Kinerja Cemerlang DKFT, Strategi Efisiensi Dongkrak Laba dan Produksi Nikel
JAKARTA - Lonjakan kinerja keuangan PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) pada 2025 menegaskan posisi emiten tambang bijih nikel tersebut sebagai salah satu pemain tangguh di industri pertambangan nasional.
Peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan menjadi bukti keberhasilan strategi ekspansi dan efisiensi yang diterapkan perseroan di tengah tingginya permintaan global terhadap nikel.
Laporan keuangan terbaru perusahaan memperlihatkan kinerja gemilang sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025 yang dipublikasikan pada Selasa, 14 Oktober 2025, DKFT mencatat pendapatan sebesar Rp1,24 triliun, tumbuh 29,58% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan Rp960,89 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca JugaHilirisasi Nikel Harita Dongkrak Ekonomi Maluku Utara Secara Signifikan
Kenaikan pendapatan tersebut turut mendorong lonjakan laba bersih perseroan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih DKFT mencapai Rp442,37 miliar sepanjang Januari–September 2025. Capaian itu melonjak 52,79% dibandingkan Rp289,52 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Efisiensi Operasional Jadi Kunci Lonjakan Profitabilitas
Peningkatan kinerja keuangan DKFT tak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam menekan berbagai beban operasional. Berdasarkan laporan yang sama, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp618,76 miliar, beban penjualan Rp24,33 miliar, beban umum dan administrasi Rp127,91 miliar, serta beban pajak Rp101,9 miliar.
Strategi efisiensi ini membawa dampak positif pada peningkatan profitabilitas inti. DKFT mencatat earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) per 30 September 2025 sebesar Rp638,09 miliar. Angka ini melonjak 197,94% secara tahunan dan menunjukkan peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasional inti tanpa terpengaruh oleh beban non-operasional.
Manajemen DKFT menilai lonjakan EBITDA tersebut mencerminkan hasil konkret dari strategi efisiensi yang selama ini dijalankan. Melalui optimalisasi sumber daya dan perbaikan sistem produksi, perusahaan berhasil meningkatkan kapasitas serta menjaga stabilitas biaya operasional di tengah fluktuasi harga komoditas global.
Direktur DKFT, Feni Silviani Budiman, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil implementasi strategi perseroan dalam menanggapi dinamika pasar global yang menantang.
“Kami berkomitmen untuk mempertahankan momentum ini dan akan terus berfokus pada penciptaan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Kinerja Produksi dan Permintaan Pasar Jadi Pendorong Utama
Selain dari sisi finansial, performa operasional DKFT juga mencatatkan pertumbuhan yang solid. Sepanjang kuartal III/2025, perusahaan berhasil memproduksi bijih nikel sebanyak 2,07 juta ton dan menjual sebanyak 2,29 juta ton. Kinerja produksi yang konsisten ini sejalan dengan meningkatnya permintaan nikel dari pasar global, terutama untuk kebutuhan industri baterai kendaraan listrik yang terus berkembang.
Dalam keterangan resmi pada Selasa, 14 Oktober 2025, manajemen DKFT menegaskan bahwa kekuatan kinerja keuangan dan operasional menjadi fondasi utama dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis.
“Kinerja keuangan dan operasional yang kuat membuat perseroan melanjutkan pertumbuhan bisnis yang solid, didorong oleh kuatnya permintaan pasar,” tulis manajemen dalam pernyataannya.
Kondisi ini juga mencerminkan daya saing DKFT di tengah kompetisi yang ketat di industri nikel. Perusahaan mampu menyeimbangkan ekspansi produksi dengan efisiensi biaya, sekaligus mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan. Kombinasi antara pertumbuhan volume dan peningkatan nilai jual inilah yang kemudian memperkuat posisi DKFT sebagai salah satu emiten nikel dengan kinerja paling impresif di tahun 2025.
Arus Kas Positif Perkuat Fondasi Ekspansi Jangka Panjang
Selain mencatatkan peningkatan laba, DKFT juga menunjukkan kinerja arus kas yang solid. Per 30 September 2025, perusahaan membukukan arus kas dari aktivitas operasional sebesar Rp677,4 miliar, tumbuh 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan arus kas ini menjadi bukti bahwa bisnis DKFT tidak hanya mengandalkan profitabilitas di atas kertas, tetapi juga memiliki fondasi likuiditas yang kuat untuk mendukung ekspansi ke depan.
Derasnya arus kas operasional memberikan ruang yang luas bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan kapasitas produksi dan diversifikasi usaha di masa mendatang. Dengan permintaan nikel global yang diproyeksikan terus meningkat, DKFT berpotensi memperkuat perannya sebagai pemasok utama bahan baku strategis tersebut.
Manajemen menegaskan bahwa strategi ekspansi akan dilakukan dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan dan keberlanjutan. Pendekatan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas bisnis jangka panjang serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Prospek Positif di Tengah Tren Industri Nikel Global
Kinerja cemerlang DKFT di tahun 2025 mencerminkan sinergi antara strategi operasional yang efisien dan momentum pasar yang mendukung. Seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap nikel—khususnya dari sektor kendaraan listrik dan energi bersih—potensi pertumbuhan industri nikel nasional semakin besar.
DKFT berada pada posisi yang strategis untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dengan kapasitas produksi yang meningkat, efisiensi biaya yang terus dijaga, serta manajemen kas yang solid, perusahaan memiliki landasan yang kuat untuk mempertahankan tren pertumbuhan positif di tahun-tahun mendatang.
Ke depan, fokus DKFT bukan hanya mengejar peningkatan laba, tetapi juga menciptakan nilai berkelanjutan melalui tata kelola yang baik dan praktik operasional yang bertanggung jawab. Hasil luar biasa sepanjang 2025 menjadi bukti nyata bahwa strategi perusahaan berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
Rekomendasi
