
JAKARTA - Membangun kedekatan dengan konsumen tidak sekadar menawarkan produk berkualitas, tetapi juga bagaimana perusahaan mampu memahami kebutuhan masyarakat dan menyesuaikannya dengan strategi bisnis. Hal inilah yang dijalankan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) melalui konsep 3B yang menjadi fondasi utama perusahaan untuk membuat produknya semakin dikenal, diminati, dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Prinsip 3B yang dimaksud adalah best brand, best value, dan best network. Strategi ini dipaparkan langsung oleh Commercial Director PT Garuda Beverage Sukses Sugeng Suharyono dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus 2025 di Universitas Padjadjaran, Jawa Barat, pada Selasa (23 September 2025). Menurut Sugeng, penerapan 3B dimulai dari pemahaman mendalam terhadap karakter konsumen.
“Dari konsumen ini, kami terapkan strategi kami di sini, namanya 3B. Untuk bisa merebut hati konsumen, kami harus punya best brand, best value, dan best network, kami nyebutnya 3B,” jelas Sugeng.
Baca JugaWIFI Alihkan Saham Garuda Prima Internetindo ke Media Wiguna
Best Brand: Menjadi Top of Mind di Benak Konsumen
Menurut Sugeng, best brand berarti produk Garudafood harus selalu menjadi pilihan pertama yang terlintas di benak konsumen. Hal ini penting agar setiap kali masyarakat memikirkan kategori tertentu, produk Garudafood langsung muncul sebagai referensi utama.
Sebagai contoh, ia menyebut target anak-anak yang identik dengan camilan. Sugeng menegaskan, bila anak-anak memikirkan snack, maka merek seperti Gary Chocolatos harus langsung teringat. Begitu pula dengan minuman instan, nama seperti Oki Jelly Drink atau Mountea diharapkan segera melekat di benak konsumen.
“Kalau yang minuman langsung, minuman cup langsung Oki Jelly atau Mountea, kira-kira begitu. Jadi, semua brand Garudafood itu harus best, best brand,” katanya.
Upaya menjaga brand tetap kuat dan konsisten di pasar inilah yang menjadi kunci agar perusahaan tidak hanya sekadar hadir, tetapi juga memimpin di kategori produk yang digelutinya.
Best Value: Inovasi Produk dengan Harga Terjangkau
Aspek kedua, best value, menurut Sugeng tidak kalah penting. Garudafood menekankan inovasi berkelanjutan untuk menghadirkan produk dengan nilai tambah yang tetap terjangkau bagi konsumen.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menggandeng Barry Callebaut, perusahaan cokelat dan pengolah kakao asal Swiss-Belgia. Melalui kerja sama ini, Barry Callebaut bahkan mendirikan pabrik di dalam kompleks pabrik Garudafood.
Langkah tersebut memungkinkan efisiensi signifikan dalam biaya produksi, khususnya di sektor logistik. Dengan memangkas biaya transportasi hingga nol, Garudafood dapat menjaga harga produk tetap kompetitif tanpa mengurangi kualitas.
“Vendor kami undang membuat pabrik di dalam pabrik kami. Jadi, transportation cost-nya nol. Nah, itulah yang kami jual. Jadi, ke konsumen gimana caranya brand kami selain top of mind juga pas dengan value yang mereka mau,” tegas Sugeng.
Melalui strategi ini, Garudafood membuktikan bahwa inovasi tidak hanya berbentuk produk baru, melainkan juga efisiensi operasional yang memberikan keuntungan langsung kepada konsumen.
Best Network: Distribusi Menjangkau Hingga Pelosok
Selain merek kuat dan nilai terbaik, best network menjadi faktor penentu agar produk mudah dijangkau masyarakat. Garudafood menaruh perhatian besar pada jaringan distribusi yang masif dan merata.
Sugeng mengungkapkan, perusahaan kini memiliki 250–280 titik distribusi di seluruh dunia. Tidak hanya di kota-kota besar, Garudafood bahkan menjangkau daerah kecil dengan membangun depo serta menghadirkan tim distribusi khusus di wilayah tersebut.
“Inilah yang kami anggap sebagai best network. Garudafood bisa menjangkau sampai ke kota-kota kecil, kami punya depo di situ, ada tim kami di sana. Itulah salah satu kekuatan kami bisa menjangkau konsumen dan toko sampai ke pelosok-pelosok,” paparnya.
Dengan cakupan distribusi yang luas, produk Garudafood dapat hadir lebih dekat ke masyarakat sekaligus memperkuat daya saing di pasar.
3B untuk Mendorong Pertumbuhan 3G
Sugeng menegaskan, penerapan prinsip 3B pada akhirnya tidak hanya untuk memperkuat citra merek atau memperluas jangkauan pasar, tetapi juga mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Bagi Garudafood, pertumbuhan perusahaan diukur melalui konsep 3G, yakni cash flow growth, profit growth, dan sales growth. Ketiga indikator tersebut diharapkan dapat tercapai secara konsisten apabila strategi 3B dijalankan dengan baik.
Dengan strategi ini, Garudafood optimistis mampu memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terkemuka di Indonesia. Keberhasilan menerapkan prinsip 3B diyakini akan menjadi motor penggerak untuk menjaga loyalitas konsumen sekaligus memperluas pangsa pasar di tengah persaingan yang semakin ketat.
Strategi 3B—best brand, best value, dan best network—yang dijalankan Garudafood merupakan pendekatan holistik yang berorientasi pada konsumen. Mulai dari membangun citra merek yang kuat, menghadirkan produk bernilai dan terjangkau, hingga memperluas distribusi ke pelosok, semuanya dirancang untuk mendekatkan produk kepada masyarakat.
Dengan dukungan strategi tersebut, Garudafood optimistis dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan melalui 3G, yakni cash flow growth, profit growth, dan sales growth. Tidak heran bila perusahaan ini terus menancapkan eksistensinya sebagai pemain besar di industri makanan dan minuman nasional.

Wildan Dwi Aldi Saputra
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Emas Antam Menguat, Rekor Tertinggi Dicetak Hari Ini
- 24 September 2025
2.
IHSG Rabu 24 September 2025, Saham Unggulan Diperhatikan
- 24 September 2025
3.
Sequis Life Luncurkan Produk Asuransi Dwiguna Untuk Semua Usia
- 24 September 2025
4.
Pemutihan Pajak Kendaraan Bali Diberlakukan Hingga November
- 24 September 2025
5.
Cara Praktis Gunakan ShopeePay Untuk Bayar Tagihan Listrik
- 24 September 2025