Ini 10 Negara dengan Biaya Hidup Termahal Tahun 2025

Senin, 20 Oktober 2025 | 15:56:19 WIB
Ini 10 Negara dengan Biaya Hidup Termahal Tahun 2025

JAKARTA - Tinggal di luar negeri sering kali menjadi impian banyak orang yang ingin merasakan pengalaman baru sekaligus mendapatkan kualitas hidup lebih baik. 

Namun, kenyataannya, bukan hanya gaji tinggi dan fasilitas mewah yang harus diperhitungkan. Biaya hidup di berbagai negara bisa sangat mahal, bahkan membuat penghasilan yang diperoleh terasa kurang cukup. 

Tahun 2025 mencatat beberapa negara dengan biaya hidup tertinggi yang patut diperhatikan sebelum Anda memutuskan untuk bermukim.

Biaya hidup ini meliputi pengeluaran sehari-hari seperti makanan, transportasi, perumahan, dan layanan lainnya. 

Faktor seperti inflasi, harga bahan pokok, serta kondisi geografis turut memengaruhi tingginya biaya hidup di negara-negara tersebut. Berikut ini adalah daftar negara yang menempati posisi paling mahal untuk ditinggali di tahun 2025.

1. Swiss: Kualitas Hidup Tinggi, Biaya Hidup Tertinggi

Swiss kembali mempertahankan posisi sebagai negara dengan biaya hidup tertinggi di dunia. Terkenal dengan pemandangan pegunungan Alpen yang menakjubkan serta sistem kesehatan dan pendidikan kelas dunia, Swiss menawarkan kualitas hidup yang luar biasa. 

Namun, semua kelebihan tersebut datang dengan harga tinggi. Menurut World Population Review, indeks biaya hidup di Swiss melewati angka 120 poin, tertinggi di dunia pada 2025.

Sewa apartemen di kota besar seperti Zurich atau Geneva bisa mencapai lebih dari US$4.000 (sekitar Rp64 juta) per bulan. Total biaya hidup untuk satu orang diperkirakan mencapai sekitar US$5.500 (Rp88 juta) setiap bulan. Jadi, siapkah Anda menghadapi angka ini jika memilih tinggal di Swiss?

2. Cayman Islands: Surga Pajak dengan Harga Melambung

Pulau tropis yang populer sebagai surga pajak ini menduduki posisi kedua sebagai salah satu tempat tinggal termahal di dunia. 

Menurut data Numbeo, harga bahan makanan di Cayman Islands bisa lebih mahal hingga 70% dibandingkan Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan impor barang kebutuhan pokok yang tinggi.

Biaya hidup per orang di wilayah ini diperkirakan mencapai US$5.000 (Rp80 juta) per bulan. Sewa apartemen di pusat kota George Town bahkan bisa menembus US$4.500 (Rp72 juta) per bulan. Kondisi ini tentu harus dipertimbangkan bagi siapa pun yang ingin menetap di pulau ini.

3. Bermuda: Biaya Hidup Tinggi Karena Ketergantungan Impor

Negara kepulauan kecil di Samudra Atlantik ini menempati posisi ketiga sebagai salah satu lokasi paling mahal untuk ditinggali. 

Hampir seluruh kebutuhan sehari-hari di Bermuda harus diimpor, sehingga menyebabkan harga barang dan jasa melambung tinggi.

Sewa apartemen satu kamar di pusat kota Hamilton bisa mencapai sekitar US$4.000 (Rp64 juta) per bulan. Sedangkan total biaya hidup untuk satu orang dapat mencapai US$4.500 (Rp72 juta) per bulan. Angka-angka ini menunjukkan betapa mahalnya hidup di negara ini meski ukurannya kecil.

4. Islandia: Keindahan Alam dan Biaya Hidup Tinggi

Islandia dikenal dengan keindahan alamnya yang spektakuler, seperti gletser, air terjun, dan aurora borealis. Namun, keindahan ini datang dengan harga mahal karena sebagian besar barang kebutuhan harus diimpor.

Rata-rata biaya hidup per orang di Islandia mencapai sekitar US$3.500 (Rp56 juta) per bulan, belum termasuk sewa tempat tinggal. 

Harga sewa apartemen di Reykjavik sendiri bisa mencapai US$2.900 (Rp46 juta) per bulan. Jadi, meskipun pemandangannya memukau, biaya hidup di Islandia patut dipertimbangkan dengan matang.

5. Norwegia: Hidup Mewah di Negeri Skandinavia

Norwegia menawarkan standar hidup yang sangat tinggi, khususnya di ibu kotanya, Oslo. Meski kualitas hidup luar biasa, biaya yang harus dikeluarkan juga sangat besar.

Sewa apartemen di Oslo dapat mencapai US$2.800 (Rp45 juta) per bulan, sedangkan biaya hidup total per orang diperkirakan sekitar US$3.000 (Rp48 juta). Jadi, meskipun Norwegia menawarkan lingkungan hidup bersih dan aman, Anda harus siap dengan biaya yang tidak kecil.

6. Singapura: Pusat Bisnis dengan Harga Properti Tinggi

Sebagai salah satu pusat keuangan utama Asia, Singapura dikenal dengan biaya hidup yang tinggi. Faktor utama kenaikan biaya adalah harga properti dan biaya transportasi pribadi yang semakin mahal.

Menurut World Population Review, sewa apartemen di pusat kota Singapura bisa mencapai US$3.500 (Rp56 juta) per bulan, dengan biaya hidup total rata-rata sekitar US$2.800 (Rp45 juta) per bulan. Ini menjadikan Singapura tetap sebagai negara mahal bagi para ekspatriat dan penduduk lokal.

7. Luxembourg: Kota Finansial dengan Biaya Hidup Tinggi

Luxembourg merupakan negara kecil di jantung Eropa yang dikenal sebagai pusat finansial internasional. Tingginya standar hidup berbanding lurus dengan biaya hidup yang mahal.

Sewa apartemen di pusat kota Luxembourg bisa mencapai US$2.800 (Rp45 juta) per bulan, dan biaya hidup untuk satu orang rata-rata US$2.500 (Rp40 juta). Negara ini tetap menarik bagi para profesional yang bekerja di sektor keuangan.

8. Denmark: Kota Ramah Lingkungan dengan Harga Tinggi

Kopenhagen, ibu kota Denmark, dikenal sebagai kota yang sangat peduli lingkungan, namun sayangnya biaya hidupnya juga sangat tinggi. Harga makan, transportasi, dan perumahan menjadi faktor utama.

Sewa apartemen di pusat kota bisa mencapai US$2.500 (Rp40 juta) per bulan, dengan biaya hidup rata-rata per orang sekitar US$2.000 (Rp32 juta). Faktor kenyamanan dan kualitas hidup membuat angka ini bisa diterima bagi sebagian orang.

9. Hong Kong: Kepadatan Tinggi dan Harga Properti Mahal

Hong Kong adalah salah satu kota dengan kepadatan penduduk tinggi dan harga properti paling mahal di dunia. Ruang terbatas membuat harga sewa apartemen di pusat kota sangat tinggi.

Menurut LoveExploring, harga sewa apartemen bisa mencapai US$5.000 (Rp80 juta) per bulan. Biaya hidup total untuk satu orang bisa menembus US$3.000 (Rp48 juta). Kota ini menawarkan peluang besar tapi dengan konsekuensi biaya hidup yang tidak murah.

10. Bahama: Surga Tropis dengan Biaya Hidup Mahal

Bahama memang surga tropis yang mempesona, namun biaya hidup di negara ini juga sangat tinggi. Hampir semua kebutuhan harus diimpor dan dikenai pajak yang membuat harga melambung.

Sewa apartemen di Nassau bisa mencapai US$3.500 (Rp56 juta) per bulan, sementara biaya hidup rata-rata sekitar US$3.000 (Rp48 juta) per orang. Dengan pesona pantai biru dan langit tropisnya, Bahama tetap menjadi tempat tinggal mahal yang harus dipertimbangkan matang-matang.

Biaya hidup menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih negara untuk ditinggali, terutama jika Anda merencanakan pindah untuk bekerja atau studi. Negara-negara dengan kualitas hidup tinggi sering kali berbanding lurus dengan tingginya biaya hidup. 

Penting bagi Anda untuk menghitung dengan cermat pengeluaran bulanan, terutama pada biaya sewa tempat tinggal, kebutuhan pokok, dan layanan publik.

Mengenal daftar negara paling mahal ini membantu Anda mempersiapkan diri dan membuat keputusan yang tepat demi kualitas hidup dan kenyamanan finansial di masa depan.

Terkini