Jumat, 03 Oktober 2025

Bursa Asia Menguat Seiring Momentum Positif Wall Street

Bursa Asia Menguat Seiring Momentum Positif Wall Street
Bursa Asia Menguat Seiring Momentum Positif Wall Street

JAKARTA - Pasar saham Asia-Pasifik dibuka mayoritas menguat pada perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025, mengikuti tren positif dari Wall Street. 

Meskipun pemerintah Amerika Serikat (AS) masih dalam kondisi shutdown, investor tampak tetap optimistis dan fokus pada fundamental ekonomi jangka panjang.

Mayoritas pelaku pasar menilai bahwa penutupan sementara pemerintahan AS jarang menjadi faktor penggerak pasar yang signifikan. 

Baca Juga

IHSG Hari Ini: Rekomendasi Saham dan Pergerakan Potensial

Sentimen ini membuat indeks utama di kawasan Asia bergerak di zona hijau, menandakan bahwa risiko politik AS belum menimbulkan kepanikan di kalangan investor regional.

Pergerakan Pasar Saham Jepang

Di Jepang, pasar membuka perdagangan dengan kenaikan. Indeks Nikkei 225 naik 0,42%, sedangkan Topix menguat 0,35%. 

Kenaikan ini muncul meskipun data tingkat pengangguran September 2025 tercatat naik menjadi 2,6%, lebih tinggi dari perkiraan konsensus Reuters sebesar 2,4% dan meningkat dari posisi Agustus 2,3%.

Investor menunggu rilis data indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Jepang untuk September yang dijadwalkan hari ini, sebagai indikator tambahan untuk menilai kondisi ekonomi negara. 

Lonjakan pengangguran tidak direspon negatif secara berlebihan karena pasar menilai hal ini sebagai fluktuasi sementara.

Kondisi Pasar Lain di Kawasan Asia

Di Hong Kong, kontrak berjangka Hang Seng berada di level 27.273, sedikit lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 27.287,12. Pasar saham Australia justru melemah tipis dengan indeks S&P/ASX 200 turun 0,17%. 

Sementara itu, bursa saham China dan Korea Selatan tutup karena libur nasional, sehingga aktivitas perdagangan di kawasan ini lebih terbatas.

Faktor positif yang mendorong optimisme pasar Asia adalah kenaikan indeks saham utama AS pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025. 

Investor regional cenderung mengikuti jejak Wall Street yang menunjukkan momentum penguatan, khususnya pada saham teknologi dan semikonduktor.

Wall Street Cetak Rekor Baru

Bursa AS mencatat rekor baru pada penutupan Kamis. Indeks S&P 500 naik tipis 0,06%, Dow Jones Industrial Average bertambah 78 poin atau hampir 0,2%, dan Nasdaq Composite menguat 0,4%. 

Saham Nvidia menjadi salah satu pendorong utama, naik 0,9% ke level tertinggi sepanjang masa, diikuti Intel dan AMD yang masing-masing menguat lebih dari 3%.

Kinerja positif saham semikonduktor memberikan efek sentimen yang menular ke bursa Asia, khususnya saham-saham teknologi yang bergerak paralel dengan pasar global. Hal ini memperkuat optimisme investor regional meskipun terdapat ketidakpastian politik di AS.

Dampak Shutdown AS terhadap Data Ekonomi

Shutdown pemerintah AS menyebabkan Departemen Tenaga Kerja menunda semua aktivitas, termasuk rilis data nonfarm payrolls September yang semula dijadwalkan Jumat. 

Penundaan ini membuat ketersediaan data ekonomi terbatas, yang biasanya dijadikan pertimbangan The Fed dalam rapat suku bunga Oktober.

Namun, investor menilai bahwa penundaan data ini justru meredakan potensi tekanan ke pasar saham. Dengan informasi ekonomi yang lebih lambat dirilis, pasar Asia cenderung fokus pada tren global dan fundamental perusahaan yang lebih stabil.

Sentimen Investor Tetap Positif

Meskipun adanya shutdown, sentimen investor di Asia tetap positif. Hal ini tercermin dari pergerakan mayoritas indeks regional yang menguat, menandakan kepercayaan pasar terhadap kekuatan ekonomi jangka panjang dan fundamental perusahaan.

Investor regional menilai bahwa sektor teknologi, manufaktur, dan ekspor tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Optimisme muncul dari harapan bahwa pemulihan ekonomi global akan tetap berjalan meski terdapat hambatan politik di AS.

Prospek Jangka Pendek dan Strategi Investor

Secara teknikal, analis menilai pergerakan indeks di Asia masih berada dalam tren konsolidasi. Investor disarankan untuk tetap memantau pergerakan saham unggulan di sektor teknologi dan manufaktur, serta memperhatikan data ekonomi Jepang yang dijadwalkan rilis hari ini.

Para pelaku pasar di Asia memanfaatkan momentum ini untuk mengatur portofolio dan memposisikan diri dalam saham-saham berkualitas dengan prospek jangka panjang. 

Sementara itu, risiko politik AS tetap menjadi faktor yang diwaspadai, meski tidak mempengaruhi secara signifikan pergerakan awal perdagangan hari ini.

Kinerja positif Wall Street memberikan dorongan optimisme bagi bursa Asia-Pasifik pada Jumat, 3 Oktober 2025. Mayoritas indeks regional menguat meskipun pemerintah AS masih dalam kondisi shutdown.

Investor terlihat fokus pada fundamental ekonomi dan peluang pertumbuhan sektor teknologi serta manufaktur, sementara data ekonomi yang tertunda dari AS tidak menimbulkan kepanikan. 

Tren ini menunjukkan bahwa pasar regional lebih responsif terhadap kinerja global dan stabilitas fundamental, dibandingkan faktor politik jangka pendek.

Dengan kondisi ini, bursa Asia-Pasifik diproyeksikan tetap bergerak stabil sepanjang hari, sementara investor memanfaatkan peluang untuk memperkuat portofolio dan memantau perkembangan ekonomi regional.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rahasia Menghasilkan Uang Cepat Lewat Pinterest Kreatif

Rahasia Menghasilkan Uang Cepat Lewat Pinterest Kreatif

BRI Dorong Percepatan KPR FLPP Program 3 Juta Rumah

BRI Dorong Percepatan KPR FLPP Program 3 Juta Rumah

Aturan Saldo Minimum Bank Mandiri BRI BNI Oktober 2025

Aturan Saldo Minimum Bank Mandiri BRI BNI Oktober 2025

Cara Pengajuan KUR BCA 2025: Manfaat dan Tabel Angsuran

Cara Pengajuan KUR BCA 2025: Manfaat dan Tabel Angsuran

Obligasi Berkelanjutan Indonesia 2025 Catat Penurunan Signifikan

Obligasi Berkelanjutan Indonesia 2025 Catat Penurunan Signifikan