seorang mahasiswa pascasarjana di universitas tersebut. Mereka juga bekerja sama dengan Joe Damato, seorang insinyur terkemuka di Fastly, sebuah perusahaan penyedia layanan komputasi awan.
Kerjasama ini menghasilkan pengembangan kode kecil yang berpotensi besar dalam meningkatkan efisiensi pemrosesan lalu lintas jaringan Linux. Metode pengoptimalan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kinerja jaringan berbasis kernel tradisional hingga 45 persen tanpa mengorbankan efektivitas operasional.
Karsten menyoroti, “Semua perusahaan besar ini—Amazon, Google, Meta—menggunakan Linux dalam beberapa kapasitas, tetapi mereka sangat selektif tentang bagaimana mereka memutuskan untuk menggunakannya. Jika mereka memilih untuk 'mengaktifkan' metode kami di pusat data mereka, ini bisa menghemat gigawatt-jam energi di seluruh dunia. Hampir setiap permintaan layanan yang terjadi di Internet bisa terpengaruh secara positif oleh ini."
Dampak Global dan Masa Depan Teknologi Hemat Energi
Dampak dari penemuan ini dapat dirasakan secara global. Jika perusahaan-perusahaan besar yang mengoperasikan pusat data skala besar mengadopsi solusi ini, ini bisa berarti penghematan energi yang signifikan dan pengurangan emisi karbon dioksida dalam jumlah besar. Langkah ini juga sejalan dengan tren global menuju energi berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam industri teknologi.
Semakin pentingnya digitalisasi dan ketergantungan dunia terhadap layanan berbasis internet menjadikan efisiensi energi sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan infrastruktur teknologi mendatang. Penemuan dari Universitas Waterloo ini menjadi langkah maju dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan dalam penggunaan teknologi informasi.
Tantangan dan Peluang
Meski penemuan ini menawarkan kesempatan besar untuk inovasi dalam industri pusat data, tantangannya juga tak kalah besar. Diperlukan kemauan dari industri untuk mengadopsi teknologi baru serta kesiapan infrastruktur untuk mendukung perubahan sistem.
Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan, kesempatan untuk penerapan solusi hemat energi ini sangat besar. Dukungan dari pemerintah dan kebijakan yang memfasilitasi transisi ke teknologi ramah lingkungan juga dapat mendorong adopsi metode ini secara lebih luas.
Dengan demikian, langkah maju yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Waterloo berpotensi mengukir jejak sejarah penting dalam perjalanan teknologi modern. Penemuan ini tidak hanya menjanjikan efisiensi dalam konsumsi energi, tetapi juga membuka pintu bagi pengembangan lebih lanjut dalam teknologi hemat energi di masa depan. Ini merupakan langkah positif yang perlu diikuti dengan implementasi yang tepat dan kolaborasi berkelanjutan antara peneliti, industri, dan pemangku kepentingan lainnya.
Baca Juga

Regan
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cost of Fund Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitung
- 06 September 2025
2.
Value for Money Adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat
- 06 September 2025
3.
Net Worth Adalah: Inilah Cara Hitung & Simulasinya
- 06 September 2025
4.
5.
Mengenal 11 Makanan Khas Bekasi yang Kaya Rasa dan Cerita
- 06 September 2025