JAKARTA - Strategi Build Your Dreams (BYD) untuk menembus pasar mobil listrik dengan harga terjangkau di bawah Rp200 juta terbukti efektif.
Mobil terbaru mereka, Atto 1, yang baru dirilis pada Agustus 2025, telah menjadi kontributor utama kesuksesan BYD di Indonesia.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengungkapkan, sepanjang Januari hingga November 2025, BYD berhasil menjual lebih dari 47.300 unit, yang mewakili sekitar 57% pangsa pasar dari total penjualan kendaraan listrik (EV) nasional.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia sepanjang 2025 sangat kuat, meskipun industri otomotif secara keseluruhan mengalami perlambatan,” ujar Zhao.
Baca JugaHIMKI Tingkatkan Daya Saing Industri Kayu Lewat Teknologi Global
Atto 1 Jadi Mobil Listrik Terlaris BYD
Low hatchback Atto 1 langsung mencatatkan penjualan sebanyak 17.700 unit dalam dua bulan pengirimannya. Angka ini menyumbang 37,4% dari total penjualan BYD sepanjang Januari–November 2025, menegaskan posisi Atto 1 sebagai mobil listrik paling diminati konsumen Indonesia di tengah tren perlambatan industri otomotif nasional.
Selain itu, Atto 1 juga menjadi model terlaris pada bulan November 2025 dengan penjualan sebanyak 8.333 unit. Penjualan ini berasal dari kombinasi model Atto 1 Dynamic sebanyak 4.878 unit dan Atto 1 Premium sebanyak 3.455 unit.
Kontribusi Segmen Lain BYD di Pasar EV
Di segmen MPV, BYD M6 mencatat penjualan sebanyak 9.900 unit sepanjang Januari–November 2025, memberikan kontribusi sebesar 20,9% terhadap total penjualan BYD. Model ini menempati posisi kedua dalam kategori mobil listrik terlaris secara nasional.
Sementara itu, di segmen SUV, BYD Sealion 7 berhasil menjual lebih dari 7.900 unit sejak Februari 2025. Artinya, Sealion 7 menyumbang 16,7% dari total penjualan BYD, memperkuat posisi pabrikan China ini dalam berbagai segmen kendaraan listrik.
Ekspansi Industri Lokal untuk Mendukung Pasar EV
Melihat pertumbuhan positif ini, BYD berencana mengembangkan industri lokal pada 2026. Pembangunan fasilitas produksi di Indonesia diharapkan dapat memperkuat ekosistem EV nasional dan mendorong penetrasi kendaraan listrik di tanah air.
Penetrasi EV di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam dua tahun terakhir. Pada 2023, EV hanya mencapai 2–3% dari total kendaraan, kemudian meningkat menjadi 5% pada 2024, dan diproyeksikan mencapai sekitar 12% pada akhir 2025. Hal ini menunjukkan pasar EV kini lebih dari empat kali lebih besar dibandingkan dua tahun lalu, menandai pertumbuhan yang pesat dan potensi pasar yang terus meningkat.
Harga Terjangkau dan Strategi BYD Jadi Kunci Sukses
Kunci sukses BYD terletak pada strategi harga kompetitif dan keberagaman model. Dengan menawarkan Atto 1 di bawah Rp200 juta, BYD mampu menjangkau segmen masyarakat luas, sekaligus memperkuat penetrasi EV di Indonesia.
Menurut Zhao, strategi ini sejalan dengan misi BYD untuk memperluas adopsi kendaraan listrik, sekaligus menyiapkan fondasi industri EV nasional yang tangguh. “Pertumbuhan pasar kendaraan listrik menunjukkan perkembangan yang sangat kuat, meski tantangan industri otomotif nasional masih berlangsung,” jelasnya.
Performa Model Lain dan Dampaknya pada Pasar
Selain Atto 1, performa BYD M6 dan Sealion 7 menunjukkan diversifikasi penjualan yang sehat. Hal ini membuktikan bahwa BYD tidak hanya fokus pada satu model, tetapi memanfaatkan portofolio lengkap untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas.
Model-model ini turut mendukung percepatan adopsi EV di berbagai segmen, mulai dari low hatchback, MPV, hingga SUV, sehingga BYD mampu bersaing dalam ekosistem kendaraan listrik nasional.
Prospek Pasar EV Indonesia ke Depan
Dengan pertumbuhan pasar EV yang semakin pesat, BYD menargetkan untuk memperkuat posisi melalui pengembangan industri lokal, peningkatan kapasitas produksi, dan diversifikasi model. Hal ini diharapkan tidak hanya mendukung penjualan, tetapi juga memperluas ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Ekspansi ini juga sejalan dengan tren global menuju elektrifikasi kendaraan, sekaligus menjadi peluang Indonesia untuk menjadi pemain penting dalam rantai pasok EV regional.
Kesimpulan: Atto 1 dan BYD Pionir Transformasi Pasar EV
Atto 1 telah membuktikan diri sebagai model yang dominan di pasar EV Indonesia dalam waktu singkat. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi BYD untuk memperkuat pangsa pasar, sekaligus mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik nasional.
Dengan strategi harga terjangkau, diversifikasi model, dan rencana pengembangan industri lokal, BYD menegaskan komitmennya dalam mendorong transformasi pasar EV Indonesia. Ke depan, perusahaan diprediksi akan terus memperluas penetrasi dan mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang lebih luas dan inklusif.
Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekoemndasi 10 Tempat Makan Siang Terbaik di Jogja yang Wajib Dicoba 2025
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Bumbu Bulgogi Autentik, Cara Praktis Masak Daging Khas Korea
- Senin, 15 Desember 2025
Resep Nasi Kandar Rumahan dengan Rempah Kaya, Gurih dan Nikmat yang Harus di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
6 Rekomendasi Kuliner Sate Terbaik di Puncak Bogor untuk Pecinta Rasa yang Wajib di Coba
- Senin, 15 Desember 2025
Berita Lainnya
Toyota Harap Pemerintah Pertimbangkan Kondisi Pasar Tanpa Insentif Otomotif
- Senin, 15 Desember 2025
Terpopuler
1.
KEK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Kabupaten Batang dan Kendal
- 15 Desember 2025
2.
Elnusa Perkuat Energi Hijau Lewat Kolaborasi Teknologi Panas Bumi
- 15 Desember 2025
3.
Baru Dirilis Agustus, BYD Atto 1 Kuasai Pasar Mobil Listrik 2025
- 15 Desember 2025
4.
17 Bulan Dibangun, Vinfast Subang Kini Siap Produksi Mobil
- 15 Desember 2025
5.
Harga CPO Diprediksi Bergerak Naik Tipis Usai Penurunan Pekan Lalu
- 15 Desember 2025












