
JAKARTA - PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), salah satu perusahaan industri petrokimia nasional, semakin menunjukkan komitmennya dalam menerapkan praktik industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Hal ini diwujudkan melalui penerapan sistem pengelolaan limbah terpadu yang dijalankan dengan mitra pihak ketiga yang memiliki kompetensi dan sertifikasi resmi di bidang pengolahan serta pemanfaatan limbah industri.
Langkah ini merupakan wujud nyata dari MCCI untuk membangun sistem produksi yang lebih efisien dan berwawasan lingkungan, sekaligus sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi lingkungan yang berlaku.
Baca JugaLongsor Tambang Freeport Picu Potensi Hentikan Operasi Smelter
Presiden Direktur MCCI, Anang Adji Sunoto, menjelaskan pentingnya kerja sama dengan mitra yang berizin resmi dalam pengelolaan limbah agar prosesnya berjalan optimal dan sesuai standar.
“Kerja sama ini bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga langkah nyata kami untuk membangun sistem produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” ujar Anang dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta pada Senin, 13 Oktober 2025.
Sistem Pengelolaan Limbah Terpadu dengan Mitra Kompeten
Pengelolaan limbah oleh MCCI dilakukan secara menyeluruh mulai dari tahap pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan hingga pengolahan akhir limbah yang dilakukan oleh mitra yang telah mendapatkan izin resmi.
Hal ini memastikan bahwa setiap tahapan proses limbah sesuai dengan ketentuan peraturan lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia.
MCCI menempatkan prinsip transparansi dan akurasi sebagai pondasi utama dalam sistem pengelolaan limbahnya. Anang menegaskan bahwa perusahaan memastikan kesesuaian antara jenis dan volume limbah yang dihasilkan dengan yang diproses secara nyata oleh mitra pengelola.
Hal ini dilakukan guna menghindari adanya perbedaan data atau kesalahan dalam proses pengolahan limbah.
“Artinya, apa yang kami hasilkan harus sama dengan yang di-treatment di fasilitas pengolahan, agar tidak terjadi perbedaan data atau kesalahan dalam proses pengelolaannya,” jelasnya.
Pendekatan Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Limbah
MCCI tidak hanya fokus pada pengolahan limbah semata, namun juga mengadopsi prinsip ekonomi sirkular dengan melakukan recovery material yang masih memiliki nilai guna dari limbah yang dihasilkan.
Upaya ini menjadi salah satu langkah perusahaan untuk mendukung pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya di sektor industri kimia.
Dengan melakukan recovery material, MCCI berkontribusi untuk meminimalkan limbah yang berakhir sebagai buangan, sekaligus mengoptimalkan penggunaan kembali bahan-bahan yang masih memiliki nilai ekonomis.
Hal ini penting untuk menekan tekanan terhadap sumber daya alam yang semakin terbatas dan mendukung pembangunan industri hijau.
Kebijakan Mitigasi Risiko dan Mitra Alternatif
Selain menjalankan pengelolaan limbah dengan mitra utama, MCCI juga telah mempersiapkan kebijakan mitigasi risiko yang ketat. Salah satu langkahnya adalah dengan tidak bergantung hanya pada satu mitra pengelola limbah saja.
Sebagai antisipasi, perusahaan telah menunjuk mitra alternatif agar pengelolaan limbah tetap berjalan lancar jika terjadi kendala di salah satu lokasi pengolahan.
Hal ini memastikan bahwa kondisi force majeure ataupun gangguan operasional tidak menghambat proses pengelolaan limbah sehingga keselamatan lingkungan tetap terjaga.
Kebijakan ini memperlihatkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan operasional tanpa mengorbankan aspek keberlanjutan.
Penerapan Standar Internasional dan Pengawasan Berkala
MCCI menjalankan seluruh proses pengelolaan limbah dengan mengacu pada Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015, sebagai bukti komitmen perusahaan terhadap standar internasional dalam pengendalian dampak lingkungan.
Standar ini menjadi pedoman bagi MCCI untuk menjalankan kegiatan operasional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Tidak hanya itu, MCCI juga menerapkan mekanisme pengawasan dan audit secara berkala oleh lembaga independen. Audit ini bertujuan untuk menjamin bahwa seluruh proses pengelolaan limbah berjalan sesuai standar nasional maupun internasional yang berlaku.
Dengan adanya audit berkala, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko sejak dini sehingga proses pengelolaan limbah semakin optimal.
Pelaporan Keberlanjutan sebagai Bentuk Transparansi
Sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi, MCCI melaporkan hasil pelaksanaan pengelolaan limbah dalam laporan keberlanjutan (sustainability report) yang diterbitkan secara rutin setiap tahun.
Laporan ini memuat data capaian serta indikator kinerja lingkungan yang menjadi acuan perusahaan dalam menjalankan praktik berkelanjutan.
Laporan keberlanjutan tersebut tidak hanya menjadi alat komunikasi perusahaan kepada publik dan para pemangku kepentingan, tetapi juga sebagai dokumentasi penting yang menggambarkan komitmen MCCI dalam menjaga keseimbangan antara aktivitas industri dan kelestarian lingkungan hidup.
Menjadi Contoh bagi Industri Petrokimia Nasional
Dengan langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis dalam pengelolaan limbah, MCCI telah menunjukkan bahwa perusahaan petrokimia nasional dapat berjalan beriringan dengan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial lingkungan.
Pendekatan terpadu dan transparan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Anang menegaskan bahwa keberhasilan MCCI dalam mengelola limbah secara berkelanjutan juga merupakan bagian dari kontribusi perusahaan terhadap pembangunan industri hijau dan ramah lingkungan di Indonesia.
“Kami percaya, industri yang kuat adalah industri yang tidak hanya produktif, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar,” kata Anang.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Strategi RAFI Kejar Pertumbuhan Pendapatan dan Profitabilitas 2025
- Selasa, 14 Oktober 2025
Terpopuler
1.
GWM Indonesia Perluas Dealer ke Batam dengan Fasilitas Lengkap
- 14 Oktober 2025
2.
Alamtri Minerals Siapkan Rp513 Miliar untuk Eksplorasi Batu Bara
- 14 Oktober 2025
3.
Gen Z Lebih Prioritaskan Self-Care Dibanding Baby Boomer
- 14 Oktober 2025
4.
Krisis Global: Kematian Generasi Muda Terus Meningkat
- 14 Oktober 2025