Cedera Hamstring Parah, Musim Kevin De Bruyne di Napoli Terhenti Dini
JAKARTA - Apa yang semula tampak sebagai malam sempurna bagi Kevin De Bruyne berubah menjadi kabar buruk bagi Napoli dan seluruh pendukungnya. Dalam kemenangan 3-1 atas Inter Milan di lanjutan Serie A, gelandang asal Belgia itu mencetak gol pembuka lewat titik putih pada menit ke-33. Namun beberapa detik setelahnya, ia justru harus meninggalkan lapangan karena cedera hamstring serius.
Pemandangan di Stadion Diego Armando Maradona seketika berubah hening. De Bruyne terlihat memegangi bagian belakang paha kanannya dengan ekspresi kesakitan sebelum akhirnya ditandu keluar lapangan. Tindakan cepat tim medis Napoli menjadi tanda bahwa cedera ini bukan sekadar ketegangan otot ringan.
Bagi pelatih Antonio Conte, kehilangan sang playmaker di tengah performa stabil Napoli tentu menjadi pukulan besar. Apalagi De Bruyne baru mulai menemukan ritme permainan terbaiknya setelah adaptasi singkat di sepak bola Italia.
Baca JugaJadwal Pertandingan Liga Italia Pekan Kesembilan, Milan Tampil Penting
Konfirmasi Resmi dari Napoli: Robekan Otot Hamstring Tingkat Tinggi
Tak butuh waktu lama bagi klub untuk memberikan kabar resmi. Dalam pernyataannya, Napoli memastikan bahwa hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Pineta Grande menunjukkan adanya robekan tingkat tinggi pada otot biceps femoris paha kanan.
“Setelah cedera yang dialami dalam laga melawan Inter, Kevin De Bruyne menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Pineta Grande. Hasilnya menunjukkan robekan tingkat tinggi pada otot biceps femoris di paha kanan,” tulis Napoli dalam pernyataan resminya.
Klub juga mengumumkan bahwa De Bruyne telah memulai program rehabilitasi. Meskipun demikian, mereka belum menentukan tanggal pasti kapan sang pemain bisa kembali merumput.
“Proses rehabilitasi sudah dimulai,” lanjut pernyataan tersebut.
Media Italia seperti La Gazzetta dello Sport dan Corriere dello Sport melaporkan bahwa cedera ini kemungkinan akan membuat De Bruyne menepi hingga akhir tahun 2025. Jika perkiraan itu benar, maka gelandang berusia 34 tahun tersebut tidak akan bisa tampil hingga setidaknya Januari 2026.
Bagi Conte, absennya De Bruyne berarti kehilangan sosok sentral di lini tengah. Perannya sebagai pengatur tempo dan eksekutor bola mati membuat Napoli harus melakukan penyesuaian besar dalam struktur permainan.
Usia Jadi Faktor Risiko: Ketahanan Fisik yang Tak Lagi Sama
Cedera ini menambah daftar panjang pemain veteran yang kesulitan menjaga kebugaran di level tertinggi kompetisi. Faktor usia menjadi alasan logis di balik kerentanan otot yang kini dialami De Bruyne. Pada usia 34 tahun, intensitas permainan di Serie A yang menuntut kecepatan dan kekuatan fisik jelas menjadi tantangan berat.
De Bruyne bukan nama baru dalam urusan cedera hamstring. Bahkan, semasa membela Manchester City, ia beberapa kali mengalami masalah serupa, meski berhasil pulih dengan cepat berkat manajemen fisik yang ketat. Namun kali ini, cedera yang disebut sebagai “robekan tingkat tinggi” mengindikasikan masa pemulihan yang jauh lebih panjang.
Conte, yang dikenal sebagai pelatih berorientasi fisik dan pressing ketat, kemungkinan harus menyesuaikan gaya bermain tim. Ia tak bisa lagi terlalu bergantung pada De Bruyne sebagai jantung kreativitas. Alternatif seperti Piotr Zielinski atau bahkan Giacomo Raspadori bisa mendapat kesempatan lebih banyak untuk menambal kekosongan di lini tengah.
Kehilangan ini juga menjadi sinyal bagi manajemen Napoli untuk mulai memikirkan rencana jangka menengah—terutama dalam hal regenerasi skuad. Dengan rata-rata usia pemain inti yang mulai menua, cedera semacam ini bisa menjadi peringatan penting bagi klub.
Musim Pertama yang Berakhir Lebih Cepat dari Harapan
Cedera ini menghentikan langkah De Bruyne pada penampilan ke-11 bersama Napoli sejak kepindahannya dari Manchester City pada musim panas 2025. Transfernya saat itu sempat menjadi sorotan besar karena dilakukan dengan status bebas transfer, setelah satu dekade penuh kejayaan di Inggris bersama The Citizens.
Di City, De Bruyne menikmati masa keemasan luar biasa—enam gelar Premier League, berbagai penghargaan individu, dan tentu saja pencapaian monumental berupa treble winner pada 2023. Keputusan untuk hijrah ke Napoli dianggap sebagai babak baru dalam kariernya: tantangan di liga baru, di bawah asuhan pelatih karismatik seperti Antonio Conte.
Sayangnya, nasib berkata lain. Cedera hamstring kali ini membuat kontribusinya terhenti jauh lebih cepat dari yang diharapkan. Meski demikian, pihak klub dan fans Napoli tetap menunjukkan dukungan besar. Beberapa di antaranya bahkan membentangkan spanduk bertuliskan “Forza Kevin, we wait for you” saat sesi latihan terbuka setelah kemenangan atas Inter.
Selain De Bruyne, Napoli juga tengah melakukan eksperimen dengan sejumlah pemain baru yang datang dari Inggris. Musim sebelumnya, klub Serie A ini sukses mendatangkan Scott McTominay, dan kini mereka juga memiliki Rasmus Hojlund yang dipinjam dari Manchester United untuk memperkuat lini serang.
Kesimpulan: Tantangan Napoli Tanpa De Bruyne di Sisa Tahun 2025
Kehilangan pemain sekelas De Bruyne jelas merupakan kerugian besar bagi Napoli, baik dari sisi taktik maupun pengalaman. Namun, absennya sang gelandang juga membuka ruang bagi Conte untuk membuktikan kapasitasnya sebagai peracik strategi.
Menjalani sisa paruh pertama musim tanpa jenderal lapangan tengah bukan perkara mudah. Tapi bila Napoli mampu menjaga konsistensi permainan kolektif seperti saat menumbangkan Inter, peluang untuk tetap bersaing di papan atas masih terbuka.
Bagi De Bruyne sendiri, masa pemulihan ini mungkin akan menjadi momen refleksi. Di usia yang tak lagi muda, setiap cedera besar bisa menjadi titik balik karier. Namun mengingat profesionalismenya dan sejarah comeback gemilang di masa lalu, para penggemar tentu berharap ia akan kembali lebih kuat pada awal tahun depan.
Rekomendasi
