Menuju Swasembada Energi: Energi Baru Terbarukan sebagai Peluang Strategis Indonesia
- Senin, 09 Desember 2024

Industri energi Indonesia kini berada di persimpangan jalan. Meskipun energi fosil masih menjadi tulang punggung kebutuhan energi nasional, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air sangat besar dan memberikan peluang strategis untuk mencapai swasembada energi. Hal ini diungkapkan dalam sebuah diskusi bertema "Mampukah Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Barat Mendukung Kebutuhan Energi Nasional?" di Bandung pada 7 Desember 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA) dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran, bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Inovasi Nuklir dan Energi Baru Terbarukan, serta Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (PUSPINEBT ICMI) Organisasi Wilayah Jawa Barat.
Kepala Balai Besar Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Harris, mengungkapkan tantangan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi. "Pemenuhan kebutuhan energi di Tanah Air masih didominasi oleh sumber energi minyak, gas, dan batu bara sebesar 87%, sementara EBT berkisar 13%," jelasnya.
Kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 1,5 juta barel per hari, sementara produksi nasional hanya sekitar 600.000 barel per hari. "Kita tidak hanya mengimpor minyak tetapi juga LPG yang kebutuhannya sudah tinggi," tambah Harris. Sektor batu bara, meski produksinya mencapai 700 juta ton per tahun dengan 100 juta ton digunakan di dalam negeri, menimbulkan emisi gas rumah kaca yang signifikan.
Dalam konteks ini, EBT muncul sebagai solusi potensial bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.294 Gigawatt (GW), namun pemanfaatannya baru 675 Megawatt (MW). Energi angin memiliki potensi 155 GW, tetapi baru dimanfaatkan sebesar 152 MW. Begitu pula dengan energi hidro yang memiliki potensi 95 GW, dengan pemanfaatan 6.697 MW. Melalui pengembangan dan pemanfaatan yang lebih optimal, EBT diharapkan dapat menggantikan peran batu bara di masa depan.
Ketua IKA FTG Unpad, Surya Widyantoro, menekankan pentingnya memanfaatkan potensi ini. "Indonesia saat ini sangat bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak dan gas. EBT bisa mengurangi ketergantungan ini dan meningkatkan ketahanan energi nasional," ungkap Surya.
EBT di Jawa Barat menjadi fokus diskusi mengingat adanya 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) seperti WKP Cibeureum Parabakti dan WKP Kamojang Darajat. Direktur Pusat Pembinaan EBT ICMI Jawa Barat, Muhammad Irwansyah, menambahkan bahwa penggunaan energi baru dan terbarukan harus lebih ditingkatkan dan diimplementasikan secara berkelanjutan. "Penggunaan Energi baru dan terbarukan harusnya lebih ditingkatkan dan diimplementasikan secara berlanjut dan terus menerus melalui konservasi energi, diversifikasi energi, dan intensifikasi energi guna mencapai 23% di Tahun 2025 dan 31% di Tahun 2050," ujarnya.
Selain itu, Hadi, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Barat, menunjukkan bahwa regulasi yang kondusif diperlukan untuk menarik minat investor di sektor EBT. "Misalnya, terkait single buyer yang dapat memberikan harga kompetitif bagi pelaku bisnis EBT," jelas Hadi.
Melalui optimalisasi EBT, Indonesia diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan mengatasi pemanasan global. Langkah ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energinya dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan potensi dan langkah strategis yang ada, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa EBT di Jawa Barat mampu mendukung kebutuhan energi nasional. Pengembangan sektor ini sangat penting untuk mengubah wajah industri energi Indonesia dan mendorong kemandirian energi.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Rekomendasi POCO 2025: Hasil Foto Spektakuler
- 07 September 2025
2.
OnePlus Pad 2 Pro, Tablet Android Performa Gahar
- 07 September 2025
3.
Vivo X300 Hadir dengan Layar Perlindungan Mata
- 07 September 2025
4.
Itel A90 Limited Edition, Ponsel Tahan Banting
- 07 September 2025
5.
ASUS Vivobook S14, Laptop AI Andal Profesional
- 07 September 2025