Jumat, 19 Desember 2025

Harga Lada Vietnam Stabil, Prospek Ekspor Diprediksi Meningkat Tahun 2026 Signifikan

Harga Lada Vietnam Stabil, Prospek Ekspor Diprediksi Meningkat Tahun 2026 Signifikan
Harga Lada Vietnam Stabil, Prospek Ekspor Diprediksi Meningkat Tahun 2026 Signifikan

JAKARTA - Memasuki pertengahan Desember 2025, harga lada di Vietnam menunjukkan kestabilan yang signifikan. 

Survei yang dilakukan pada pagi hari tanggal 18 Desember menegaskan bahwa harga lada di seluruh daerah penghasil utama tetap stabil dibandingkan hari sebelumnya. Saat ini, harga pembelian berkisar antara 148.000 hingga 150.000 VND per kilogram.

Di Dak Lak, harga lada bertahan di level 150.000 VND/kg, demikian pula di Boeing Nong. Sementara itu, di Gia Lai (Chu Se) dan Binh Phuoc, harga tetap berada di angka 148.000 VND/kg, sedangkan di Ba Ria - Vung Tau, harga tercatat 148.500 VND/kg. 

Baca Juga

Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Terbaru Hari Kamis 18 Desember 2025

Kondisi ini menunjukkan bahwa harga lada domestik berada pada level tinggi dan diperkirakan akan tetap stabil dalam waktu dekat, meskipun menghadapi dinamika global.

Perkembangan Pasar Global

Menurut data Asosiasi Lada Internasional (IPC), pada penutupan sesi perdagangan terakhir, harga lada hitam Indonesia mengalami sedikit penurunan, yakni US$2 per ton (-0,03%), menjadi US$6.977 per ton. Harga lada putih Muntok Indonesia juga menurun sebesar US$3 per ton, tercatat di US$9.618 per ton.

Harga lada di negara penghasil utama lainnya relatif stabil. Lada hitam Brasil ASTA 570 diperdagangkan di US$6.075 per ton, sedangkan lada hitam Malaysia tetap stabil di US$9.000 per ton. Di Vietnam sendiri, harga ekspor lada hitam dengan standar 500 g/l hingga 550 g/l berfluktuasi di kisaran US$6.500 hingga US$6.700 per ton. 

Lada putih Malaysia dan Vietnam juga mempertahankan harga stabil masing-masing di US$12.000 dan US$9.250 per ton. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar global lada sedang memasuki fase konsolidasi, dengan tekanan fluktuasi harga yang minimal.

Potensi dan Tantangan Ekspor Lada

Presiden Asosiasi Lada dan Rempah Vietnam (VPSA), Ibu Hoang Thi Lien, menilai bahwa meskipun tahun lalu penuh tantangan, industri lada dan rempah Vietnam berhasil mencapai hasil positif. Peningkatan omzet ekspor terutama didorong oleh pergerakan harga yang menguntungkan di pasar internasional, bukan karena kenaikan volume produksi.

"Menurut perkiraan kami, untuk lada saja, omzet ekspor bisa melebihi 1,7 miliar dolar AS, dengan volume produksi sekitar 235.000-240.000 ton. Jika kita mempertimbangkan seluruh industri rempah-rempah, total omzet ekspor bisa mendekati 2 miliar dolar AS," jelas Ibu Lien.

Meski prospek ekspor terlihat menjanjikan, industri lada Vietnam masih menghadapi beberapa tantangan. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan, meningkatnya biaya logistik, serta persyaratan kualitas yang ketat menjadi kendala utama. 

Namun, tingginya volume ekspor mendorong para pelaku usaha dan petani untuk tetap mempertahankan produksi, sekaligus memacu upaya peningkatan kualitas produk.

Arah Strategis Pengolahan Mendalam

Menurut VPSA, pengolahan mendalam merupakan langkah strategis yang tak terhindarkan untuk pembangunan berkelanjutan industri lada. Saat ini, tingkat pengolahan mendalam di sektor ini masih sekitar 30%, dengan sekitar 30 perusahaan yang telah berinvestasi secara sistematis dalam teknologi pengolahan. 

Meski demikian, angka ini tergolong rendah karena pengolahan mendalam memerlukan sumber daya yang signifikan, baik dari segi modal, teknologi, maupun kapasitas pengembangan pasar.

Ketua VPSA menekankan pentingnya kombinasi strategi jangka panjang yang matang untuk menghadapi pasar global. Ia menyebutkan bahwa ekspor bahan mentah saja hanya menghasilkan margin keuntungan sekitar 1-2%, yang dianggap tidak berkelanjutan. 

Pengolahan mendalam dinilai menjadi kunci untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri lada Vietnam di tingkat internasional.

"Dengan kombinasi yang baik antara asal usul yang murni, pengolahan mendalam, keterkaitan rantai pasokan, dan pemanfaatan FTA yang efektif, kami yakin bahwa ekspor lada dan rempah-rempah Vietnam pada tahun 2026 akan mengalami peningkatan yang signifikan, tidak hanya dalam kuantitas tetapi, yang lebih penting, dalam nilai," tegas Ibu Lien.

Kestabilan Harga Lokal dan Strategi Nasional

Kestabilan harga lada domestik menjadi salah satu faktor penting yang mendukung prospek ekspor. Dengan harga pembelian tetap tinggi, petani terdorong untuk menjaga kualitas produk dan memanfaatkan peluang ekspor. 

Tim Satgas Penetapan Harga TBS Sumbar juga menekankan transparansi dalam menentukan harga lada domestik, yang berperan penting dalam menjaga stabilitas pasar lokal.

Selain itu, pemerintah Vietnam terus mendorong strategi pengolahan mendalam dan modernisasi industri lada. Hal ini meliputi pengembangan teknologi pengeringan, pengolahan pasca-panen, serta integrasi rantai pasok lada dengan pasar ekspor. 

Strategi ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, yang memiliki margin keuntungan lebih rendah.

Outlook 2026 dan Upaya Diversifikasi

Menjelang 2026, VPSA memprediksi bahwa industri lada Vietnam akan mengalami pertumbuhan signifikan, baik dari sisi kuantitas maupun nilai. 

Dengan dukungan kebijakan pemerintah, stabilitas pasar global, dan strategi pengolahan mendalam, para pelaku usaha lada diharapkan mampu meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Selain itu, diversifikasi produk juga menjadi fokus utama. Tidak hanya lada, rempah-rempah lain seperti cengkeh, kayu manis, dan pala turut diproyeksikan memiliki potensi ekspor yang tinggi. 

Hal ini memungkinkan industri rempah Vietnam meningkatkan kontribusi terhadap PDB nasional dan membuka lapangan kerja bagi ribuan petani serta pekerja di sektor hilir.

Harga lada domestik tetap tinggi dan stabil pada Desember 2025, mencerminkan kondisi pasar lokal yang sehat. Sementara itu, pasar global menunjukkan kestabilan harga yang relatif baik, membuka peluang ekspor yang menguntungkan. 

Dengan strategi pengolahan mendalam, diversifikasi produk, dan pemanfaatan FTA, industri lada Vietnam diproyeksikan mampu meningkatkan volume ekspor sekaligus nilai tambah, memperkuat posisi negara ini sebagai salah satu eksportir lada dan rempah unggulan di dunia.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Lima Rekomendasi Rumah Subsidi Terjangkau di Baleendah Bandung Tahun Ini

Lima Rekomendasi Rumah Subsidi Terjangkau di Baleendah Bandung Tahun Ini

PLTS Terapung Cirata Hasilkan Listrik Hijau, Turunkan Emisi Karbon Secara Signifikan

PLTS Terapung Cirata Hasilkan Listrik Hijau, Turunkan Emisi Karbon Secara Signifikan

Kenaikan Harga TBS Sawit Sumbar Periode III Desember 2025 Mendorong Petani

Kenaikan Harga TBS Sawit Sumbar Periode III Desember 2025 Mendorong Petani

KUR Perumahan Capai Triliunan Rupiah, Dorong UMKM dan Pembangunan

KUR Perumahan Capai Triliunan Rupiah, Dorong UMKM dan Pembangunan

Menteri KKP Tegaskan Strategi Lindungi Nelayan dan Tingkatkan Produksi Perikanan

Menteri KKP Tegaskan Strategi Lindungi Nelayan dan Tingkatkan Produksi Perikanan