IHSG Diprediksi Menguat, Rekomendasi Saham SSIA hingga PTRO

IHSG Diprediksi Menguat, Rekomendasi Saham SSIA hingga PTRO

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan setelah dua hari terakhir sempat menguji level support di 8.000. Penguatan ini muncul seiring ekspektasi pasar terhadap perbaikan kinerja sejumlah emiten dan kemungkinan aliran dana asing kembali masuk ke Bursa Efek Indonesia.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menilai IHSG sedang berada di fase rebound.

“IHSG berpotensi rebound hari ini, setelah dua hari kemarin tes support kuat di 8.000,” ujarnya dalam catatan riset.

Baca Juga

Menhut-Menkeu Tingkatkan Sinergi Maksimalkan Fungsi Hutan Rakyat

Ia memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berada pada level support 7.950–8.000 dan resistance 8.150–8.200, sehingga investor disarankan memperhatikan level teknikal tersebut sebelum menentukan keputusan trading.

Sentimen Pasar dan Kinerja Emiten

IHSG ditutup melemah 0,3% dengan aksi jual bersih asing mencapai Rp1,2 triliun. Saham yang paling banyak dijual oleh investor asing antara lain BBRI, BMRI, DSSA, AMMN, dan ASII.

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menekankan bahwa sentimen MSCI masih menjadi faktor yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG ke depan, terutama terkait aliran dana asing. Selain itu, kinerja emiten yang baru merilis laporan keuangan turut menjadi perhatian pasar.

“Beberapa perusahaan menunjukkan perkembangan bervariasi. UNVR mencatat kinerja sembilan bulan pertama lebih baik dari ekspektasi, sementara KLBF sesuai ekspektasi sejalan dengan disiplin pengeluaran. ANTM mencatat kinerja kuartal III 2025 lemah akibat penghentian sementara operasi tambang Grasberg,” jelas Rully.

Dengan beragam kinerja tersebut, investor disarankan memilih saham dengan fundamental kuat dan potensi rebound di tengah fluktuasi IHSG.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Berdasarkan analisis teknikal dan peluang rebound IHSG, BNI Sekuritas memberikan rekomendasi saham Spec Buy hari ini antara lain:

SSIA (PT Surya Internusa Semesta Tbk): area beli 1.610–1.625, cutloss di bawah 1.600, target dekat 1.640–1.660.

AMRT (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk): area beli 2.080, cutloss di bawah 2.000, target 2.120–2.170.

AMMN (PT Amman Mineral Internasional Tbk): area beli 6.800–6.875, cutloss di bawah 6.700, target 6.925–7.050.

ARCI (PT Archi Indonesia Tbk): area beli 1.100–1.105, cutloss di bawah 1.070, target 1.140–1.200.

BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk): area beli 835–855, cutloss di bawah 825, target 870–895.

PTRO (PT Petrosea Tbk): area beli 6.500–6.550, cutloss di bawah 6.350, target 6.700–6.925.

Pergerakan Sektor Saham

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG bergerak fluktuatif, dengan sebagian sektor mencatat penguatan signifikan. Sektor properti naik 3,4% menjadi penguat terbesar, diikuti saham kesehatan 2,65%, teknologi 2,28%, dan consumer siklikal 1,25%. Sektor infrastruktur dan energi masing-masing naik 0,31% dan 0,08%.

Sebaliknya, sektor yang melemah antara lain industri (-0,99%), keuangan (-0,74%), consumer non-siklikal (-0,61%), dan transportasi (-0,14%). Pergerakan ini menunjukkan adanya rotasi dana antar sektor yang bisa dimanfaatkan investor untuk trading harian.

Level Teknis IHSG dan Outlook

IHSG Selasa 28 Oktober 2025  ditutup di 8.092,62, turun 0,3% dibanding hari sebelumnya. Total frekuensi perdagangan tercatat 2,3 juta kali dengan volume 30,2 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp19,8 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran 16.600, memberikan sentimen tambahan bagi investor asing.

Dengan level support 7.950–8.000 dan resistance 8.150–8.200, analis memperkirakan IHSG berpeluang rebound jangka pendek, terutama jika aliran dana asing kembali masuk dan kinerja emiten kuartal III 2025 mencatat perkembangan positif.

Investor disarankan tetap memantau sentimen global dan domestik, serta memanfaatkan peluang rebound untuk strategi beli bertahap (staggered buying) pada saham pilihan