Jumat, 19 Desember 2025

BRIN Dorong Infrastruktur Tangguh untuk Kawasan Pesisir dan Rawan Bencana

BRIN Dorong Infrastruktur Tangguh untuk Kawasan Pesisir dan Rawan Bencana
BRIN Dorong Infrastruktur Tangguh untuk Kawasan Pesisir dan Rawan Bencana

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengambil peran penting dalam memperkuat ketangguhan infrastruktur di Indonesia, khususnya di kawasan pesisir dan rawan bencana. 

Kepala BRIN, Arif Satria, menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang tangguh bukan hanya soal konstruksi fisik, tetapi juga membutuhkan basis riset dan inovasi yang solid. 

“Sehingga basis riset dan inovasi ini menjadi kata kunci yang bisa membuat infrastruktur kita semakin resilient menghadapi berbagai ancaman, berbagai shock, kejutan-kejutan, baik climate change maupun berbagai hal,” ujar Arif.

Baca Juga

Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh

Arif menekankan bahwa kebijakan pembangunan infrastruktur merupakan kebijakan strategis bagi kemajuan Indonesia ke depan. Oleh karena itu, BRIN siap mendukung pemerintah dalam merancang dan mengimplementasikan infrastruktur nasional melalui pendekatan berbasis riset. 

Hal ini termasuk pengembangan teknologi yang dapat diterapkan di wilayah pesisir dan kawasan rawan bencana, yang selama ini menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim, gelombang ekstrem, dan tekanan lingkungan lainnya.

Teknologi untuk Infrastruktur Pesisir

Salah satu fokus utama BRIN adalah pengembangan teknologi untuk tanggul dan penguatan kawasan Pantura Jawa. Arif menjelaskan bahwa lembaganya memiliki sejumlah inovasi yang siap diaplikasikan sebagai solusi infrastruktur pesisir. 

“Kami punya teknologi baru soal itu, untuk giant sea wall. Jadi BRIN siap untuk menyampaikan beberapa inovasi yang barangkali bisa dipertimbangkan sebagai salah satu teknologi untuk menyelamatkan pantura Jawa,” jelas Arif.

Inovasi ini bukan sekadar rancangan teoritis, tetapi telah diuji dan siap diintegrasikan dalam proyek pembangunan nyata. 

Teknologi tanggul dan penguatan pantai ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir dan abrasi, sekaligus menjaga kesinambungan aktivitas ekonomi di wilayah pesisir yang padat penduduk dan menjadi pusat industri.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Kementerian Terkait

Kolaborasi BRIN dengan kementerian terkait menjadi sorotan penting dalam memastikan riset dapat diterapkan secara praktis. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengapresiasi kerja sama ini.

 Ia menekankan bahwa inovasi berbasis riset BRIN telah memberikan kontribusi nyata dalam penanganan bencana.

Salah satu contohnya adalah pemanfaatan tactical drone untuk memetakan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam. Teknologi ini membantu pemerintah menentukan prioritas bantuan dan mengoptimalkan respon cepat di lapangan. 

“Ini sebuah gagasan yang menurut saya luar biasa brillian dan sangat dalam, karena bicara soal proyek infrastruktur sebagai sebuah proyek peradaban artinya ini menyangkut soal human development, economic development, transformasi bangsa,” kata AHY.

Menurut AHY, kolaborasi ini merupakan langkah penting untuk memastikan infrastruktur dibangun secara berkelanjutan, dengan dukungan kebijakan berbasis sains. 

Riset dan inovasi BRIN diharapkan menjadi fondasi bagi pengambilan keputusan yang efektif, memperkuat ketahanan fisik infrastruktur, dan mendukung pembangunan nasional secara menyeluruh.

Manfaat Strategis Infrastruktur Tangguh

Infrastruktur yang dibangun dengan pendekatan riset dan inovasi memiliki manfaat strategis jangka panjang. Selain mengurangi risiko kerusakan akibat bencana alam, infrastruktur tangguh juga meningkatkan daya saing wilayah pesisir, memperkuat konektivitas, serta menjaga kelangsungan ekonomi masyarakat setempat. 

Kawasan Pantura Jawa, misalnya, menjadi area yang krusial bagi distribusi logistik, industri, dan aktivitas sosial-ekonomi.

BRIN menekankan bahwa setiap teknologi yang dikembangkan dirancang dengan mempertimbangkan kondisi lokal dan risiko spesifik wilayah. Dengan demikian, pendekatan yang diterapkan tidak bersifat general, tetapi adaptif dan kontekstual, sehingga lebih efektif dalam menghadapi tantangan alam yang kompleks.

Pendekatan Ilmiah untuk Infrastruktur Nasional

Arif Satria menegaskan bahwa penguatan infrastruktur harus berbasis data dan penelitian. Pendekatan ini memungkinkan pemerintah dan pemangku kepentingan merencanakan pembangunan secara tepat, meminimalkan risiko, dan memastikan efektivitas investasi. 

Basis riset juga membantu memprediksi dampak perubahan iklim dan merancang solusi inovatif untuk mitigasi dan adaptasi.

BRIN menyiapkan sejumlah teknologi yang dapat diterapkan di proyek nyata, termasuk giant sea wall dan sistem tanggul pintar yang mampu menyesuaikan dengan kondisi pasang surut dan gelombang ekstrem. 

Teknologi ini diharapkan menjadi model bagi pembangunan infrastruktur pesisir lain di Indonesia, termasuk wilayah rawan tsunami dan abrasi.

Dampak Sosial dan Ekonomi Infrastruktur Tangguh

Pembangunan infrastruktur tangguh tidak hanya soal perlindungan fisik, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup masyarakat. 

Dengan risiko bencana yang berkurang, warga pesisir dapat menjalankan aktivitas ekonomi dan sosial dengan lebih aman. Pendidikan, perdagangan, dan industri lokal menjadi lebih stabil karena akses dan fasilitas yang terlindungi.

Selain itu, infrastruktur yang resilient turut mengurangi beban pemerintah dalam penanganan darurat dan rekonstruksi pascabencana. Dengan dukungan riset BRIN, keputusan pembangunan dapat lebih akurat, efisien, dan berkelanjutan, sehingga memaksimalkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan negara.

Mendorong Transformasi Nasional Melalui Riset

Kolaborasi BRIN dan pemerintah juga mencerminkan upaya mendorong transformasi nasional berbasis ilmu pengetahuan. Infrastruktur bukan lagi sekadar fisik, tetapi menjadi bagian dari proyek peradaban yang mendukung human development dan economic development. 

Dengan pendekatan ini, pembangunan infrastruktur berkontribusi pada penguatan kapasitas nasional dalam menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim dan tekanan lingkungan.

AHY menekankan bahwa saatnya BRIN mendukung perspektif science-based policy agar pembangunan infrastruktur berjalan optimal. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memiliki infrastruktur yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus mempersiapkan generasi mendatang menghadapi risiko dan peluang masa depan.

BRIN mengambil peran strategis dalam membangun infrastruktur tangguh di kawasan pesisir dan rawan bencana melalui riset dan inovasi. Kolaborasi dengan pemerintah, kementerian terkait, dan pemangku kepentingan memastikan teknologi yang dikembangkan dapat diterapkan secara nyata.

 Inisiatif ini tidak hanya memperkuat ketahanan fisik infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong transformasi nasional berbasis ilmu pengetahuan. 

Dengan dukungan riset, inovasi, dan kebijakan berbasis sains, Indonesia dapat membangun infrastruktur yang resilient, adaptif, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Menko PMK Tegaskan Upaya Terpadu Pemulihan Transportasi Wilayah Bencana Sumatera

Menko PMK Tegaskan Upaya Terpadu Pemulihan Transportasi Wilayah Bencana Sumatera

BNPB Distribusikan Bantuan Logistik Serta Pastikan Hunian Tetap Untuk Warga

BNPB Distribusikan Bantuan Logistik Serta Pastikan Hunian Tetap Untuk Warga

Danantara Kirim Ratusan Truk Bantuan Bencana, Relawan Bergerak Cepat ke Aceh

Danantara Kirim Ratusan Truk Bantuan Bencana, Relawan Bergerak Cepat ke Aceh

TNI Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Aceh Agar Aktivitas Masyarakat Pulih

TNI Percepat Pembangunan Jembatan Bailey Aceh Agar Aktivitas Masyarakat Pulih

Mendukbangga Tekankan Peran Ayah Penting Dalam Membentuk Anak Jadi Tangguh

Mendukbangga Tekankan Peran Ayah Penting Dalam Membentuk Anak Jadi Tangguh