Setoran Dividen BUMN Capai Rp 86,4 Triliun Hingga November 2024, Menggembirakan Kas Negara
- Senin, 16 Desember 2024

JAKARTA - Setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke kas negara telah mencapai angka fantastis, yakni sebesar Rp 86,4 triliun hingga akhir November 2024. Angka ini merupakan pencapaian besar bagi BUMN dan menjadi kontributor signifikan terhadap pendapatan negara.
Data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan bahwa jumlah dividen BUMN tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, menyatakan bahwa setoran ini telah mencapai sekitar 100,6% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Ini menunjukkan pengelolaan keuangan negara yang semakin membaik.
“Setoran dividen BUMN ke kas negara menunjukkan pertumbuhan 5,9% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 81,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif sektor perbankan, khususnya Bank Himpunan Bank Negara (Himbara),” kata Anggito dalam Konferensi Pers APBN, Rabu, 11 Desember 2024.
Kinerja yang baik dari sektor perbankan BUMN telah menjadi katalis utama bagi peningkatan setoran dividen ini. Meski pemerintah belum merinci jumlah setoran masing-masing perusahaan, sektor perbankan di bawah naungan Himbara diketahui memiliki kontribusi signifikan berkat kinerja keuangan yang meningkat.
Setoran dividen ini dimasukkan dalam kategori pendapatan dari kekayaan negara yang dipisahkan (KND), yang menjadi bagian dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Anggito menambahkan, “Untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), kekayaan negara yang dipisahkan menunjukkan tren peningkatan. Ini mengindikasikan stabilitas serta peningkatan kinerja yang baik dari BUMN."
Sebagai bagian dari strategi penerimaan negara, Pemerintah yang dipimpin Prabowo Subianto menargetkan kenaikan signifikan pada setoran dividen BUMN untuk tahun 2025. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 201/2024 tentang Rincian APBN 2025, target pendapatan dari kekayaan negara yang dipisahkan dipatok mencapai Rp 90 triliun.
Dalam rincian target 2025 tersebut, pendapatan bagian laba BUMN di bawah Kementerian BUMN diharapkan mencapai Rp 89,17 triliun, dengan kontribusi dari sektor perbankan sebesar Rp 48,87 triliun dan BUMN non-perbankan sebesar Rp 40,29 triliun. Sementara itu, pendapatan bagian laba BUMN/lembaga di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diharapkan mencapai Rp 828,45 miliar.
Langkah ambisius ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan performa BUMN di masa depan. Bukan hanya sebagai mesin pencetak laba, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Pemerintah terus mendorong BUMN untuk meningkatkan kinerjanya tidak hanya untuk mencapai target yang ada, tetapi juga melebihi ekspektasi guna berkontribusi lebih banyak kepada kesejahteraan negara,” ujar seorang pejabat Kemenkeu yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dengan kondisi perekonomian yang semakin dinamis, sudah sepatutnya BUMN menjadi salah satu penggerak utama ekonomi. Tantangan dan peluang yang ada harus dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Pemerintah optimistis dengan adanya kebijakan dan regulasi yang tepat, target penerimaan di tahun mendatang dapat tercapai bahkan terlampaui. Kepercayaan pada BUMN dan reformasi yang sedang berjalan adalah dua pilar utama dalam upaya mencapai peningkatan sektor ini.
Dengan demikian, peningkatan setoran dividen BUMN menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia, menunjukkan bahwa BUMN mampu bermain lebih dari sekedar penyedia layanan, tetapi juga sebagai penyokong utama keuangan negara.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLTS Dorong Pemanfaatan Energi Bersih di Indonesia
- 08 September 2025
2.
Terumbu Karang PLTU Batang Dukung Ekowisata
- 08 September 2025
3.
ULTIMA PLN Icon Plus Permudah Home Charging EV
- 08 September 2025
4.
Kilang Cilacap Tingkatkan Budaya Keselamatan Kerja
- 08 September 2025
5.
KUR BRI 2025 Tawarkan Angsuran Ringan Mudah
- 08 September 2025