Prioritas Pelaku Olahraga di Penerimaan Mahasiswa Baru Prodi Ilmu Keolahragaan Unmul

JAKARTA - Program Studi (Prodi) Ilmu Keolahragaan (Ikor) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) resmi mengumumkan bakal memprioritaskan pelaku olahraga dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Dimaksudkan untuk menjadi embrio bagi berdirinya fakultas keolahragaan, prodi ini bertekad mencetak tenaga keolahragaan profesional berbasis sport science. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kaltim dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), sangat diharapkan.

Kamis 5 Februari 2025, jajaran Prodi Ikor Unmul bertemu langsung dengan Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, dalam audiensi resmi yang berlangsung di Samarinda. Dikalangan internal universitas, pertemuan ini dianggap penting untuk membangun jaringan yang kuat dalam memfasilitasi mahasiswa baru, terutama mereka yang berasal dari kalangan atlet berprestasi. Langkah ini merupakan bagian dari strategi menyelaraskan keilmuan di bidang olahraga dengan pengalaman nyata para atlet.

Hendry Ismawan, Koordinator Prodi Ikor, menyatakan prioritas utama mereka adalah memasukkan para stakeholder keolahragaan dan atlet berprestasi ke dalam prodi ini. "Karena memang basis keilmuan kami itu adalah untuk membentuk tenaga keolahragaan yang profesional. Jadi harapannya kursi-kursi di dua kelas yang kami siapkan ini bisa diisi mereka yang sudah bergelut di dunia olahraga ini. Dalam hal ini kami tentu membutuhkan data-data atlet yang ingin melanjutkan pendidikannya dari KONI Kaltim," ujarnya dalam sesi diskusi tersebut.

Berangkat dari situasi aktual, Hendry juga mengungkapkan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) keolahragaan Kalimantan Timur (Kaltim) kini masih tertinggal dibandingkan daerah-daerah di Pulau Jawa. Oleh sebab itu, ia berharap Prodi Ikor bisa jadi solusi dalam meningkatkan kualitas SDM melalui inovasi-inovasi berbasis sport science. "Kami ingin bisa ada sinergi dengan pihak terkait, seperti KONI, mungkin dalam bentuk perjanjian kerja sama, untuk memfasilitasi atlet masuk menjadi mahasiswa melalui jalur tertentu," tambahnya.

Prodi Ikor Unmul juga menawarkan pendekatan berbeda dibandingkan dengan prodi pendidikan jasmani yang sudah ada. Fokus mereka adalah pada pengembangan sport science di era modern, yang mana pembelajaran akan menyeimbangkan antara kebutuhan akademis dan program latihan bagi para atlet. Hal ini diharapkan mampu memaksimalkan potensi atlet tanpa mengganggu prestasi akademik mereka.

Walaupun optimisme tinggi, Hendry mengakui adanya beberapa tantangan dalam proses ini, terutama terkait dengan fasilitas penunjang seperti laboratorium keolahragaan. Namun, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dispora Kaltim, yang telah menyatakan siap mendukung program pengembangan ini. "Walau mungkin dalam prosesnya akan ada kendala, terutama fasilitas penunjang, seperti laboratorium keolahragaan. Dalam hal ini kami juga sudah bertemu dengan Dispora Kaltim yang menyatakan siap mendukung program pengembangan keolahragaan yang lebih saintifik," ungkap Hendry.

Sementara itu, Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras merespons positif pertemuan ini dan menyatakan dukungannya terhadap inisiatif dari Prodi Ikor Unmul. "Pada dasarnya kami sangat mendukung hal ini. Beri kami waktu untuk berkoordinasi dengan cabor-cabor agar bisa memberikan data-data atlet seperti yang dibutuhkan," tegas Rusdiansyah.

Dengan terjalinnya kerjasama lintas institusi ini, diharapkan Prodi Ilmu Keolahragaan Unmul bisa menjadi penopang utama pengembangan keolahragaan di Kaltim. Tantangan dalam fasilitas dan infrastruktur diharapkan dapat teratasi melalui sinergi yang baik antara pihak universitas, KONI, dan Dispora. Semoga visi besar ini bisa segera terwujud dan memajukan prestasi olahraga di tingkat lokal maupun nasional.