Samsung Galaxy S26 Pro Gunakan Chip Exynos 2600 Terbaru
- Minggu, 12 Oktober 2025

JAKARTA - Samsung tampaknya semakin percaya diri dengan kemampuan chip buatannya sendiri. Setelah beberapa tahun mengandalkan kombinasi prosesor Snapdragon dan Exynos di lini ponsel andalannya, perusahaan asal Korea Selatan itu kini bersiap untuk membawa kembali kejayaan prosesor internal mereka melalui peluncuran Galaxy S26 Pro.
Informasi terbaru yang beredar menunjukkan bahwa Samsung Galaxy S26 Pro akan ditenagai oleh chip Exynos 2600, menjadikannya perangkat pertama yang mengusung prosesor generasi baru tersebut. Kabar ini semakin memperkuat sinyal bahwa Samsung berencana mengandalkan lebih banyak komponen ciptaan sendiri untuk seri flagship mendatang.
Bukti Penggunaan Exynos 2600 di Galaxy S26 Pro Terungkap
Baca Juga
Laporan terbaru dari SamMobile pada Jumat (10/10) mengonfirmasi bahwa mereka telah menemukan bukti kuat yang menunjukkan penggunaan Exynos 2600 dalam seri Galaxy S26 Pro. Temuan ini sekaligus menegaskan arah strategi Samsung yang konsisten memperluas penggunaan chip Exynos di pasar global.
Menurut laporan tersebut, Exynos 2600 akan menjadi dapur pacu utama untuk sebagian besar pasar internasional. Namun, seperti tradisi pada seri sebelumnya, versi Amerika Serikat dari Galaxy S26 Pro kemungkinan tetap akan menggunakan chip Snapdragon 8 Elite Gen 5 dari Qualcomm.
Ponsel Paling Terjangkau di Seri Galaxy S26
Dari seluruh jajaran seri Galaxy S26 yang diperkirakan meluncur pada Februari 2026, Galaxy S26 Pro disebut-sebut akan menjadi varian paling terjangkau. Meski begitu, Samsung diyakini tidak mengorbankan performa, terutama dengan dukungan teknologi chip terbaru berarsitektur canggih 2 nanometer.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Samsung ingin menghadirkan pengalaman flagship dengan harga yang lebih kompetitif. Dengan penggunaan Exynos 2600, Galaxy S26 Pro diprediksi bakal menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan performa tinggi tanpa harus membayar harga setara model Ultra.
Spesifikasi Exynos 2600: Teknologi 2nm dan GPU AMD RDNA
Mengacu pada berbagai bocoran yang beredar, Exynos 2600 dikembangkan menggunakan proses fabrikasi 2 nanometer di fasilitas Samsung Semiconductor. Ini merupakan salah satu teknologi produksi chip paling maju saat ini, yang menawarkan efisiensi daya lebih baik serta peningkatan performa signifikan dibanding generasi sebelumnya.
Chip tersebut juga akan memiliki konfigurasi CPU 10 inti (decacore) yang menggunakan inti ARM C1-series, menghadirkan keseimbangan antara performa tinggi dan efisiensi daya.
Untuk sektor grafis, Exynos 2600 akan dibekali GPU Xclipse 950 berbasis arsitektur RDNA hasil kolaborasi dengan AMD. Teknologi grafis ini menjadi salah satu faktor yang membuat Exynos 2600 dipandang mampu bersaing langsung dengan chip terbaik dari Qualcomm dan Apple.
Dengan spesifikasi tersebut, banyak analis memperkirakan Exynos 2600 akan menyaingi, bahkan melampaui kinerja Snapdragon 8 Elite dan Apple A19 Pro yang digunakan pada seri iPhone 17.
Diproduksi Massal Mulai September
Laporan terpisah menyebutkan bahwa Samsung telah memulai produksi massal Exynos 2600 sejak September 2025. Produksi awal ini menandakan kesiapan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan komponen bagi lini Galaxy S26 yang akan diumumkan pada awal tahun depan.
Keputusan mempercepat proses produksi juga menjadi strategi penting Samsung dalam menghadapi kompetisi ketat di pasar chipset. Dengan semakin banyaknya vendor yang beralih ke teknologi 3nm dan 2nm, Samsung berupaya menunjukkan kapasitas manufakturnya tidak kalah dari rival seperti TSMC.
Kembalinya Kepercayaan Diri Samsung terhadap Chip Buatan Sendiri
Langkah menghadirkan Exynos 2600 di Galaxy S26 Pro menandai kebangkitan ambisi lama Samsung untuk memperkuat posisi Exynos di kancah global. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan sempat menuai kritik akibat performa chip Exynos yang dianggap kalah dari Snapdragon. Namun, dengan perbaikan menyeluruh dan kolaborasi berkelanjutan dengan AMD, Samsung tampaknya telah menemukan formula baru.
Keputusan menggunakan Exynos di sebagian besar pasar global bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga strategi untuk mengintegrasikan lebih dalam antara perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan kendali penuh terhadap komponen utama, Samsung memiliki peluang lebih besar untuk mengoptimalkan performa sistem operasi, kamera, hingga fitur AI secara menyeluruh.
Prediksi Peluncuran dan Antusiasme Penggemar
Seri Samsung Galaxy S26, termasuk varian Pro, Plus, dan Ultra, diperkirakan akan resmi diluncurkan pada Februari 2026. Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai detail spesifikasinya, berbagai bocoran dan laporan media teknologi sudah membuat penggemar menantikan inovasi apa yang akan dihadirkan.
Kehadiran Exynos 2600 menjadi salah satu daya tarik utama karena diharapkan membawa lompatan besar dalam efisiensi energi dan kemampuan grafis. Jika performanya benar-benar melampaui Snapdragon 8 Elite dan Apple A19 Pro seperti yang diperkirakan, maka Galaxy S26 Pro bisa menjadi titik balik reputasi Exynos di mata konsumen global.
Menanti Era Baru Dominasi Chip Samsung
Dengan kombinasi desain canggih, efisiensi tinggi, dan kolaborasi dengan AMD di sisi GPU, Exynos 2600 berpotensi menjadi bukti nyata bahwa Samsung siap kembali bersaing di level tertinggi dunia semikonduktor.
Jika semua berjalan sesuai rencana, peluncuran Galaxy S26 Pro pada 2026 bukan hanya sekadar memperkenalkan ponsel baru, tetapi juga menandai kebangkitan penuh teknologi Exynos sebagai jantung dari inovasi Samsung di masa depan.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Samsung Galaxy S26 Pro Gunakan Chip Exynos 2600 Terbaru
- 12 Oktober 2025
2.
No Other Choice, Cermin Kelam Manusia di Era Digital
- 12 Oktober 2025
3.
Rian Johnson Ungkap Makna Pribadi di Film Wake Up Dead Man
- 12 Oktober 2025
4.
Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max Tantang Dominasi iPhone
- 12 Oktober 2025
5.
OPPO Seri A Terbaru Perkuat Segmen Menengah Indonesia
- 12 Oktober 2025