Minggu, 19 Oktober 2025

Optimisme Stabilitas Rupiah, Pemerintah Pantau Penguatan Dolar AS yang Menembus Rp16.000

Optimisme Stabilitas Rupiah, Pemerintah Pantau Penguatan Dolar AS yang Menembus Rp16.000
Foto: Illustrasi Kurs Dolar

JAKARTA - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami penguatan signifikan terhadap rupiah, menembus level Rp 16.000 sejak awal pekan ini. Berdasarkan data RTI, mata uang dolar AS menguat sebesar 0,37% atau naik 59 poin menjadi Rp 16.054 pada perdagangan Selasa pagi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi pergerakan nilai tukar tersebut dengan menyatakan bahwa pemerintah terus memantau dinamika pasar valuta asing secara cermat. Airlangga menekankan pentingnya melakukan analisis jangka panjang terhadap pergerakan rupiah sebelum mengambil kesimpulan.

“Nilai tukar rupiah tidak bisa dilihat hanya dalam sehari, sama halnya dengan pergerakan pasar saham. Pemerintah akan terus memantau perkembangan ini sebelum mengambil langkah yang diperlukan,” ujar Airlangga saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Baca Juga

Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Naik Lagi, Cek Rinciannya di Sini

Sejalan dengan itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan bahwa penguatan dolar AS dipicu oleh beberapa faktor global, antara lain data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat, ketidakpastian pemulihan ekonomi di Tiongkok, serta proyeksi kebijakan moneter yang lebih longgar dari sejumlah bank sentral dunia.

“Sinyal dovish dari bank-bank sentral global dan data ekonomi yang menguat telah mendorong sentimen positif terhadap dolar AS,” ungkap Josua.

Sementara itu, analis dari NH Korindo Research memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan tetap bergerak di kisaran Rp 15.900 hingga Rp 16.000 dalam waktu dekat. Namun, ada optimisme bahwa rupiah dapat mengalami apresiasi menuju level Rp 15.500 hingga Rp 15.600 menjelang akhir tahun. Harapan ini didukung oleh rencana pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan diumumkan dalam pertemuan Dewan Gubernur The Fed pada 17-18 Desember 2024.

Pemerintah bersama pemangku kebijakan terkait akan terus memantau kondisi ekonomi global serta dinamika pasar keuangan domestik guna memastikan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian ekonomi global.

(kkz/kkz)

Kevin Khanza

Kevin Khanza

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

OJK Perkuat Perlindungan Konsumen dalam Pembiayaan Multifinance Nasional

OJK Perkuat Perlindungan Konsumen dalam Pembiayaan Multifinance Nasional

Sido Muncul Luncurkan C Plus Collagen Perkuat Bisnis FnB

Sido Muncul Luncurkan C Plus Collagen Perkuat Bisnis FnB

Tren Kenaikan Harga Emas Perhiasan Berlanjut, Cek Harga Terbarunya Hari Ini

Tren Kenaikan Harga Emas Perhiasan Berlanjut, Cek Harga Terbarunya Hari Ini

Simulasi Angsuran dan Syarat KUR BRI 2025 Terbaru

Simulasi Angsuran dan Syarat KUR BRI 2025 Terbaru

BCA Dorong Nasabah Kelola Kekayaan dengan Strategi Jangka Panjang

BCA Dorong Nasabah Kelola Kekayaan dengan Strategi Jangka Panjang