Acer Dorong Pengelolaan e-Waste untuk Masa Depan Bumi
JAKARTA - Acer Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui peluncuran program “Kelola e-waste, Sayangi Bumi”.
Inisiatif ini merupakan bagian dari gerakan berkelanjutan #SayangBumi yang mengedepankan tanggung jawab terhadap bumi melalui pengelolaan limbah elektronik secara aman dan bertanggung jawab.
Melalui gerakan ini, Acer mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah elektronik atau e-waste yang kian meningkat setiap tahunnya. Program ini menjadi bentuk nyata dari upaya perusahaan dalam menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan pelestarian lingkungan hidup.
Baca JugaGaruda Indonesia Optimistis Cetak Laba di 2026, Operasional Kian Pulih
Sebagai simbol komitmen, setiap satu kilogram e-waste yang terkumpul akan dikonversi menjadi satu bibit pohon.
Acer menargetkan pengumpulan sebanyak dua ton e-waste hingga 17 Desember 2025, yang setara dengan penanaman dua ribu pohon di kawasan konservasi Sentul Eco Forest pada Januari 2026.
President Director Acer Indonesia, Leny Ng, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kampanye lingkungan, melainkan tanggung jawab sosial yang melekat pada setiap inovasi teknologi.
“Bagi Acer, teknologi bukan hanya soal inovasi, tetapi juga tanggung jawab,” ujarnya.
Leny menambahkan bahwa gerakan ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan bumi dan generasi mendatang. “Langkah kecil yang kita lakukan hari ini dapat membawa perubahan besar di masa depan,” tambahnya.
Tantangan Global dalam Pengelolaan e-Waste
Pengelolaan limbah elektronik telah menjadi tantangan global yang memerlukan tindakan segera dan kolaboratif. Rata-rata, setiap orang di dunia menghasilkan sekitar tujuh kilogram e-waste per tahun, jumlah yang terus meningkat seiring perkembangan teknologi.
Menurut laporan Global E-waste Monitor 2024, volume e-waste global mencapai 62 juta ton pada tahun 2022. Angka tersebut diperkirakan akan melonjak menjadi 82 juta ton pada tahun 2030 jika tidak ada langkah konkret yang diambil.
Di Indonesia, produksi e-waste pada tahun 2022 mencapai sekitar 1,9 juta ton. Namun, hanya sekitar 17,4% dari jumlah tersebut yang berhasil dikelola dengan baik dan sesuai standar lingkungan.
Limbah elektronik yang tidak terkelola berisiko tinggi mencemari tanah, air, dan udara karena mengandung logam berat serta bahan kimia berbahaya. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan manusia serta kelangsungan ekosistem alam.
Melalui gerakan “Kelola e-waste, Sayangi Bumi”, Acer berupaya menjadi bagian dari solusi global untuk menekan dampak buruk tersebut. Pendekatan berbasis aksi nyata dan partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan perubahan berkelanjutan.
Edukasi Lingkungan Melalui Kegiatan Sosial dan Sekolah
Sebagai bagian dari kampanye keberlanjutan, Acer mengadakan workshop bertajuk “Dari Sampah Elektronik, Jadi Aksi Heroik” di berbagai sekolah di Jakarta dan Bogor.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran tentang konsumsi bijak (mindful consumption) serta pentingnya pengelolaan limbah elektronik sejak usia muda.
Program edukasi ini digelar bersama Yayasan SeaSoldier, lembaga yang aktif mengadvokasi pelestarian laut dan lingkungan. Melalui kerja sama ini, Acer berharap dapat menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran ekologis tinggi.
Selain itu, Acer juga menyediakan titik pengumpulan e-waste atau dropbox di berbagai lokasi strategis. Tempat pengumpulan tersedia di Acer Exclusive Store, toko mitra resmi, sekolah, serta beberapa pusat perbelanjaan di kota besar.
Masyarakat dapat dengan mudah membawa perangkat elektronik rusak atau tidak terpakai untuk diserahkan di lokasi tersebut. Langkah ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat ikut serta dalam aksi nyata menjaga bumi dari dampak e-waste.
Gerakan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara perusahaan, komunitas pendidikan, dan masyarakat umum. Acer membuktikan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari tindakan sederhana namun konsisten.
Konversi E-Waste Menjadi Pohon Kehidupan
Program ini tidak berhenti pada tahap pengumpulan, tetapi berlanjut hingga penanaman pohon sebagai simbol kehidupan baru. Setiap kilogram e-waste yang berhasil dikumpulkan akan dikonversi menjadi satu bibit pohon yang ditanam di Sentul Eco Forest.
Setiap pohon dewasa memiliki kemampuan menyerap hingga 21 kilogram karbon dioksida (CO?) setiap tahun. Selain itu, pohon juga dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dua orang manusia.
Dengan menanam dua ribu pohon, Acer turut membantu menyerap sekitar 42 ton CO? setiap tahunnya. Langkah ini mendukung upaya global dalam memperlambat laju perubahan iklim dan menjaga kualitas udara tetap bersih.
Inisiatif ini juga memperkuat posisi Acer sebagai perusahaan yang mengedepankan green innovation dan tanggung jawab lingkungan. Perusahaan membuktikan bahwa sektor teknologi dapat berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk melakukan langkah serupa. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar pula dampak positif yang bisa dirasakan oleh bumi.
Menyemai Harapan untuk Masa Depan Hijau
Program “Kelola e-waste, Sayangi Bumi” merupakan bukti komitmen Acer dalam menjalankan prinsip keberlanjutan secara nyata. Melalui sinergi antara inovasi teknologi dan tanggung jawab sosial, perusahaan berkontribusi menjaga keseimbangan antara kemajuan dan kelestarian alam.
Acer percaya bahwa keberlanjutan tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan masyarakat secara luas. Karena itu, kolaborasi antara individu, komunitas, dan sektor swasta menjadi fondasi utama dalam gerakan ini.
Setiap langkah kecil yang dilakukan hari ini akan membawa perubahan besar di masa depan. Gerakan ini menjadi pengingat bahwa bumi adalah tanggung jawab bersama yang harus dijaga untuk generasi mendatang.
Dengan memanfaatkan e-waste menjadi pohon, Acer menunjukkan bahwa limbah pun dapat disulap menjadi kehidupan baru. Melalui upaya konsisten ini, Acer Indonesia berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif untuk mencintai dan melestarikan bumi.
Rekomendasi
