
JAKARTA - Pergerakan harga pangan nasional pada Sabtu, 11 Oktober 2025 menunjukkan tren penurunan pada sejumlah komoditas utama. Tren ini menjadi sinyal positif bagi masyarakat, khususnya rumah tangga dan pelaku usaha mikro, yang selama beberapa bulan terakhir dihadapkan pada fluktuasi harga cukup tajam.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), penurunan harga tercatat pada berbagai bahan pokok, mulai dari cabai, bawang merah, hingga beras—tiga komoditas yang sangat memengaruhi daya beli masyarakat.
Harga cabai rawit merah misalnya, kini turun menjadi Rp44.858 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp46.069 per kg. Bawang merah juga mengalami penurunan dari Rp38.590 per kg menjadi Rp38.208 per kg. Penurunan pada komoditas ini dipandang penting karena kedua bahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari konsumsi rumah tangga harian.
Baca JugaAkhiri Perjalanan di Kualifikasi, Timnas Gagal ke Piala Dunia 2026
Beras Premium dan Medium Turun, SPHP Ikut Terkoreksi
Tidak hanya cabai dan bawang, komoditas beras—yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia—juga mencatatkan penurunan harga. Data Bapanas menyebutkan, beras premium kini berada di kisaran Rp15.898 per kg, turun dari Rp16.040 per kg. Sementara itu, beras medium turun menjadi Rp13.739 per kg dari sebelumnya Rp13.882 per kg.
Beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP), yang merupakan program pemerintah untuk menekan harga pasar, juga ikut mengalami penurunan tipis dari Rp12.544 per kg menjadi Rp12.514 per kg. Penurunan harga beras ini diharapkan dapat membantu menekan inflasi pangan yang kerap terjadi saat pasokan terganggu.
Jagung dan Kedelai Turun, Peternak Dapat Napas Lega
Penurunan harga tidak hanya terjadi pada bahan konsumsi rumah tangga, tetapi juga pada komoditas pangan pendukung industri peternakan. Harga jagung di tingkat peternak kini tercatat Rp6.458 per kg, turun dari sebelumnya Rp6.709 per kg. Kedelai biji kering (impor) juga turun dari Rp10.713 per kg menjadi Rp10.691 per kg.
Turunnya harga bahan baku pakan ini menjadi kabar baik bagi peternak ayam, sapi, maupun sektor ternak lainnya. Pasalnya, komponen pakan merupakan salah satu biaya terbesar dalam usaha peternakan, sehingga penurunan harga jagung dan kedelai berpotensi menurunkan biaya produksi.
Bawang Putih, Cabai Merah, dan Cabai Keriting Ikut Terkoreksi
Harga bawang putih bonggol juga mencatatkan penurunan dari Rp37.134 per kg menjadi Rp36.498 per kg. Sementara itu, cabai merah keriting kini berada di harga Rp56.346 per kg, turun dari Rp59.140 per kg, dan cabai merah besar turun menjadi Rp49.240 per kg dari Rp51.440 per kg.
Komoditas cabai yang sering menjadi penyumbang inflasi ini kini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen. Turunnya harga cabai secara serentak di berbagai wilayah menandakan pasokan yang relatif stabil dan distribusi yang berjalan baik.
Daging Sapi Naik Tipis, Ayam dan Telur Turun
Berbeda dari tren komoditas sayur, harga daging sapi murni justru mengalami sedikit kenaikan, dari Rp135.048 per kg menjadi Rp135.376 per kg. Meski begitu, kenaikan ini relatif kecil dibandingkan pergerakan harga beberapa pekan sebelumnya.
Sementara itu, daging ayam ras mengalami penurunan dari Rp37.962 per kg menjadi Rp37.527 per kg. Harga telur ayam ras pun turun dari Rp30.343 per kg menjadi Rp29.937 per kg. Penurunan harga ini diperkirakan memberi dampak langsung terhadap pengeluaran rumah tangga, mengingat ayam dan telur merupakan sumber protein yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.
Minyak Goreng dan Tepung Terigu Turun Serentak
Komoditas minyak goreng dan tepung terigu, dua bahan yang sangat penting dalam industri kuliner dan UMKM, juga mengalami penurunan harga. Gula konsumsi kini berada di harga Rp17.996 per kg, turun dari Rp18.064 per kg.
Minyak goreng kemasan turun dari Rp20.957 per liter menjadi Rp20.704 per liter, minyak goreng curah turun dari Rp17.566 per liter menjadi Rp17.367 per liter, dan MinyaKita turun dari Rp17.515 per liter menjadi Rp17.332 per liter.
Sementara itu, tepung terigu curah turun dari Rp9.849 per kg menjadi Rp9.662 per kg, dan tepung terigu kemasan turun dari Rp13.068 per kg menjadi Rp12.797 per kg.
Harga Ikan dan Garam Konsumsi Ikut Bergerak
Komoditas perikanan juga mengalami dinamika harga. Ikan kembung turun dari Rp42.061 per kg menjadi Rp41.889 per kg. Ikan tongkol sedikit naik dari Rp34.969 per kg menjadi Rp35.054 per kg, sementara ikan bandeng turun dari Rp35.315 per kg menjadi Rp34.357 per kg.
Selain itu, garam konsumsi juga mengalami penurunan harga dari Rp11.616 per kg menjadi Rp11.334 per kg, memberikan angin segar bagi konsumen dan pelaku usaha kecil yang banyak bergantung pada bahan ini.
Harga Daging Kerbau Turun Signifikan
Penurunan harga paling signifikan terjadi pada daging kerbau beku impor, yang turun dari Rp105.752 per kg menjadi Rp101.481 per kg. Daging kerbau segar lokal juga terkoreksi dari Rp141.596 per kg menjadi Rp138.438 per kg.
Penurunan ini memberi alternatif bagi masyarakat terhadap sumber protein hewani, terutama di tengah fluktuasi harga daging sapi.
Secara keseluruhan, data Bapanas menunjukkan bahwa mayoritas harga pangan pada Sabtu (11/10/2025) mengalami penurunan. Meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan kecil seperti daging sapi dan ikan tongkol, tren ini memberikan harapan akan stabilitas harga pangan dalam waktu dekat.
Jika kondisi pasokan dan distribusi terus terjaga, penurunan harga ini bukan hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga membantu mengendalikan inflasi secara nasional.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kemen PU Audit 80 Ponpes Tua Demi Cegah Bangunan Ambruk
- 12 Oktober 2025
2.
Warisan Budaya Nganjuk Jadi Magnet Baru Pariwisata Nasional
- 12 Oktober 2025
3.
Bank BUMN Dorong Tambahan Dana Pemerintah untuk Kredit Produktif
- 12 Oktober 2025
4.
Freeport Percepat Transisi Energi Lewat Konversi PLTU ke LNG
- 12 Oktober 2025
5.
Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni Jakarta-Makassar Oktober 2025
- 12 Oktober 2025