Erick Thohir Sambut Dubes AS dan Bahas Peluang Investasi Boeing dan Intel di Indonesia
- Jumat, 06 Desember 2024
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, dan perwakilan US Asian Chambers, McFeeters, di Kementerian BUMN, Jakarta. Pertemuan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil kunjungan bilateral Presiden Prabowo Subianto ke AS beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Erick menawarkan sejumlah peluang investasi strategis di Indonesia, khususnya di sektor transportasi udara dan industri semikonduktor, dengan menyebut potensi kerja sama bersama dua raksasa industri AS, Boeing dan Intel.
Erick menyoroti kebutuhan mendesak untuk menambah jumlah pesawat di Indonesia. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 390 pesawat, jauh dari target 700 unit. Erick menyebut kerja sama dengan Boeing sebagai langkah strategis untuk mengatasi kekurangan ini.
"Kami ingin bekerja sama dengan Boeing. Kalau bisa menambah hingga 100 pesawat. Namun, tentu kami mempertimbangkan kesiapan produksi Boeing, harga, dan nilai kompetitif lainnya," ungkap Erick.
Baca JugaSimak! Panduan Lengkap Cara Cek Penerima BSU Kemenag Melalui Aplikasi Simpatika
Erick juga mengusulkan agar Eximbank dan perusahaan leasing AS bernegosiasi langsung dengan maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air, sesuai dengan roadmap pengembangan masing-masing maskapai.
Dalam pertemuan ini, Erick juga mengajak Intel untuk berinvestasi di sektor semikonduktor Indonesia. Mengacu pada laporan PT Freeport Indonesia, Indonesia telah mampu memproduksi selenium, bahan baku utama dalam pembuatan semikonduktor.
"Kami memiliki selenium yang dapat dimanfaatkan untuk membangun industri semikonduktor di Indonesia. Ini menjadi peluang strategis untuk Intel dan perusahaan AS lainnya," ujar Erick.
Ia juga menekankan pentingnya produksi semikonduktor di dalam negeri sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, yang mendorong investasi dari produsen teknologi global.
Lebih jauh, Erick menjelaskan bahwa Smelter Manyar di Gresik telah mampu menghasilkan selenium melalui proses refinery. Erick menawarkan agar Intel dan perusahaan semikonduktor AS lainnya menjalin dialog dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi untuk memanfaatkan peluang ini.
"Kami membuka peluang kerja sama dengan Intel dan perusahaan semikonduktor lainnya. Indonesia telah memiliki bahan baku yang dibutuhkan, sehingga industri semikonduktor dapat dikembangkan di dalam negeri," tutup Erick.
Erick menegaskan bahwa meskipun Indonesia menerapkan sistem ekonomi Pancasila, yang berbeda dengan sistem ekonomi liberal AS, hal tersebut tidak menghalangi investasi asing. Sebaliknya, investasi tersebut akan diarahkan untuk mendukung keseimbangan ekonomi yang lebih inklusif.
"Kami memastikan kerja sama yang saling menguntungkan dengan tetap mengutamakan kepentingan nasional," kata Erick.
Redaksi
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekoemndasi 10 Tempat Makan Siang Terbaik di Jogja yang Wajib Dicoba 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Bumbu Bulgogi Autentik, Cara Praktis Masak Daging Khas Korea
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Nasi Kandar Rumahan dengan Rempah Kaya, Gurih dan Nikmat yang Harus di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
6 Rekomendasi Kuliner Sate Terbaik di Puncak Bogor untuk Pecinta Rasa yang Wajib di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
Berita Lainnya
Baznas RI Terima Bantuan Eco Composter untuk Warga Terdampak Bencana Sumatera
- Senin, 15 Desember 2025
Mensesneg Pastikan Rehabilitasi Rumah Korban Banjir Sumatera Dipercepat
- Senin, 15 Desember 2025
Pemkot Surabaya Pastikan Harga dan Pasokan Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
- Senin, 15 Desember 2025
Prabowo Minta Alat Berat dan Truk Air Diperbanyak di Lokasi Bencana Sumatera
- Senin, 15 Desember 2025
Terpopuler
1.
KEK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Kabupaten Batang dan Kendal
- 15 Desember 2025
2.
Elnusa Perkuat Energi Hijau Lewat Kolaborasi Teknologi Panas Bumi
- 15 Desember 2025
3.
Baru Dirilis Agustus, BYD Atto 1 Kuasai Pasar Mobil Listrik 2025
- 15 Desember 2025
4.
17 Bulan Dibangun, Vinfast Subang Kini Siap Produksi Mobil
- 15 Desember 2025
5.
Harga CPO Diprediksi Bergerak Naik Tipis Usai Penurunan Pekan Lalu
- 15 Desember 2025












