
JAKARTA - PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) tengah mempersiapkan strategi untuk menjaga loyalitas nasabah, khususnya di tengah dinamika pasar keuangan yang ditandai dengan rencana kenaikan bunga deposito valuta asing (valas) oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Bank asal Korea Selatan ini memilih jalur penguatan layanan korporasi dan manajemen likuiditas sebagai langkah utama untuk menghadapi kompetisi tersebut.
Chief Personal Banking Officer Hana Bank, Stefen Loekito, menegaskan bahwa penguatan layanan corporate banking, terutama pada sektor cash management, menjadi prioritas agar rekening operasional nasabah korporasi tetap bertahan di Hana Bank. Menurutnya, dana operasional tersebut menjadi salah satu sumber likuiditas penting bagi bank.
“Dari sisi corporate banking services-nya, kita akan coba retain di situ. Supaya customer tetap menaruh rekening operasionalnya di kita,” ujar Stefen dalam wawancara cegat usai media gathering di Jakarta, Selasa.
Baca JugaPupuk Indonesia Patuhi Aturan Danantara Soal Larangan Perjalanan Dinas
Selain itu, Hana Bank juga memperluas layanan supply chain financing yang ditujukan bagi perusahaan yang menjadi klien pembiayaan maupun mitra dalam rantai pasok. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat hubungan dengan nasabah sekaligus memastikan perputaran dana tetap berada di Hana Bank.
“Sehingga customer tidak perlu pindah ke bank lain. Dan kalau ada keperluan forex (transaksi valuta asing), apalagi dengan Korea, di tempat kami bisa lebih seamless,” tambahnya.
Respons terhadap Himbara dan Strategi Likuiditas
Hana Bank mengaku cukup terkejut dengan keputusan kolektif Himbara yang menaikkan bunga deposito valas menjadi 4 persen untuk tenor satu hingga 12 bulan, berlaku efektif mulai 5 November 2025. Sementara itu, Hana Bank sendiri masih bersikap “wait and see” terkait kemungkinan penyesuaian bunga deposito valas.
Stefen menyebut bahwa bank akan terus memantau perkembangan pasar serta kondisi likuiditas valas bersama tim treasury sebelum menentukan langkah selanjutnya. “Kita tunggu juga, sih, sebenarnya perkembangan berikutnya bagaimana (perkembangan deposito valas Himbara ke depan, apakah bersifat berkelanjutan atau hanya sementara),” ujarnya.
Per akhir Juni 2025, dana pihak ketiga (DPK) Hana Bank tercatat mencapai Rp27,71 triliun atau tumbuh 8,79 persen year-on-year (yoy). Dari jumlah tersebut, deposito mendominasi dengan nilai Rp17,02 triliun, sementara dana murah (CASA) berupa giro dan tabungan mencapai Rp10,67 triliun.
Adapun suku bunga deposito valas Hana Bank yang berlaku sejak 21 Juni 2023 berada di level 3 persen untuk tenor 1 bulan, serta 3,25 persen untuk tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, dengan nominal penempatan minimal 1.000 dolar AS.
Pandangan Pemerintah Soal Kenaikan Bunga Valas
Di sisi lain, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah memberikan arahan kepada Himbara untuk menaikkan bunga deposito valas menjadi 4 persen. Menurutnya, memang pernah ada diskusi mengenai kemungkinan insentif bagi pemegang valas, namun pembahasan itu belum selesai karena masih ada sejumlah risiko yang harus diperhitungkan.
“Jadi, kami selalu mengarahkan kebijakan untuk menggerakkan pasar supaya lebih efisien, bukan mendikte,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (29 September 2025).
Ia menambahkan, tim yang ditugaskan Presiden Prabowo Subianto untuk mengukur risiko kebijakan tersebut baru akan menyampaikan laporan pada Jumat (3 Oktober 2025), sesuai tenggat waktu dua minggu yang diberikan.
Purbaya juga menegaskan prinsipnya yang pro-pasar, yakni lebih mendorong kebijakan suku bunga rendah sambil memastikan mekanisme pasar tetap berjalan dengan baik melalui dukungan suplai uang.
Prospek Hana Bank di Tengah Persaingan
Dalam konteks ini, Hana Bank berupaya menegaskan diferensiasinya dengan fokus pada penguatan layanan korporasi, supply chain financing, serta dukungan transaksi valas yang lebih terintegrasi. Dengan langkah ini, bank berharap bisa mempertahankan loyalitas nasabah meskipun kompetisi bunga deposito semakin ketat.
Stefen optimistis, strategi yang dijalankan tidak hanya menjaga likuiditas bank, tetapi juga memperkuat posisi Hana Bank sebagai pemain yang mampu menawarkan layanan lebih komprehensif dibandingkan sekadar bunga deposito.
Dengan kondisi pasar yang terus bergerak dinamis, keputusan Hana Bank untuk memperkuat basis nasabah korporasi dan mempertahankan perputaran dana di internal perseroan menjadi langkah penting dalam menghadapi gejolak bunga valas yang semakin kompetitif.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Prudential Syariah dan Muhammadiyah Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- Rabu, 01 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Cara Investasi dengan Rp100 Ribu? Ini Cara Cerdas untuk Pemula!
- 01 Oktober 2025
2.
Cara Bayar Kredivo lewat Brimo dengan Mudah dan Praktis
- 01 Oktober 2025
3.
4.
KUR BRI 2025: Bunga, Plafon Pinjaman, Persyaratan, Cara Daftar
- 01 Oktober 2025
5.
Panduan Simulasi KUR BNI 2025: Bunga, Plafon, Cara Daftar
- 01 Oktober 2025