Kamis, 18 Desember 2025

Menag Tegaskan Pentingnya Literasi Al Quran Untuk Guru Pendidikan Agama Nasional

Menag Tegaskan Pentingnya Literasi Al Quran Untuk Guru Pendidikan Agama Nasional
Menag Tegaskan Pentingnya Literasi Al Quran Untuk Guru Pendidikan Agama Nasional

JAKARTA - Literasi Al Quran di kalangan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi perhatian utama pemerintah. 

Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan bahwa kemampuan membaca Al Quran guru yang masih terbatas berdampak langsung pada kualitas pembelajaran agama di sekolah umum.

“Kalau kemampuan membaca Al Quran guru belum kuat, tentu akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran agama di kelas. Karena itu, asesmen ini menjadi langkah awal untuk memperkuat fondasi pendidikan agama,” ujarnya.

Baca Juga

Indonesia Dorong Aturan Royalti Digital Global Lewat Kerja Sama Internasional

Menag menyampaikan bahwa guru PAI merupakan ujung tombak pendidikan agama di sekolah. Jika guru tidak memiliki kemampuan baca Al Quran yang memadai, pembelajaran di kelas bisa kehilangan esensi dan kualitasnya. 

Oleh sebab itu, asesmen kemampuan baca Al Quran menjadi langkah awal yang penting untuk mengetahui kondisi riil guru di lapangan.

Pemerintah menekankan bahwa pendidikan agama bukan hanya soal teori, tetapi juga praktik yang menuntut guru menguasai kemampuan dasar membaca Al Quran dengan tartil dan sesuai kaidah. Tantangan ini menjadi indikator penting bagi upaya perbaikan sistem pendidikan keagamaan secara menyeluruh.

Hasil Asesmen di Pulau Jawa

Asesmen kemampuan baca Al Quran guru PAI yang dilakukan di wilayah Pulau Jawa menunjukkan mayoritas guru berada pada kategori dasar. Dari hasil pengumpulan data, hanya sekitar 41 persen guru yang mampu membaca Al Quran dengan baik dan benar.

Menag menjelaskan, meskipun asesmen saat ini masih terbatas pada Pulau Jawa, hasilnya memberikan gambaran awal yang cukup signifikan mengenai kondisi pendidikan agama di Indonesia.

“Kalau kita ingin mengukur kondisi Indonesia, tentu sampelnya tidak cukup hanya Pulau Jawa. Apalagi Jawa saja baru sekitar 41 persen yang bisa membaca Al Quran dengan baik. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Hasil ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan baca Al Quran guru PAI, baik melalui pelatihan intensif, pembinaan rutin, maupun pendampingan berkelanjutan. Temuan awal ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan peningkatan kapasitas guru secara nasional.

Makna dan Implikasi Temuan

Menag menekankan bahwa temuan asesmen harus dimaknai sebagai peringatan sekaligus peluang. Pemerintah memiliki tanggung jawab memastikan setiap guru PAI memiliki kompetensi dasar yang memadai, khususnya dalam membaca Al Quran secara tartil.

“Ini adalah peringatan sekaligus peluang. Negara harus memastikan guru memiliki kompetensi dasar yang memadai agar pembelajaran agama di kelas berjalan optimal,” katanya.

Dengan guru yang memiliki kompetensi baik, pembelajaran agama tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar meningkatkan pemahaman siswa terhadap Al Quran. Keberhasilan pendidikan agama sangat bergantung pada kualitas guru sebagai pengajar utama di kelas.

Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan generasi muda yang memahami dan mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama yang berkualitas akan menciptakan fondasi moral dan spiritual yang kuat bagi siswa.

Gambaran Riil Kondisi Lapangan

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menambahkan bahwa asesmen ini memberikan gambaran riil tentang kondisi guru PAI di lapangan. Selama ini, kualitas pendidikan agama sulit diukur karena data kemampuan baca Al Quran guru belum tersedia secara menyeluruh.

“Selama ini kita berbicara tentang kualitas pendidikan agama, tetapi belum memiliki data utuh mengenai kemampuan baca Al Quran guru. Kini datanya sudah tersedia dan menjadi dasar penting bagi intervensi kebijakan,” ujarnya.

Dengan adanya data ini, pemerintah dapat merancang program pembinaan guru PAI yang lebih tepat sasaran, mulai dari pelatihan, workshop, hingga monitoring berkelanjutan. Pendekatan berbasis data akan memastikan setiap kebijakan dapat memberikan dampak nyata bagi peningkatan literasi Al Quran guru.

Selain itu, data yang akurat membantu pemerintah dalam menilai efektivitas berbagai intervensi yang dilakukan, sekaligus menjadi dasar evaluasi berkelanjutan. Dengan begitu, perbaikan kualitas pendidikan agama dapat dilakukan secara sistematis dan terukur.

Rencana Perluasan Asesmen Secara Nasional

Kementerian Agama memastikan bahwa asesmen kemampuan baca Al Quran tidak berhenti di Pulau Jawa. Pemerintah berencana memperluas pemetaan ke seluruh wilayah Indonesia agar kondisi nasional dapat terpetakan secara lengkap.

“Pemetaan secara nasional akan memberikan gambaran menyeluruh. Data ini penting untuk merumuskan kebijakan peningkatan kapasitas guru secara berkelanjutan,” ujar Menag.

Dengan perluasan asesmen, setiap guru PAI di berbagai daerah, baik kota besar maupun wilayah terpencil, akan mendapatkan perhatian yang sama. Pemerintah juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sekolah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mendukung guru dalam meningkatkan kemampuan baca Al Quran.

Program peningkatan literasi ini tidak hanya fokus pada guru, tetapi juga akan mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya penguatan pendidikan agama. Dengan guru yang kompeten, siswa diharapkan mampu memahami Al Quran lebih baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kementerian Agama menegaskan bahwa literasi Al Quran adalah fondasi utama bagi kualitas pendidikan agama di Indonesia. Dengan langkah-langkah strategis berbasis data, diharapkan kemampuan guru PAI meningkat, pembelajaran agama di kelas lebih efektif, dan generasi muda memiliki pemahaman agama yang lebih kuat.

Melalui asesmen yang diperluas secara nasional, pemerintah berupaya membangun sistem pendidikan agama yang profesional, transparan, dan berkelanjutan. 

Hal ini sejalan dengan visi meningkatkan kualitas pendidikan agama di Indonesia serta menyiapkan guru PAI yang kompeten dan mampu memberikan pembelajaran yang bermakna bagi seluruh siswa.

Sutomo

Sutomo

teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Polri Salurkan Ratusan Tandon Air Bersih untuk Pemulihan Bencana Sumatera

Polri Salurkan Ratusan Tandon Air Bersih untuk Pemulihan Bencana Sumatera

Pemerintah Percepat Pembangunan Huntara Korban Bencana Agam Sumatera Barat

Pemerintah Percepat Pembangunan Huntara Korban Bencana Agam Sumatera Barat

Pemerintah Terapkan Kebijakan WFA ASN Dorong Ekonomi Akhir Tahun

Pemerintah Terapkan Kebijakan WFA ASN Dorong Ekonomi Akhir Tahun

Mensos Gus Ipul Siapkan Empat Program Rehabilitasi Pascabencana Sumatera

Mensos Gus Ipul Siapkan Empat Program Rehabilitasi Pascabencana Sumatera

Menkomdigi Dorong Ruang Digital Aman Untuk Lindungi Masyarakat Dari Judi Online

Menkomdigi Dorong Ruang Digital Aman Untuk Lindungi Masyarakat Dari Judi Online