Senin, 27 Oktober 2025

Upaya Inklusi Keuangan OJK Buka Peluang Baru bagi Masyarakat Indonesia

Upaya Inklusi Keuangan OJK Buka Peluang Baru bagi Masyarakat Indonesia
Upaya Inklusi Keuangan OJK Buka Peluang Baru bagi Masyarakat Indonesia

JAKARTA - Upaya pemerintah dan pemangku kebijakan melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memperluas inklusi keuangan terbukti mampu menciptakan akses baru bagi masyarakat Indonesia.

Berbagai produk keuangan kini lebih mudah dijangkau, mulai dari perbankan hingga pasar modal, memberikan peluang baru bagi masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi formal.

Perbankan dan Pasar Modal Menjadi Pendorong Utama

Baca Juga

Harga Emas Antam Hari Ini 27 Oktober 2025 Turun Tipis Sedikit

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tercatat 3.550.000 rekening bank baru telah dibuka. Angka ini meningkat 0,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan yang stabil.

Tak hanya di sektor perbankan, pasar modal mencatat lonjakan signifikan. Sebanyak 643.000 rekening investasi baru berhasil dibuka, meningkat hingga 310 persen dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini menjadi indikator bahwa masyarakat mulai merangkul alternatif investasi dan semakin percaya diri dalam mengelola keuangan mereka melalui pasar modal.

Selain itu, industri asuransi juga mengalami pertumbuhan positif dengan dibukanya 951.000 polis baru, naik hampir 30 persen dari tahun sebelumnya. Di sektor pembiayaan, tercatat 1,47 juta rekening perusahaan pembiayaan baru, menambah akses masyarakat terhadap layanan kredit yang lebih mudah dijangkau.

Perluasan Layanan Keuangan Non-Tradisional

OJK juga mencatat perkembangan pesat pada layanan keuangan non-tradisional. Rekening pergadaian baru mencapai 5 juta, naik 45 persen dari tahun sebelumnya, sementara akun financial technology (fintech) baru berjumlah 720.000. Lonjakan ini menegaskan pergeseran masyarakat terhadap alternatif layanan keuangan yang lebih fleksibel dan digital.

Friderica menekankan bahwa pencapaian ini merupakan hasil strategi inklusi keuangan yang dilaksanakan secara bertanggung jawab. “Inklusi keuangan yang bertanggung jawab artinya kita memberikan produk sesuai profil risiko calon konsumen dan memastikan perlindungan bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Edukasi dan Kegiatan Inklusi Keuangan Menjangkau Seluruh Nusantara

Selama periode 2025, OJK melaksanakan program inklusi keuangan di 37 kantor di seluruh Indonesia, menjangkau 10.874.634 peserta, meningkat 67,87 persen dibandingkan tahun lalu. Friderica menyebutkan bahwa hanya pada Bulan Inklusi Keuangan saja, telah dilakukan 5.182 kegiatan di berbagai daerah, mulai dari kota besar hingga wilayah terpencil.

Program-program ini dirancang tidak hanya untuk memperkenalkan produk keuangan, tetapi juga meningkatkan literasi masyarakat dalam mengelola keuangan secara aman dan efisien. Dengan berbagai pelatihan, sosialisasi, dan konsultasi, masyarakat mendapat pemahaman yang lebih baik terkait risiko, hak, dan manfaat dari layanan keuangan.

Target Inklusi dan Literasi Keuangan Menuju 2045

OJK menargetkan inklusi keuangan mencapai 98 persen pada tahun 2045. Saat ini, literasi keuangan telah menyentuh 66,46 persen, sedangkan tingkat inklusi tercatat sebesar 80,50 persen. Bahkan, secara lebih luas, inklusi keuangan nasional telah mencapai 92 persen, menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Friderica menekankan prinsip inklusi tanpa meninggalkan siapapun, termasuk masyarakat yang tinggal di wilayah 3T—terluar, terdepan, dan tertinggal. “Dalam melaksanakan edukasi, literasi, dan inklusi, tidak ada seorang pun yang boleh ketinggalan. Prinsip no one left behind menjadi pedoman utama kami,” ujarnya.

Dengan strategi inklusi keuangan yang menyeluruh, OJK memastikan masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan, baik perkotaan maupun pedesaan, memiliki akses ke layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan sesuai dengan kebutuhan. Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui partisipasi aktif masyarakat dalam sistem keuangan formal.

Melalui program-program inovatif dan edukasi yang terus diperluas, OJK berhasil menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif, di mana setiap masyarakat memiliki kesempatan setara untuk mengakses layanan perbankan, pasar modal, asuransi, pembiayaan, pergadaian, dan fintech. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat stabilitas ekonomi nasional secara jangka panjang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Investasi Emas Pegadaian: Alokasi Dana Lebih Penting Daripada Waktu

Investasi Emas Pegadaian: Alokasi Dana Lebih Penting Daripada Waktu

BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Penyaluran KUR Produktif

BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Penyaluran KUR Produktif

Kredit Pintar Gandeng UMKM Perkuat Layanan Keuangan Digital Nasional

Kredit Pintar Gandeng UMKM Perkuat Layanan Keuangan Digital Nasional

Panduan Lengkap Membeli Saham BCA Bagi Investor Pemula

Panduan Lengkap Membeli Saham BCA Bagi Investor Pemula

Syarat Pengajuan KUR BNI 2025, Cara dan Tabel Cicilan Lengkap

Syarat Pengajuan KUR BNI 2025, Cara dan Tabel Cicilan Lengkap