Kenali 10 Jenis Kemarahan dan Cara Mengatasinya
- Jumat, 03 Oktober 2025

JAKARTA - Amarah adalah bagian alami dari emosi manusia. Namun, bukan semua kemarahan berdampak positif.
Terkadang, tanpa disadari, cara kita mengekspresikan amarah justru merugikan diri sendiri maupun orang di sekitar. Memahami sumber kemarahan dan cara menyalurkannya dengan tepat bisa menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan emosional serta menjaga hubungan interpersonal.
Mengenali pola amarah yang berbeda membantu Anda mengubah respons destruktif menjadi cara yang lebih sehat dan produktif. Berikut ini adalah 10 tipe kemarahan yang paling umum beserta strategi pengelolaannya:
Baca Juga
Amarah yang Meledak-ledak (Explosive Anger)
Ciri khas tipe ini adalah ledakan emosional yang tiba-tiba, seperti teriakan, bantingan pintu, atau komentar verbal yang tajam. Walaupun mungkin terasa lega sesaat, ledakan ini kerap diikuti rasa malu dan penyesalan. Cara menanganinya adalah dengan berhenti sejenak dan berpikir sebelum bereaksi, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada diri sendiri maupun orang lain.
Amarah Pasif-Agresif (Passive-Aggressive Anger)
Amarah pasif-agresif ditandai dengan ekspresi tersembunyi, seperti sindiran, perlakuan diam, sengaja menunda tugas, atau “lupa” melakukan sesuatu. Tipe ini merupakan cara tidak langsung untuk “menghukum” orang lain tanpa konfrontasi. Mengelolanya bisa dilakukan dengan mengeksplorasi rasa takut terhadap konflik serta meningkatkan keterampilan komunikasi agar lebih terbuka dan sehat.
Amarah Kronis (Chronic Anger)
Amarah kronis seperti api kecil yang terus menyala dalam diri. Individu dengan tipe ini sering merasa kesal, frustrasi, dan menyimpan dendam lama, yang pada akhirnya meracuni kebahagiaan mereka. Psikoterapi, menulis jurnal positif, dan meditasi rutin merupakan strategi efektif untuk menurunkan amarah kronis dan menjaga kesehatan mental.
Amarah pada Diri Sendiri (Self-Directed Anger)
Tipe ini menargetkan diri sendiri, muncul sebagai kritik keras, rasa malu, atau bahkan perilaku menyakiti diri. Orang dengan self-directed anger sering merasa tidak cukup baik dan menyesali kesalahan atau kekurangan pribadi. Praktik meditasi dan afirmasi positif dapat membantu mengurangi kemarahan terhadap diri sendiri.
Amarah Menghakimi (Judgmental Anger)
Berasal dari rasa superioritas moral, tipe ini muncul ketika seseorang marah melihat perilaku yang dianggap salah atau tidak sesuai standar mereka. Amarah ini dapat membuat orang di sekitar merasa terasing atau menjauh. Bersikap jujur terhadap akar emosi sendiri adalah langkah awal untuk mengendalikannya.
Amarah yang Menumpuk (Overwhelmed Anger)
Sering muncul ketika frustrasi dipendam tanpa saluran pelepasan yang sehat, sehingga setiap masalah kecil terasa “meledak.” Kondisi ini merusak kesehatan mental dan memicu ledakan emosional yang intens. Perawatan diri secara menyeluruh—tidur cukup, olahraga rutin, dan pola makan sehat—dapat membantu menahan beban emosional ini.
Amarah Asertif (Assertive Anger) – Tipe Sehat
Berbeda dengan tipe destruktif, amarah asertif diekspresikan secara tenang dan hormat. Orang dengan tipe ini mengakui perasaan mereka, mengidentifikasi masalah, dan menyampaikannya secara langsung untuk mencari solusi. Contohnya: “Saya merasa marah ketika kamu membatalkan janji. Ke depannya, bisakah kamu memberitahu saya lebih awal?”
Amarah Balas Dendam (Retaliatory Anger)
Didorong oleh keinginan membuat orang lain merasakan sakit yang sama, tipe ini destruktif dan sering menciptakan lingkaran agresi baru. Strategi efektif adalah melatih empati dan memaafkan, karena memaafkan berarti melepaskan dendam, bukan menyetujui kesalahan mereka.
Kemarahan yang Disengaja (Deliberate Anger)
Tipe ini digunakan sebagai alat manipulasi untuk mengendalikan orang lain. Meskipun efektif dalam jangka pendek, perilaku ini merusak kepercayaan dan hubungan jangka panjang. Berkomunikasi secara terbuka dan jujur lebih bermanfaat untuk membangun hubungan sehat.
Kemarahan Kebiasaan (Habitual Anger)
Menjadi bagian dari identitas sehari-hari, tipe ini muncul secara otomatis dalam setiap situasi. Dampaknya melelahkan dan merugikan kesehatan mental maupun fisik. Langkah awal untuk mengubahnya adalah mengenali pola dan pemicu, kemudian mengganti kebiasaan negatif dengan pembicaraan diri positif atau aktivitas penghilang stres.
Dengan memahami berbagai tipe amarah, Anda tidak hanya bisa mengenali emosi sendiri, tetapi juga memilih cara menyalurkannya yang lebih konstruktif. Strategi ini bukan hanya mencegah konflik, tetapi juga membantu membangun kualitas hidup yang lebih tenang dan sehat. Mengelola amarah dengan tepat berarti memberi ruang untuk pertumbuhan emosional, meningkatkan hubungan dengan orang lain, serta menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan seimbang.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal SIM Keliling Jakarta Jumat, 3 Oktober 2025 Lima Lokasi Disiapkan
- Jumat, 03 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Update Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 Hari Ini
- 03 Oktober 2025
2.
Indonesia Siap Jadi Pusat Aset Kripto Asia Tenggara
- 03 Oktober 2025
3.
Harga Emas Pegadaian Jumat 3 Oktober 2025 Turun
- 03 Oktober 2025
4.
5.
Harga Tiket Pesawat ke Jeddah Dukung Timnas Indonesia Bertanding
- 03 Oktober 2025