Selasa, 14 Oktober 2025

BNN RI dan Fiji Teken MoU Perkuat Anti Narkoba

BNN RI dan Fiji Teken MoU Perkuat Anti Narkoba
BNN RI dan Fiji Teken MoU Perkuat Anti Narkoba

JAKARTA - Kerja sama internasional menjadi kunci dalam menghadapi ancaman narkoba yang bersifat transnasional. Menyadari hal ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia dan Kementerian Kepolisian Fiji menandatangani memorandum of understanding (MoU) sebagai langkah strategis untuk memperkuat upaya bersama dalam perang melawan narkoba. 

Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam hubungan bilateral kedua negara sekaligus penguatan stabilitas kawasan Pasifik.

Acara tersebut berlangsung di kantor BNN RI di Cawang, Jakarta Timur, dan MoU diteken oleh Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto bersama Menteri Kepolisian Fiji Hon Ioane Naivalurua. Menurut Komjen Suyudi, penandatanganan ini menandai babak baru dalam kerja sama regional. 

Baca Juga

Kenduri Budaya Pangan Lokal Perkuat Kedaulatan Pangan

“Momen ini menegaskan babak baru dalam hubungan bilateral antara kedua negara serta mengirimkan pesan kuat mengenai kesatuan di tingkat regional Pasifik,” ujarnya.

Kerja Sama Strategis Melawan Narkoba

Kesepakatan ini mencakup berbagai bidang fundamental, mulai dari pencegahan hingga pemberantasan narkoba, penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, serta pembangunan kapabilitas. Komjen Suyudi menekankan bahwa perdagangan narkoba merupakan pasar gelap global yang kompleks, yang menjadi dimensi kejahatan transnasional terorganisir, sehingga membutuhkan koordinasi lintas negara.

“Data menunjukkan bahwa tantangan ini didukung dengan adanya 1.386 jenis NPS (narkotika psikotropika dan zat adiktif baru) yang dilaporkan secara global, sementara prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 1,73% atau setara 3,3 juta jiwa,” kata Suyudi.

Menurut dia, kerja sama internasional adalah kunci, karena tidak ada satu negara pun yang dapat berjuang sendirian. Penandatanganan MoU ini juga menjadi wujud konsolidasi persahabatan dan penguatan kerja sama operasional, sejalan dengan pesan damai dari PBB melalui MSG on Peace and Security Strategy.

“BNN siap memberikan dukungan konkret bagi Fiji dalam penanganan isu narkotika, termasuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik. Dukungan ini mencakup kesiapan memfasilitasi pendirian Badan Anti Narkotika dan Pusat Rehabilitasi di Fiji, sebagaimana yang diharapkan oleh Permanent Secretary Kementerian Kepolisian Fiji,” tambah Komjen Suyudi.

Bidang Prioritas dan Program Kerja Sama

Kerja sama Indonesia dan Fiji meliputi beberapa bidang prioritas strategis, antara lain percepatan pertukaran informasi, penguatan institusi, peningkatan kapasitas, dan pelatihan petugas. Tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, MoU ini juga menekankan pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik, guna meningkatkan kapabilitas kedua negara dalam merespons permasalahan penyalahgunaan narkoba.

“Ruang lingkup kerja sama diperluas melampaui penegakan hukum, mencakup pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik untuk meningkatkan kapabilitas negara dalam merespons isu penyalahgunaan narkoba. Bahkan akan dijajaki kemungkinan program pertukaran staf untuk pengembangan profesionalisme personel kedua negara,” jelas Suyudi.

Untuk memastikan kerja sama berjalan efektif, BNN RI dan Kepolisian Fiji akan membentuk Kelompok Kerja Bilateral. Kelompok ini akan bertemu secara berkala dengan mandat untuk merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi implementasi program kerja sama.

Komitmen BNN dan Pesan Stabilitas Kawasan

Komjen Suyudi menegaskan kembali komitmen BNN untuk mewujudkan setiap poin kerja sama dalam MoU. Menurutnya, kemitraan ini menjadi fondasi kokoh untuk melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas kawasan Pasifik dari ancaman kejahatan narkotika, sejalan dengan visi dan misi Presiden Republik Indonesia.

“Kemitraan ini dijadikan fondasi yang kokoh untuk melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas kawasan Pasifik dari ancaman kejahatan narkotika, sejalan dengan Visi Misi Asta Presiden Republik Indonesia,” ungkapnya.

Kerja sama ini menandai tonggak sejarah dalam upaya global untuk mengurangi peredaran gelap narkoba, sekaligus menegaskan bahwa Indonesia berperan aktif dalam strategi keamanan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Pasifik. Dengan berbagi pengalaman, sumber daya, dan praktik terbaik, BNN dan Kepolisian Fiji berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi generasi masa depan.

Signifikansi MoU Bagi Indonesia dan Fiji

MoU ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menjadi simbol konsolidasi regional dalam perang melawan narkoba. Melalui kerja sama ini, kedua negara diharapkan dapat meningkatkan kemampuan deteksi, pencegahan, dan penegakan hukum terhadap peredaran narkotika. Selain itu, pertukaran pengetahuan dan pengalaman juga diharapkan membantu Fiji membangun kapasitas lembaga anti-narkotika, termasuk fasilitas rehabilitasi yang berbasis praktik terbaik dari Indonesia.

Ke depan, program ini akan menjadi model kerja sama bilateral yang bisa ditiru oleh negara-negara lain di kawasan, memperkuat upaya kolektif menghadapi masalah narkoba yang tidak mengenal batas negara.

Wildan Dwi Aldi Saputra

Wildan Dwi Aldi Saputra

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menko PM Dorong Sinergi Infrastruktur Aman Pesantren

Menko PM Dorong Sinergi Infrastruktur Aman Pesantren

Kemendukbangga Rilis Buku Saku Tingkatkan Literasi Finansial

Kemendukbangga Rilis Buku Saku Tingkatkan Literasi Finansial

Heboh Isu Kenaikan Gaji Pensiun PNS, Faktanya

Heboh Isu Kenaikan Gaji Pensiun PNS, Faktanya

BPJS Kesehatan Bahas Pemutihan Tunggakan Peserta

BPJS Kesehatan Bahas Pemutihan Tunggakan Peserta

Pemerintah Turunkan Fuel Surcharge, Harga Tiket Pesawat Nataru Turun

Pemerintah Turunkan Fuel Surcharge, Harga Tiket Pesawat Nataru Turun