PT BEI Resmi Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional Melalui IDXCarbon

Selasa, 21 Januari 2025 | 14:18:20 WIB
Foto: Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon)

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sejarah penting dalam upaya Indonesia mengatasi perubahan iklim dengan peluncuran perdana perdagangan karbon internasional melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Acara peluncuran yang diadakan di Main Hall BEI pada Senin (20/1) ini menjadi tonggak baru dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia dan menandai komitmen Indonesia dalam mencapai target global terkait perubahan iklim.

Peluncuran perdagangan karbon internasional ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia siap menjalankan Artikel 6 Perjanjian Paris dan mendorong penguatan 2nd Nationally Determined Contribution (NDC), yang akan diserahkan selambat-lambatnya pada 10 Februari 2025. “Hari ini adalah momen bersejarah bagi Indonesia dalam upaya kita untuk mengatasi perubahan iklim. Inisiatif perdagangan karbon internasional Indonesia ini menunjukkan kesediaan negara kita untuk memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target global,” kata Iman, yang menyampaikan sambutan pada acara tersebut.

Selain meluncurkan perdagangan karbon internasional, pemerintah Indonesia juga memperkuat elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon. Langkah tersebut mencakup penguatan Sistem Registri Nasional (SRN), Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV), Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK), serta Otorisasi dan Corresponding Adjustment (CA) untuk perdagangan karbon luar negeri.

Iman menjelaskan bahwa sebelumnya perdagangan karbon Indonesia hanya berlangsung di pasar domestik, dengan keterlibatan peserta yang masih terbatas. Pada tahun lalu, jumlah peserta yang terdaftar sebagai pengguna layanan karbon meningkat pesat menjadi 104 peserta, sebuah pencapaian signifikan dari hanya 16 peserta sejak peluncuran pada 26 September 2023.

“Baru-baru ini, perdagangan karbon Indonesia merayakan pencapaian luar biasa dengan tercatatnya 1 juta ton karbon yang diperdagangkan secara kumulatif. Kontribusi besar datang dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan anak perusahaannya,” tambah Iman. Sekitar 83% dari total volume perdagangan karbon berasal dari perusahaan-perusahaan tersebut, yang menunjukkan ketertarikan besar mereka dalam berpartisipasi dalam pasar karbon Indonesia.

Dengan peluncuran IDXCarbon ini, Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemain global dalam upaya mitigasi perubahan iklim, serta menunjukkan kesiapan untuk berkontribusi lebih dalam pencapaian tujuan lingkungan hidup global.

(kkz/kkz)

Terkini