JAKARTA - Manchester United tengah berada dalam tren positif jelang laga melawan Brighton di Old Trafford akhir pekan ini. Setelah kemenangan dramatis atas Liverpool di Anfield, pelatih Ruben Amorim kini menghadapi dilema taktik yang menarik. Ia harus menentukan apakah akan kembali mempertahankan formula kemenangan tanpa striker murni, atau memberi kesempatan bermain sejak awal kepada Benjamin Sesko, rekrutan mahal yang masih jarang diturunkan.
Keputusan Amorim mencadangkan Sesko pada laga sebelumnya terbukti tepat. Tanpa penyerang berpostur tinggi itu, lini depan Setan Merah justru tampil lebih cepat dan efisien. Pergerakan dinamis para penyerang membuat Liverpool kewalahan. Namun, tekanan publik dan ekspektasi tinggi terhadap Sesko membuat Amorim harus berpikir matang sebelum menentukan komposisi terbaik untuk laga kontra Brighton.
Racikan Lini Depan: Dilema Antara Dinamika dan Fisik
Baca JugaHarga dan Spesifikasi Samsung Galaxy S26, Bocoran Jadwal Peluncurannya Terungkap
Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan Amorim adalah menggeser Amad Diallo dari posisi wing-back ke lini serang. Skema ini membuka peluang hadirnya kombinasi cepat dan kreatif antara Diallo, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha di lini depan. Namun, jika formasi ini diterapkan, Mason Mount kemungkinan besar harus rela kehilangan tempat di tim utama.
Menariknya, Bryan Mbeumo juga diproyeksikan untuk memerankan posisi baru sebagai penyerang tengah. Langkah ini bisa menjadi kejutan taktik yang berani. Dengan mobilitas dan kemampuan eksplorasi ruang yang tinggi, pemain asal Kamerun itu dapat menjadi kunci dalam membuka pertahanan ketat Brighton. Gaya bermainnya yang agresif dan tidak mudah ditebak bisa menjadi senjata utama United untuk menembus lini belakang lawan.
Jika Amorim memilih untuk kembali menurunkan Sesko, United berpotensi tampil lebih kuat dalam duel udara. Namun, risiko kehilangan kelincahan di lini depan menjadi pertimbangan penting. Brighton dikenal memiliki bek dengan disiplin tinggi, seperti Lewis Dunk dan Jan Paul van Hecke, yang mampu membaca pola serangan langsung. Karena itu, Amorim mungkin akan lebih mengutamakan kecepatan dan kreativitas dalam membangun serangan.
Fokus Pertahanan: Dalot dan Dorgu Jadi Kunci
Di sektor pertahanan, Amorim tampaknya tetap mengandalkan duet full-back natural, Diogo Dalot dan Patrick Dorgu, untuk mengisi posisi wing-back dalam formasi 3-4-3 andalannya. Keduanya dinilai paling siap dalam menghadapi serangan balik cepat Brighton yang berbahaya, terutama dari Yankuba Minteh yang dikenal eksplosif di sisi sayap.
Selain itu, kiper anyar Senne Lammens menjadi figur penting dalam sistem permainan Amorim. Distribusi bola yang akurat dari penjaga gawang asal Belgia ini memungkinkan United untuk melakukan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Menariknya, United justru tampil lebih efektif ketika tidak menguasai bola secara dominan — seperti yang terlihat saat mereka mengalahkan Liverpool dan Chelsea.
Namun, melawan Brighton yang juga mengandalkan permainan transisi dan pressing tinggi, pertandingan ini bisa berubah menjadi adu kesabaran dan kecermatan dalam membaca momentum. Amorim perlu menyiapkan timnya agar tetap solid ketika tidak dalam posisi menyerang.
Amorim di Persimpangan: Menjaga Resep Kemenangan atau Ubah Formula?
Ruben Amorim kini berada di titik krusial dalam menentukan arah permainan timnya. Ia harus memilih apakah akan tetap mempercayai strategi cepat tanpa striker murni yang terbukti ampuh di laga sebelumnya, atau kembali memberi kesempatan kepada Benjamin Sesko untuk memimpin lini serang.
Kedua opsi memiliki risiko dan potensi tersendiri. Menurunkan Sesko bisa memberikan keuntungan dalam duel fisik dan eksekusi bola mati, tetapi dapat mengurangi fluiditas permainan. Sebaliknya, mempertahankan formasi cepat tanpa penyerang tunggal bisa menjaga ritme dan kreativitas tim, tetapi berisiko kehilangan daya dobrak ketika menghadapi pertahanan rendah Brighton.
Laga melawan Brighton ini akan menjadi ujian penting bagi Amorim — bukan hanya dalam hal strategi, tetapi juga dalam kemampuannya menjaga keseimbangan antara kepercayaan diri pemain bintang dan kebutuhan tim secara kolektif.
Dengan dua kemenangan besar sebelumnya, tekanan publik untuk melanjutkan tren positif semakin besar. Jika Amorim mampu membawa Manchester United meraih tiga kemenangan beruntun, itu akan menjadi bukti bahwa strategi dan visi taktiknya mulai membuahkan hasil nyata di Old Trafford.
Momentum yang Harus Dijaga
Manchester United berada dalam posisi ideal untuk memperpanjang catatan kemenangan mereka di bawah Ruben Amorim. Kemenangan atas Brighton tak hanya akan memperkuat posisi di klasemen, tetapi juga menegaskan bahwa United mulai menemukan identitas baru di bawah sang pelatih asal Portugal tersebut.
Namun, laga ini bukan tanpa tantangan. Brighton adalah tim dengan pola permainan modern dan disiplin tinggi, sehingga Amorim harus berhati-hati dalam mengatur tempo dan pemilihan pemain. Apa pun hasilnya, pertandingan di Old Trafford nanti akan menjadi sorotan, terutama dalam melihat sejauh mana perkembangan taktik Amorim yang terus berevolusi di Premier League.
Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026
- Jumat, 24 Oktober 2025
Berita Lainnya
Oppo Find X8 Pro 2025 di Indonesia: Spesifikasi Lengkap dan Harga Terbaru
- Jumat, 24 Oktober 2025
Spesifikasi dan Harga realme GT 8 Pro, Ponsel Flagship Rp 9 Jutaan dengan Teknologi Premium
- Jumat, 24 Oktober 2025
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025, Fermin Aldeguer Tumbangkan Bagnaia di Sepang
- Jumat, 24 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
3.
Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI
- 24 Oktober 2025
4.
BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025
- 24 Oktober 2025
5.
Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga
- 24 Oktober 2025













