Lulus Jadi ASN BMKG, Ini Syarat Lengkap Pendaftaran Sekolah Kedinasan STMKG 2025
JAKARTA - Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) kembali menjadi sorotan sebagai salah satu sekolah kedinasan favorit di Indonesia. Setiap tahun, ribuan lulusan SMA dan sederajat bersaing ketat untuk mendapatkan kursi di perguruan tinggi milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini. Pasalnya, lulusan STMKG akan langsung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan bertugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BMKG.
Hingga pertengahan April 2025, pihak STMKG belum mengumumkan jadwal resmi pembukaan pendaftaran taruna-taruni baru untuk tahun ajaran 2025-2026. Meski demikian, para calon pendaftar sudah dapat mempersiapkan diri dengan memahami syarat dan ketentuan yang berlaku untuk mendaftar di sekolah kedinasan ini.
STMKG, Jalan Pasti Menuju ASN BMKG
Sebagai lembaga pendidikan kedinasan yang berada langsung di bawah naungan BMKG, STMKG menjamin ikatan dinas bagi setiap mahasiswanya. Setelah menyelesaikan masa pendidikan, para lulusan akan langsung diangkat menjadi ASN di lingkungan BMKG dan ditempatkan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Baca Juga
“Lulusan STMKG memiliki prospek karier yang jelas karena setelah lulus langsung diangkat sebagai CPNS di BMKG. Ini menjadi daya tarik utama bagi para siswa SMA yang bercita-cita menjadi ASN,” kata perwakilan Humas BMKG, dikutip dari laman resmi.
Syarat Umum Pendaftaran STMKG 2025
Bagi para calon peserta yang berminat mengikuti seleksi masuk STMKG, berikut adalah syarat umum yang harus dipenuhi:
Warga Negara Indonesia (WNI), baik pria maupun wanita.
Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna. Penggunaan kacamata diperbolehkan dengan batas maksimal Lensa Spheris minus (-) 4 D dan Lensa Silindris minus (-) 2 D. Jika melebihi batas tersebut, peserta wajib melakukan pengobatan LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) dengan biaya sendiri apabila diterima.
Usia minimal 15 tahun dan maksimal 23 tahun pada tanggal 1 September 2024.
Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama masa pendidikan.
Bebas narkoba, yang dibuktikan melalui tes kesehatan resmi.
Tidak sedang menjalani ikatan dinas dengan instansi lain.
Tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita, dengan berat badan proporsional.
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan ketentuan BMKG setelah lulus dari pendidikan.
Khusus peserta afirmasi, terdapat ketentuan tambahan.
Ketentuan Afirmasi: Kesempatan Khusus Bagi Daerah Tertentu
Pemerintah memberikan afirmasi atau jalur khusus bagi calon peserta dari wilayah-wilayah tertentu guna menjamin pemerataan akses pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia. Ketentuan afirmasi ini meliputi:
Peserta berasal dari provinsi seperti Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, atau Sulawesi Tenggara.
Calon peserta telah menyelesaikan pendidikan jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat di provinsi yang disebutkan.
Orang Asli Papua (OAP) wajib menyertakan rekomendasi dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) atau dari Ketua/Majelis Rakyat Papua atau Papua Barat.
“Program afirmasi ini dirancang untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi anak-anak dari daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) agar bisa ikut serta membangun bangsa melalui BMKG,” ujar perwakilan STMKG dalam rilis resmi.
Persyaratan Akademik STMKG
Selain syarat umum, calon peserta juga harus memenuhi persyaratan akademik berikut:
Lulusan atau calon lulusan SMA/MA/SMK atau sederajat dari semua jurusan.
Bagi lulusan tahun 2024 yang ijazahnya belum terbit, wajib melampirkan Surat Keterangan Lulus atau Surat Keterangan Aktif di Kelas XII dari sekolah.
Penting untuk dicatat bahwa seleksi masuk STMKG merupakan bagian dari seleksi nasional sekolah kedinasan yang terintegrasi dalam portal resmi https://dikdin.bkn.go.id/ yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Prosedur Seleksi Masuk STMKG
Meski pengumuman resmi belum dirilis, prosedur seleksi umumnya mencakup beberapa tahapan penting, yaitu:
Pendaftaran Online melalui portal sekolah kedinasan.
Seleksi Administratif, termasuk verifikasi dokumen dan syarat peserta.
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) dari BKN.
Tes Kesehatan dan Kebugaran, mencakup pengukuran fisik dan tes bebas narkoba.
Tes Wawancara dan Psikotes, untuk menguji kesiapan mental dan motivasi.
Kuliah Gratis dan Gaji ASN Setelah Lulus
Salah satu keunggulan besar dari STMKG adalah bebas biaya kuliah selama masa pendidikan. Bahkan, mahasiswa berstatus taruna-taruni akan memperoleh tunjangan pendidikan yang cukup untuk mendukung kehidupan sehari-hari.
Setelah lulus, mereka akan langsung berstatus sebagai CPNS dan dalam waktu tertentu diangkat menjadi PNS penuh, dengan gaji dan tunjangan sesuai dengan golongan ASN. Penempatan kerja di seluruh wilayah Indonesia juga membuka peluang besar untuk pengalaman kerja yang luas dan bermanfaat.
“STMKG bukan hanya tempat kuliah, tapi juga jalan pengabdian untuk bangsa lewat ilmu kebumian, cuaca, dan iklim. Lulusan kami menjadi garda terdepan dalam menjaga keselamatan publik dari bencana hidrometeorologi,” jelas Kepala STMKG dalam pernyataan sebelumnya.
Tips Bagi Calon Pendaftar
Bagi siswa yang ingin lolos seleksi STMKG, beberapa tips berikut bisa menjadi panduan:
Persiapkan sejak dini, terutama kemampuan akademik di bidang Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris.
Rajin berlatih soal-soal SKD dan tes psikotes.
Jaga kesehatan fisik dan mental, karena tes kebugaran dan kesehatan memiliki bobot tersendiri.
Cermati setiap persyaratan administrasi, terutama bagi peserta afirmasi.
Ikuti perkembangan informasi resmi di situs STMKG dan portal BKN.
Rekomendasi
