Senin, 27 Oktober 2025

Nilai Rupiah Hari Ini 27 Oktober 2025 Bergerak Fluktuatif, Investor Waspadai Dolar AS

Nilai Rupiah Hari Ini 27 Oktober 2025 Bergerak Fluktuatif, Investor Waspadai Dolar AS
Nilai Rupiah Hari Ini 27 Oktober 2025 Bergerak Fluktuatif, Investor Waspadai Dolar AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada perdagangan awal pekan, Senin, 27 Oktober 2025.

Meskipun sebelumnya menguat di akhir pekan lalu, rupiah berpotensi ditutup melemah di kisaran Rp16.600–Rp16.650 per dolar AS. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar global sekaligus sentimen domestik yang memengaruhi mata uang Garuda.

Pergerakan Mata Uang Regional dan Dolar AS

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat 0,16% ke level Rp16.602 per dolar AS pada Jumat (24/10/2025), sementara indeks dolar AS mengalami kenaikan tipis sebesar 0,05% ke posisi 98,98. Di kawasan Asia, pergerakan mata uang terlihat bervariasi: yen Jepang melemah 0,18%, dolar Hong Kong menguat 0,02%, dolar Singapura melemah 0,07%, dan won Korea Selatan naik 0,06%. Mata uang lainnya seperti peso Filipina melemah 0,04%, rupee India menguat 0,11%, yuan China naik tipis 0,01%, ringgit Malaysia menguat 0,08%, dan baht Thailand naik 0,05%. Fluktuasi regional ini menjadi indikator bahwa sentimen global masih memengaruhi pergerakan rupiah.

Baca Juga

Harga Emas Antam Hari Ini 27 Oktober 2025 Turun Tipis Sedikit

Sentimen Global dan Pertemuan Presiden AS-China

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi menyoroti faktor global yang memengaruhi rupiah. Gedung Putih pada Kamis lalu mengonfirmasi bahwa Presiden Donald Trump akan bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan minggu depan. Pertemuan ini memunculkan harapan mencairnya hubungan perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia, sehingga memengaruhi sentimen pasar.

Selain itu, pelaku pasar bersikap hati-hati menjelang penundaan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan September, yang merupakan indikator penting untuk kebijakan suku bunga The Fed. Penundaan sebelumnya akibat penutupan pemerintah AS membuat pasar menunggu data ini dengan seksama. Ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang menambah ketidakpastian yang dapat memengaruhi pergerakan rupiah.

Kondisi Domestik Mendukung Stabilitas Rupiah

Dari sisi domestik, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan likuiditas ekonomi atau uang beredar (M2) pada September 2025 sebesar 8,0% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Agustus sebesar 7,6% (yoy), mencapai Rp9.771,3 triliun. Lonjakan M2 didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 10,7% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2% (yoy).

Perkembangan M2 dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat (Pempus). Penyaluran kredit tercatat tumbuh 7,2% (yoy) pada September, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 7,0% (yoy). Sementara tagihan bersih pemerintah pusat tumbuh 6,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Agustus 2025 yang sebesar 5,0% (yoy). Kondisi ini menunjukkan dukungan likuiditas dan stabilitas domestik yang tetap menjadi faktor penyangga bagi rupiah.

Proyeksi Pergerakan Rupiah dan Saran Investor

Dengan kombinasi sentimen global dan domestik tersebut, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hari ini, namun berisiko ditutup melemah di rentang Rp16.600–Rp16.650 per dolar AS.

Pada awal perdagangan Senin, rupiah dibuka melemah 0,03% atau 5 poin menuju Rp16.607 per dolar AS pukul 09.05 WIB, sementara indeks dolar terpantau stagnan di posisi 98,94. Investor dan pelaku pasar disarankan untuk tetap memperhatikan perkembangan global, termasuk isu perdagangan AS-China, serta data makro domestik yang berpotensi memengaruhi arah rupiah.

Secara keseluruhan, meskipun rupiah menghadapi tekanan fluktuatif dari faktor global, fundamental domestik yang relatif kuat—dengan pertumbuhan kredit, likuiditas, dan tagihan pemerintah yang meningkat—memberikan dukungan bagi mata uang nasional. Strategi manajemen risiko dan pemantauan terus-menerus terhadap faktor eksternal menjadi kunci bagi investor yang ingin menjaga portofolio mereka tetap aman di tengah volatilitas pasar valuta asing.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Investasi Emas Pegadaian: Alokasi Dana Lebih Penting Daripada Waktu

Investasi Emas Pegadaian: Alokasi Dana Lebih Penting Daripada Waktu

BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Penyaluran KUR Produktif

BRI Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Penyaluran KUR Produktif

Kredit Pintar Gandeng UMKM Perkuat Layanan Keuangan Digital Nasional

Kredit Pintar Gandeng UMKM Perkuat Layanan Keuangan Digital Nasional

Panduan Lengkap Membeli Saham BCA Bagi Investor Pemula

Panduan Lengkap Membeli Saham BCA Bagi Investor Pemula

Syarat Pengajuan KUR BNI 2025, Cara dan Tabel Cicilan Lengkap

Syarat Pengajuan KUR BNI 2025, Cara dan Tabel Cicilan Lengkap