Kemendikdasmen Pastikan Pendidikan Tetap Berjalan Pasca Bencana Aceh
- Rabu, 17 Desember 2025
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menerapkan kebijakan pendidikan darurat adaptif guna menjamin proses belajar tetap berlangsung secara bertahap dan aman di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat setelah banjir dan longsor.
“Setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda dalam menghadapi dampak bencana. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran dan ujian akhir semester diserahkan kepada dinas pendidikan provinsi serta kabupaten/kota agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan situasi di lapangan,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti di Jakarta.
Hingga 8 Desember 2025, pelaksanaan pembelajaran di Aceh telah berjalan sebagian besar di daerah terdampak. Tiga kabupaten/kota, yakni Pidie, Subulussalam, dan Lhokseumawe, sudah kembali menjalankan proses belajar secara penuh.
Baca JugaSimak Jadwal Terbaru KM Nggapulu Desember 2025 Beserta Harga Tiket Lengkap
Di Sumatra Barat, hampir seluruh daerah terdampak mulai melaksanakan pembelajaran, kecuali sejumlah sekolah di Kabupaten Agam yang masih diliburkan hingga 22 Desember 2025. Sementara di Sumatra Utara, daerah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Langkat, dan Sibolga masih melaksanakan pembelajaran secara bertahap, sedangkan daerah lain telah kembali menjalankan pembelajaran penuh sesuai kondisi masing-masing.
Tahapan Penanganan Pendidikan di Situasi Darurat
Sebagai bentuk penanganan pendidikan pada situasi darurat, Kemendikdasmen menjalankan tahapan berkelanjutan. Dimulai dari aktivasi pos pendidikan, fasilitasi sekolah darurat, hingga pemulihan pascabencana.
“Pada fase awal, fokus diarahkan pada penguatan koordinasi multipihak, pendataan dampak dan kebutuhan satuan pendidikan, serta pengelolaan dan distribusi bantuan untuk memenuhi kebutuhan darurat. Koordinasi dilakukan secara intensif dengan posko utama dan pos pendidikan nasional, disertai pemantauan layanan pendidikan di daerah terdampak agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran,” jelas Mu’ti.
Kemendikdasmen memfasilitasi penyelenggaraan pembelajaran melalui pendirian ruang kelas sementara dan distribusi perlengkapan pembelajaran, termasuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi di sekolah darurat. Dukungan psikososial bagi guru dan siswa juga diberikan, di samping pelatihan bagi pendidik dan relawan agar proses belajar tetap aman dan bermakna.
Fokus Pemulihan dan Rehabilitasi Pendidikan
Memasuki tahap pemulihan, Kemendikdasmen fokus pada rehabilitasi dan rekonstruksi satuan pendidikan. Langkah ini mencakup pemulihan proses dan kesiapan pembelajaran siswa, pemberian dukungan khusus bagi guru dan peserta didik terdampak, serta penguatan satuan pendidikan agar lebih siap menghadapi risiko bencana di masa depan.
Dalam aspek pembelajaran, Kemendikdasmen menerapkan Kurikulum Penanggulangan Dampak Bencana yang disesuaikan secara bertahap sesuai fase pemulihan. Pada masa tanggap darurat hingga tiga bulan, pembelajaran difokuskan pada kompetensi minimum esensial seperti literasi dan numerasi dasar, kesehatan dan keselamatan diri, serta dukungan psikososial. Metode pembelajaran adaptif dan asesmen sederhana diterapkan agar siswa tetap dapat belajar tanpa tekanan.
Integrasi Mitigasi Bencana dalam Kurikulum
Memasuki fase pemulihan dini, kurikulum dikembangkan lebih fleksibel dan kontekstual dengan mengintegrasikan mitigasi bencana ke dalam mata pelajaran. Penyesuaian jadwal dan pendekatan pembelajaran dilakukan sesuai kondisi siswa, sementara asesmen transisi menekankan perkembangan belajar dan sosial-emosional.
Pada tahap pemulihan lanjutan, pendidikan kebencanaan diintegrasikan secara permanen ke dalam pembelajaran. Selain itu, Kemendikdasmen juga memperkuat kualitas pendidikan, inklusivitas, serta sistem pemantauan dan evaluasi agar sekolah lebih siap menghadapi bencana di masa depan.
Menjaga Pendidikan Anak Tetap Berkelanjutan
Pendekatan adaptif ini memastikan anak-anak terdampak bencana tetap memperoleh hak atas pendidikan. Dengan koordinasi intensif bersama dinas pendidikan, sekolah darurat, dan pos pendidikan nasional, pembelajaran berlangsung meski kondisi lapangan berbeda-beda. Kemendikdasmen menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan pendidikan dan kesejahteraan peserta didik pascabencana, sekaligus menyiapkan generasi yang lebih tangguh terhadap risiko bencana.
Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Simak Jadwal Terbaru KM Nggapulu Desember 2025 Beserta Harga Tiket Lengkap
- Rabu, 17 Desember 2025
Kemendikdasmen Gunakan Buku dan Dongeng Pulihkan Trauma Anak Korban Banjir
- Rabu, 17 Desember 2025
Kemendikdasmen Pastikan Pendidikan Tetap Berjalan Pasca Bencana Aceh
- Rabu, 17 Desember 2025
Berita Lainnya
Pemulihan 70.000 Hektare Sawah Rusak di Sumatra Jadi Prioritas Prabowo
- Rabu, 17 Desember 2025
Prabowo Pastikan Semua 2.500 SPPG Beroperasi Penuh di Papua Pada 2026
- Rabu, 17 Desember 2025










