JAKARTA - Perkembangan investasi Apple Inc. di Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan pada tahun ini, meskipun masih menghadapi beberapa tantangan terkait peraturan lokal. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan informasi terbaru terkait realisasi komitmen investasi oleh raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut. Sebagai bagian dari upaya peningkatan pemenuhan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), diskusi intensif antara Pemerintah Indonesia dan Apple telah dilakukan dalam beberapa minggu terakhir.
“Tim kita minggu lalu saja sudah bertemu tiga kali dengan Apple,” ungkap Agus di Jakarta pada Kamis (20 Februari 2024). Kementerian Perindustrian berharap negosiasi tersebut dapat segera mencapai kesepakatan konkret agar Apple dapat meningkatkan investasinya di Indonesia, termasuk mendirikan fasilitas research and development (R&D) di dalam negeri.
Realisasi Pembayaran Utang Investasi dan Pembangunan Pabrik AirTag
Menambah keyakinan, Agus mengkonfirmasi bahwa Apple telah melunasi utang investasinya senilai 10 juta dolar AS, setara dengan sekitar Rp 163 miliar. Utang ini terkait dengan komitmen investasi yang dijanjikan Apple antara tahun 2020 hingga 2023. "Sudah-sudah, dia (Apple) sudah kok, kita sudah terima. Jadi sudah, yang untuk 10 juta (dollar) kan, saya bisa menyampaikan bahwa sudah (diterima)," jelas Agus.
Seiring dengan langkah tersebut, Apple telah mencapai kesepakatan untuk membangun pabrik AirTag di Batam, dengan investasi sebesar 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 16 triliun. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani, mengatakan produksi dari pabrik tersebut akan mampu memasok 65 persen kebutuhan AirTag secara global.
"Pada intinya mereka bicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag itu 1 billion (miliar) dollar AS. Yang diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan berasal dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," ujar Rosan setelah pertemuan.
Tantangan Pemenuhan TKDN untuk iPhone 16
Namun, meskipun terdapat perkembangan positif ini, Apple masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi persyaratan TKDN untuk produk terbarunya, iPhone 16. Saat ini, pemerintah Indonesia mewajibkan setiap produk elektronik yang dipasarkan di dalam negeri untuk memenuhi syarat TKDN tertentu, agar dapat meningkatkan kontribusi ekonomi domestik dari sektor manufaktur. Saat ini, iPhone 16 belum bisa dijual di Indonesia karena pemenuhan TKDN belum tercapai.
Menteri Perindustrian Agus menegaskan bahwa Kemenperin terus memberikan dorongan agar Apple dapat lebih berkontribusi melalui investasi di sektor riset dan pengembangan. "Misalnya, saya selalu sampaikan, kalau Apple mau mendirikan atau membentuk fasilitas R&D, misalnya. Seperti target yang terus-terus kita sampaikan," tambahnya.
Harapan dan Optimisme Masa Depan
Meskipun ada tantangan, proses negosiasi yang berjalan baik membangkitkan optimisme di kalangan pejabat Indonesia. "Doakan segera, segera. Saya hanya mengatakan target saya, kita bisa close the deal," kata Agus. Dengan adanya fasilitas R&D dan produksi komponen di Indonesia, pemerintah berharap ini akan memajukan teknologi lokal dan membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi penduduk Indonesia.
Di tengah dinamika perdagangan dan kebijakan global yang berubah-ubah, Indonesia melihat peluang besar dalam kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi terkemuka dunia seperti Apple. Selain itu, keberadaan pabrik dan fasilitas R&D di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri teknologi nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat logistik dan inovasi di kawasan Asia Tenggara.
Hari ini, kerja sama yang ditawarkan oleh Apple menjadi momentum penting untuk memajukan industri teknologi dan sektor manufaktur Indonesia. Upaya diplomasi ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah dan industri lokal diharapkan mampu mengukuhkan posisi Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Menghadapi masa depan, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Apple dapat menjadikan tahun ini sebagai titik balik bagi perkembangan teknologi dan industrialisasi berbasis komponen lokal di Indonesia. Ini tidak hanya akan menguntungkan ekonomi nasional tetapi juga memacu semangat inovasi bagi generasi muda Indonesia yang ada di sektor teknologi.