Kemkomdigi Sebut Pidato Prabowo di PBBTunjukkan Peran Indonesia
- Selasa, 23 September 2025

JAKARTA - Pidato Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi sorotan penting bagi diplomasi Indonesia di kancah internasional.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menilai kesempatan ini menjadi bukti bahwa suara Indonesia diperhatikan dan didengar di tingkat dunia, menegaskan posisi negara sebagai salah satu penggerak kebijakan global.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menyebut pidato Presiden Prabowo sebagai simbol kebanggaan nasional sekaligus momentum bersejarah dalam perjalanan diplomasi Indonesia.
Baca JugaIPO Merdeka Gold (EMAS) Oversubscribed, Proyek Tambang Menjanjikan
Menurut Fifi, urutan pidato Presiden Prabowo yang disampaikan setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan pengaruh dan kepemimpinan Indonesia yang sangat didengar di panggung global.
“Urutan pidato Presiden Prabowo setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump jelas menunjukkan kepemimpinan Indonesia sangat didengar di panggung global,” ujar Fifi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Fifi menegaskan, pidato Presiden Prabowo juga membuktikan peran Indonesia sebagai pemimpin Global South atau negara-negara berkembang. Momentum ini tidak hanya menunjukkan posisi Indonesia sebagai juru bicara kepentingan negara berkembang, tetapi juga sebagai cerminan konsistensi negara dalam menyuarakan keadilan dan inklusivitas dalam tata kelola dunia.
“Indonesia hadir bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi memperjuangkan kepentingan dunia yang lebih luas mulai dari perdamaian dunia, perubahan iklim, ketahanan pangan, hingga sistem ekonomi internasional yang lebih adil,” tambah Fifi.
Menurut Kemkomdigi, kesempatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa Indonesia selalu menjadi bagian dari solusi global. Indonesia tidak hanya tampil sebagai negara yang mengangkat isu dunia, tetapi juga aktif menawarkan jalan keluar atas berbagai permasalahan internasional yang kompleks.
Pidato Presiden Prabowo dijadwalkan dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di Markas Besar PBB, New York, pada Selasa, 23 September 2025, pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB. Selain menyampaikan pidato, Presiden juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sejumlah pejabat tinggi negara turut mendampingi Presiden Prabowo selama lawatan ini. Di antaranya, Duta Besar RI untuk AS Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. Selain itu, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie turut hadir mendampingi Presiden.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum internasional ini dianggap sebagai momen penting bagi Indonesia dalam mengukuhkan posisi sebagai negara yang suaranya didengar di dunia. Menurut Kemkomdigi, pidato ini menjadi simbol keberhasilan diplomasi dan sekaligus menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran aktif dalam membahas isu global, mulai dari perdamaian, perubahan iklim, hingga ketahanan pangan.
Pidato di PBB bukan hanya tentang menyampaikan posisi Indonesia, tetapi juga menguatkan peran negara sebagai mediator dan pemimpin negara berkembang dalam forum internasional. Fifi menekankan bahwa Indonesia selalu berupaya untuk memberikan kontribusi nyata, bukan hanya sekadar menjadi pengamat isu global.
“Momentum ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya hadir untuk kepentingannya sendiri, tetapi memperjuangkan kepentingan global yang lebih luas. Ini termasuk isu perdamaian dunia, perubahan iklim, ketahanan pangan, dan sistem ekonomi internasional yang lebih adil,” ujar Fifi.
Melalui pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia menegaskan perannya sebagai negara yang proaktif, memberikan solusi, dan ikut mempengaruhi kebijakan dunia. Partisipasi aktif Presiden Prabowo menjadi cerminan diplomasi Indonesia yang konsisten memperjuangkan keadilan, inklusivitas, dan perdamaian global, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa negara-negara berkembang memiliki suara yang penting dalam menentukan arah kebijakan internasional.
Dengan momentum ini, Kemkomdigi menilai bahwa posisi Indonesia sebagai negara besar yang suaranya diperhitungkan di panggung dunia semakin kuat. Pidato Presiden Prabowo menjadi bukti nyata bahwa diplomasi Indonesia mampu menyuarakan isu penting, memimpin dialog global, dan memperjuangkan kepentingan bersama negara-negara berkembang di forum internasional.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga BBM Pertamina Hari Ini: Update Lengkap Seluruh Indonesia
- 23 September 2025
2.
Harga Listrik Prabayar dan Pascabayar PLN Stabil September
- 23 September 2025
3.
Pilihan 5 Rumah Murah Kota Padang, Tipe 36 Mulai Rp 117 Juta
- 23 September 2025
4.
Penyaluran KUR Perumahan Siap Dukung UMKM Produktif
- 23 September 2025
5.
PLN Andalkan Listrik Andal Dukung Stadion BJ Habibie
- 23 September 2025