BGN Hapus Usulan SPPG Tak Aktif untuk Perkuat Program MBG

Senin, 20 Oktober 2025 | 15:14:23 WIB
BGN Hapus Usulan SPPG Tak Aktif untuk Perkuat Program MBG

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan menghapus 1.414 usulan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak menunjukkan progres selama lebih dari 45 hari.

Keputusan ini bertujuan membuka peluang bagi mitra lain yang lebih serius dan berkomitmen dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa penghapusan usulan dilakukan untuk mencegah calon mitra yang tidak aktif menghambat pendaftaran pihak yang siap membangun SPPG. "Usulan yang tidak menunjukkan progres dalam waktu lama akan menghambat calon mitra lain yang serius," ujarnya di Jakarta, Senin.

Saat ini, portal pendaftaran mitra baru BGN masih ditutup sementara untuk melakukan evaluasi terhadap ribuan usulan yang masuk. Proses ini memastikan bahwa program MBG dapat berjalan optimal dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat, termasuk balita, ibu hamil, menyusui, dan peserta didik.

Tahapan Pendaftaran dan Progres SPPG

Sony menekankan bahwa proses pengajuan SPPG terdiri dari dua tahap utama: verifikasi pengajuan dan proses persiapan. Pada tahap pertama, calon mitra harus lolos verifikasi sebelum diperbolehkan membangun atau merenovasi fasilitas SPPG.

"Calon mitra yang belum lolos verifikasi tidak diperkenankan melakukan pembangunan atau renovasi sebelum memperoleh persetujuan resmi dari BGN," jelas Sony. Tahap kedua, yakni proses persiapan, memungkinkan calon mitra melakukan pembangunan atau renovasi setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Progres pembangunan SPPG di portal BGN dipantau melalui persentase yang dihitung dari berbagai indikator, seperti persiapan dapur, kelengkapan peralatan, dan kesiapan relawan. Apabila akumulasi progres mencapai 100 persen, calon mitra dapat melanjutkan ke tahapan survei lapangan dan verifikasi kelayakan.

Mekanisme Rollback dan Pencegahan Titik Fiktif

BGN juga menerapkan mekanisme rollback untuk menurunkan status calon mitra yang tidak berprogres. Hal ini membantu memisahkan antara mitra yang serius dan oknum yang hanya mendaftar tanpa membangun SPPG. Beberapa indikasi progres nol persen muncul karena pendaftaran hanya bersifat formal, atau yang disebut sebagai titik fiktif.

Sony menambahkan, sejak Agustus 2025 terdapat lebih dari 13 ribu calon mitra yang memasuki tahap persiapan, namun banyak yang tidak menunjukkan pergerakan. Ketidakaktifan tersebut memengaruhi kapasitas kuota dan mencegah calon mitra baru mendaftar. Oleh karena itu, penghapusan 1.414 usulan dianggap langkah penting untuk mengembalikan efektivitas program MBG.

Selain itu, dalam setiap tahapan persiapan, calon mitra wajib melampirkan bukti berupa video yang menampilkan kesiapan fasilitas, kelengkapan peralatan, dan keterlibatan relawan. Seluruh persentase ini diakumulasi sebagai indikator kemajuan sebelum tahap survei lapangan dilakukan.

Penegakan Integritas dan Pencegahan Pungutan Liar

Selain menghapus usulan yang tidak berprogres, BGN menekankan pentingnya integritas dalam pendaftaran calon mitra SPPG. Pihak aliansi dapur melaporkan adanya oknum yang melakukan pungutan liar terhadap calon mitra. Sony meminta para korban atau pihak yang menemukan praktik tersebut melapor secara rinci kepada BGN dan aparat penegak hukum.

"Kalau ada pungutan dalam pendaftaran calon mitra, para korban bisa melakukan pelaporan kepada BGN dan aparat penegak hukum beserta bukti dan saksi. Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menindaklanjuti laporan," ujar Sony.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya BGN memastikan bahwa program MBG berjalan transparan, akuntabel, dan dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, evaluasi dan penghapusan usulan yang tidak berprogres juga diharapkan memacu calon mitra lain untuk lebih aktif dan bertanggung jawab dalam pembangunan SPPG.

Dengan berbagai langkah strategis tersebut, BGN menegaskan komitmennya dalam memperkuat Program MBG dan memastikan bahwa setiap SPPG yang dibangun benar-benar berfungsi sebagai unit pelayanan gizi yang berkualitas. Upaya ini juga membuka peluang bagi mitra yang memiliki integritas tinggi untuk berkontribusi secara maksimal, sekaligus menegakkan standar transparansi dan profesionalisme dalam seluruh proses program.

Terkini