Film A Business Proposal Indonesia Segera Menghiasi Layar Bioskop: Jalan Cerita, Jadwal Tayang, dan Kontroversi Pemilihan Aktor
- Jumat, 07 Februari 2025

JAKARTA — Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film terbaru berjudul "A Business Proposal". Mengadaptasi cerita dari serial populer Korea Selatan yang sebelumnya telah memikat hati para penonton, film ini kini siap menghibur penggemarnya dalam versi lokal yang disutradarai oleh Rako Prijanto. Falcon Pictures, rumah produksi yang bertanggung jawab atas proyek ini, telah secara resmi mengumumkan jadwal tayang film tersebut di bioskop seluruh Indonesia pada 6 Februari 2025.
Kilas Balik dan Sinopsis “A Business Proposal”
"A Business Proposal" merupakan adaptasi langsung dari serial drama Korea yang mulai dikenal pada 2022. Dengan menggandeng Ariel Tatum dan Abidzar Al-Ghifari sebagai pemeran utama, cerita film ini tetap setia pada sumber aslinya, yakni webtoon populer yang mendasari kesuksesan drama tersebut.
Film ini berfokus pada karakter Sari, diperankan oleh Ariel Tatum, seorang analis makanan di perusahaan Bowo Foods. Meskipun ceria dan ramah, Sari sebenarnya tengah berada dalam kesulitan finansial. Keadaan tersebut membawanya pada sebuah permohonan dari sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), untuk menggantikan dirinya dalam sebuah kencan buta.
Tanpa disadari Sari, kencan buta ini mempertemukannya dengan Utama, pewaris Bowo Foods yang diperankan oleh Abidzar Al-Ghifari. Utama sendiri terpaksa menjalani kencan ini karena desakan sang kakek, yang berharap cucunya segera menikah. Alur cerita ini berkembang dengan komedi situasi dan dinamika hubungan yang tak terduga antara Sari dan Utama.
Bintang Film dan Para Pemeran Lainnya
Selain Ariel Tatum dan Abidzar Al-Ghifari, "A Business Proposal" juga didukung oleh deretan bintang lain yang tak kalah populer, seperti Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Indy Barends, Indro Warkop, hingga aktor senior Slamet Rahardjo. Talenta-talenta ini diharapkan mampu memberikan warna dan daya tarik tersendiri pada film ini.
Antusiasme dan Kontroversi
Pengumuman film ini memicu antusiasme sekaligus kontroversi di kalangan penggemar. Teaser yang dirilis pada 8 Januari 2025 berhasil mencuri perhatian dengan visual yang menjanjikan dan dialog menarik. Kendati demikian, terdapat sejumlah kritik dari penikmat setia versi drama Korea-nya yang membandingkan Abidzar Al-Ghifari dengan Ahn Hyo Seop, pemeran utama dalam adaptasi sebelumnya.
Abidzar Al-Ghifari mengakui beban yang dirasakannya saat harus memerankan karakter dengan banyak ekspektasi. "Cukup beban, menurut gua. Ditambah juga tahu lah ya, fans fanatiknya seperti apa," ungkap Abidzar dalam sebuah wawancara dengan Tribun Solo.
Sutradara Rako Prijanto menanggapi kritik ini sebagai tantangan yang menarik. Ia percaya bahwa meskipun ini adalah adaptasi, memberikan sentuhan baru dan kreatif tidak serta merta menghilangkan keaslian cerita dari webtoon. "Menggarap A Business Proposal merupakan tantangan yang menyenangkan," tambah Rako Prijanto.
Kontroversi Pemilihan Aktor Utama
Pemilihan Abidzar Al-Ghifari sebagai Utama sempat menimbulkan perdebatan panas di media sosial. Kritik utama datang dari warganet yang merasa pemilihan tersebut tidak sesuai dengan karakter aslinya. Komentar seperti, "Kenapa ko Abidzar sih, Kenny Austin kan ada," mencerminkan kekecewaan sebagian penggemar.
Tidak hanya mempertanyakan kesesuaian peran, pernyataan Abidzar yang menyebut fans drakor sebagai "fanatik" semakin menyulut kontroversi. Hal ini membuat beberapa fanbase menyerukan boikot terhadap film ini. Menyikapi reaksi negatif tersebut, Abidzar mencoba meluruskan kesalahpahaman dan menekankan bahwa ia bermaksud menciptakan versi sendiri dari karakter yang diperankannya.
Respons Falcon Pictures dan Klarifikasi
Menanggapi ancaman boikot, Falcon Pictures merilis surat terbuka yang menjelaskan alasan pemilihan aktor dan menghormati metode akting yang dipilih setiap pemain. "Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon dan serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya," demikian tertulis dalam pernyataan resmi Falcon Pictures.
Falcon meminta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung atas insiden ini, dan mengklarifikasi bahwa tidak ada niat buruk di balik pemilihan Abidzar. Mereka menegaskan hak setiap aktor untuk memilih pendekatan akting yang dianggap paling cocok. "Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita," lanjut Falcon dalam pernyataan tersebut.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, "A Business Proposal" versi Indonesia sudah siap meramaikan bioskop tanah air mulai 6 Februari 2025. Film ini diharapkan tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu menjembatani budaya dan kreativitas dari dua negara, Korea dan Indonesia. Melihat potensi besar serta sensasi yang ditimbulkan dari kehadirannya, film ini menjadi salah satu tontonan wajib bagi pecinta komedi romantis di awal tahun. Apakah versi lokal ini mampu memenuhi ekspektasi atau justru memberikan persepsi baru yang menyegarkan, biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.