Rabu, 10 September 2025

Pertambangan Dominasi Investasi PMDN Kaltim Triwulan I 2025

Pertambangan Dominasi Investasi PMDN Kaltim Triwulan I 2025
Pertambangan Dominasi Investasi PMDN Kaltim Triwulan I 2025

JAKARTA  — Sektor pertambangan kembali menunjukkan dominasinya sebagai tulang punggung investasi di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Triwulan I 2025. Dari total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 12,6 triliun, lebih dari separuhnya atau Rp 6,94 triliun berasal dari aktivitas pertambangan.

Kontribusi tersebut setara dengan 55,08 persen dari total nilai PMDN yang masuk ke wilayah yang dijuluki sebagai Bumi Etam itu.

“Angka tersebut mencerminkan 55,08 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN di Bumi Etam,” ujar Fahmi Prima Laksana, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur.

Baca Juga

Daftar Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia Hari Ini

Capaian ini menegaskan posisi Kaltim sebagai salah satu pusat energi dan mineral terbesar di Indonesia. Dengan cadangan sumber daya alam melimpah, provinsi ini terus menarik minat investor dalam dan luar negeri, khususnya di sektor primer.

Penyerapan Tenaga Kerja Tertinggi dari Tambang

Tak hanya unggul dalam perolehan modal, sektor pertambangan juga memberikan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja lokal. Tercatat 4.316 tenaga kerja Indonesia (TKI) terserap oleh sektor ini pada kuartal pertama 2025, setara dengan 35,98 persen dari total tenaga kerja yang direkrut oleh proyek PMDN.

“Pertambangan tidak hanya menjadi sektor andalan dari sisi nilai investasi, tapi juga dari sisi lapangan kerja yang substansial,” tambah Fahmi.

Secara keseluruhan, realisasi PMDN di Kalimantan Timur selama Triwulan I 2025 berhasil menyerap 11.998 tenaga kerja, dengan dominasi tenaga kerja lokal. Menariknya, hanya 4 orang di antaranya adalah tenaga kerja asing (TKA), yang sebagian besar bekerja di subsektor pertambangan dan industri berbasis kayu.

Industri Makanan dan Logam Ikut Berkontribusi

Meski masih didominasi oleh pertambangan, diversifikasi investasi di Kalimantan Timur mulai menunjukkan geliat. Industri Makanan menempati posisi kedua sebagai penyumbang investasi terbesar dengan nilai Rp 1,07 triliun atau 8,52 persen dari total PMDN.

Disusul oleh Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, yang menyumbang Rp 834,56 miliar, setara 6,62 persen dari total investasi.

“Ada sekitar 22 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada Triwulan I 2025. Ini menunjukkan adanya upaya diversifikasi, meski masih berat ke sektor primer,” jelas Fahmi.

Beragam subsektor ini menunjukkan bahwa Kalimantan Timur tidak hanya menggantungkan masa depannya pada komoditas alam mentah, tetapi juga mulai mengembangkan sektor hilir dan industri pengolahan.

Pertanian dan Jasa Ikut Sumbang Lapangan Kerja

Selain sektor tambang, subsektor Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan turut menyumbang angka signifikan dalam penyerapan tenaga kerja. Sebanyak 2.295 TKI terserap di sektor ini, mewakili 19,13 persen dari total tenaga kerja PMDN di Kaltim.

Hal ini memperlihatkan bahwa sektor agraria di Kalimantan Timur masih memiliki potensi besar sebagai penyedia lapangan kerja, khususnya bagi masyarakat di pedesaan atau wilayah penyangga ibu kota negara baru.

Sementara itu, subsektor Jasa Lainnya menyumbang tenaga kerja sebanyak 1.765 orang, memperlihatkan geliat sektor tersier yang mulai bertumbuh di tengah dominasi sektor ekstraktif.

Potensi dan Tantangan Investasi di Kaltim

Sebagai provinsi yang sedang mengalami transformasi menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur terus menjadi magnet investasi. Dominasi sektor pertambangan memang menjadi ciri khas investasi di provinsi ini, namun ketergantungan pada sektor primer juga menjadi tantangan dalam jangka panjang.

Diversifikasi investasi menjadi keharusan untuk menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan tidak rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global. Oleh sebab itu, masuknya investasi ke sektor industri makanan, logam, dan jasa dinilai sebagai sinyal positif menuju ekonomi yang lebih beragam.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui DPMPTSP terus mendorong kemudahan berusaha dan iklim investasi yang sehat demi menarik lebih banyak investor ke sektor-sektor potensial lainnya, seperti pariwisata, teknologi, dan manufaktur berbasis agroindustri.

“Kami akan terus memfasilitasi para investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk menanamkan modalnya di Kaltim. Harapannya, investasi ini mampu memperkuat ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat,” ujar Fahmi.

Realisasi PMDN Kalimantan Timur pada Triwulan I 2025 memperlihatkan betapa kuatnya peran sektor pertambangan dalam menopang perekonomian daerah. Dengan kontribusi lebih dari 55 persen terhadap total investasi dan penyerapan ribuan tenaga kerja, sektor ini tetap menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim.

Namun, geliat dari sektor lain seperti industri makanan, logam, pertanian, dan jasa menjadi sinyal bahwa upaya diversifikasi investasi mulai berjalan. Dukungan pemerintah daerah dalam menciptakan iklim investasi yang ramah dan berkelanjutan diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi Kalimantan Timur dari daerah penghasil komoditas mentah menjadi pusat industri dan jasa yang berdaya saing tinggi.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Harga Minyak Naik, Prospek Ekonomi Tetap Menjanjikan

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

Sinergi Asperindo Dishub Perkuat Layanan Logistik Pontianak

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

PLTS Hybrid PHR Permudah Belajar di SLB Rumbai

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Balikpapan Tawarkan 5 Rumah Murah Strategis Dekat IKN

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global

Pertamina NRE Perkuat Kolaborasi Energi Bersih Global