Minggu, 07 September 2025

Kementerian ESDM Siapkan Implementasi B40 Mulai 2025, Perkuat Kesiapan Bioetanol untuk Ketahanan Energi Nasional

Kementerian ESDM Siapkan Implementasi B40 Mulai 2025, Perkuat Kesiapan Bioetanol untuk Ketahanan Energi Nasional
Kementerian ESDM Siapkan Implementasi B40 Mulai 2025, Perkuat Kesiapan Bioetanol untuk Ketahanan Energi Nasional

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyusun strategi baru dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional. Salah satu langkah konkret adalah dengan rencana implementasi mandatori biodiesel B40 pada tahun 2025. Keputusan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung program energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM).

Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengemukakan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada penerapan B40, tetapi juga tengah mempersiapkan kesiapan untuk mengembangkan penggunaan biodiesel 50% atau B50 dan bioetanol secara domestik. "Tahun depan, kita rencanakan implementasi B40, dan sedang dilakukan asesmen untuk B50 serta penyediaan bioetanol di dalam negeri," ujar Yuliot dalam keterangan tertulis pada Jumat, 6 Desember 2024.

Biodiesel B40 merupakan campuran dari bahan bakar nabati yang menggunakan minyak kelapa sawit dengan kandungan sebesar 40 persen, sementara 60 persen sisanya berasal dari bahan bakar solar. Di sisi lain, bioetanol adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang terdiri atas campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol. Inisiatif penggunaan bahan bakar tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi sektor pertanian serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Yuliot, terobosan ini juga dapat memberikan kontribusi signifikan bagi penguatan ketahanan energi nasional. "Pada 2023, pemanfaatan biodiesel di pasar domestik tercatat mencapai 12,2 juta kilo liter. Angka ini ditargetkan meningkat menjadi 12,5 juta kilo liter pada 2025," jelasnya. Peningkatan ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk mencapai target swasembada energi.

Dalam hal ekonomi, program biodiesel terbukti memberikan dampak yang signifikan. Berdasarkan data Kementerian ESDM, mandatori biodiesel mampu menghemat devisa negara hingga US$ 7,9 miliar atau setara dengan Rp 120,54 triliun pada tahun 2023. Selain itu, pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi biodiesel menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 15,82 triliun. Fakta ini menggambarkan betapa pentingnya peran sektor energi dalam mendukung kestabilan ekonomi nasional.

Pemerintah, lanjut Yuliot, juga tidak melupakan upaya lain dalam mencapai swasembada energi nasional. Berbagai strategi sedang dilakukan, seperti pengembangan energi baru terbarukan (EBT), percepatan penggunaan kendaraan listrik, dan peningkatan efisiensi energi. "Pemerintah tidak hanya berfokus pada pemanfaatan BBN untuk mencapai swasembada energi. Beragam upaya lain juga terus dilakukan, seperti pengembangan energi EBT, percepatan penggunaan kendaraan listrik, dan peningkatan efisiensi energi," tambahnya.


Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, juga dianggap sebagai kunci sukses dalam mencapai ketahanan energi nasional. Pemerintah berharap adanya komitmen dan dukungan dari semua pihak dapat mempercepat pencapaian target swasembada energi. "Kami yakin penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak dapat menjadi kunci sukses dalam mencapai ketahanan energi nasional," tandas Yuliot.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, pemerintah optimis Indonesia dapat mencapai kemandirian energi yang lebih kuat dan berkelanjutan, menjadikan negeri ini lebih mandiri dalam menghadapi tantangan global ke depan.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

AirAsia Buka Penerbangan Semarang Kuala Lumpur

AirAsia Buka Penerbangan Semarang Kuala Lumpur

Cek Besaran Bansos PKH September 2025 Sekarang

Cek Besaran Bansos PKH September 2025 Sekarang

Warga Kotabaru Kini Punya Alternatif Transportasi Publik

Warga Kotabaru Kini Punya Alternatif Transportasi Publik

Skrining BPJS Bantu Deteksi Dini Kesehatan Peserta

Skrining BPJS Bantu Deteksi Dini Kesehatan Peserta

Mobil Listrik GAC Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan

Mobil Listrik GAC Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan