Pertamina Tekan Emisi Lewat PLTS Rokan Berkapasitas 25,7 MWp

Senin, 20 Oktober 2025 | 14:12:55 WIB
Pertamina Tekan Emisi Lewat PLTS Rokan Berkapasitas 25,7 MWp

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kini semakin nyata melakukan transformasi energi berbasis sumber terbarukan. 

Salah satunya dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Zona Rokan, Riau.

Inisiatif energi hijau ini tak hanya berdampak signifikan terhadap efisiensi biaya operasional, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam pengurangan emisi karbon di lingkungan kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Dengan kapasitas mencapai 25,7 megawatt peak (MWp), PLTS Rokan kini menjadi pembangkit tenaga surya terbesar yang dimiliki oleh Pertamina Group. 

Proyek ini sekaligus menjadi contoh konkret bagaimana transisi energi dapat dilakukan secara bertahap namun berdampak luas, baik secara ekonomi maupun lingkungan.

Penggunaan energi dari sinar matahari sebagai sumber listrik di wilayah operasional Rokan mampu menghemat hingga Rp50 miliar setiap tahunnya. 

Hemat biaya sebesar ini sangat berarti dalam konteks pengelolaan energi berkelanjutan oleh perusahaan migas nasional tersebut.

Koordinator PLTS Rokan, Suadi An’arih Sembiring, menyampaikan bahwa pembangunan PLTS ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Pertamina untuk mendukung program transisi energi nasional.

“PLTS Zona Rokan telah mendukung pengurangan emisi karbon hingga 78.396 ton CO? per tahun, setara dengan penanaman sekitar satu juta pohon,” ujar Suadi.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa selain memberikan efisiensi operasional, keberadaan PLTS ini juga memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan, khususnya dalam mengurangi jejak karbon dari aktivitas industri migas.

Dibangun di Tiga Lokasi Strategis

Proyek PLTS Rokan tersebar di tiga lokasi utama yakni Rumbai, Duri, dan Dumai. Seluruhnya berada dalam wilayah operasi Pertamina Hulu Rokan di Provinsi Riau. Dari ketiga lokasi tersebut, total produksi listrik bersih yang dihasilkan mencapai 76,23 juta kilowatt-jam (kWh) per tahun.

Listrik bersih ini dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan internal, seperti operasional perkantoran dan fasilitas perumahan karyawan. Selain memperkuat efisiensi energi, sistem ini juga meningkatkan keandalan suplai energi di wilayah tersebut.

PLTS ini dikelola oleh tim operator yang telah memiliki sertifikasi resmi, yang memastikan pasokan listrik berjalan secara andal dan berkelanjutan. 

Menurut Suadi, keberadaan tenaga profesional yang mengelola sistem ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjamin performa dan keamanan pembangkit.

“PLTS Zona Rokan adalah salah satu komitmen Pertamina dalam mempercepat transisi energi bersih,” tambah Suadi.

Hal ini menegaskan bahwa upaya membangun pembangkit tenaga surya bukan sekadar proyek teknis, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan sistem energi yang lebih ramah lingkungan.

Target Peningkatan Kapasitas hingga 55,7 MWp

Pertamina tidak berhenti pada pencapaian saat ini. Ke depan, perusahaan menargetkan peningkatan kapasitas PLTS Zona Rokan hingga 55,7 MWp. Rencana ini bertujuan memperkuat kontribusi pembangkit dalam menurunkan emisi karbon, sekaligus mendukung kemandirian energi di dalam negeri.

Upaya peningkatan kapasitas ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk meningkatkan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional. 

Dengan kapasitas dua kali lipat dari kondisi saat ini, PLTS Zona Rokan diharapkan mampu memberikan dampak lebih besar terhadap efisiensi energi dan ketahanan energi nasional.

Peran Strategis Pertamina NRE

Dalam mendukung pengembangan PLTS dan energi bersih lainnya, Pertamina mengandalkan unit bisnis khusus yakni Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE). Unit ini bertanggung jawab terhadap pengembangan proyek energi terbarukan di seluruh lini bisnis Pertamina Group.

Arif Mulizar, Analyst II Governance Relation di Pertamina NRE, menjelaskan bahwa PLTS sangat sesuai untuk diterapkan di Indonesia karena kondisi iklimnya yang mendukung.

“Energi terbarukan berbasis PLTS sangat cocok dengan kondisi iklim Indonesia. Dengan dukungan insentif yang tepat, investasi ini bisa mencapai nilai keekonomian,” ungkap Arif.

Menurutnya, dengan potensi sumber daya alam yang besar, Indonesia memiliki peluang luar biasa untuk memanfaatkan energi surya secara masif. Pertamina NRE pun telah mulai memasang panel surya di berbagai kilang milik Pertamina.

“Pertamina NRE akan terus mengembangkan sumber energi baru terbarukan dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia,” lanjut Arif.

Ia menekankan bahwa Pertamina NRE akan terus menjadi motor penggerak dalam pengembangan EBT, termasuk pemanfaatan panas bumi yang juga potensial di banyak wilayah Indonesia.

Dampak Lingkungan dan Sosial Jangka Panjang

Dengan pengurangan emisi karbon mencapai lebih dari 78.000 ton CO? per tahun, PLTS Zona Rokan juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup. 

Jumlah ini setara dengan efek penghijauan dari menanam satu juta pohon setiap tahunnya sebuah capaian besar bagi proyek energi bersih di sektor industri ekstraktif.

Tak hanya dari sisi lingkungan, penghematan biaya Rp50 miliar per tahun dari penggunaan energi terbarukan juga memberi ruang fiskal yang lebih luas bagi Pertamina untuk mengalokasikan sumber daya ke proyek-proyek strategis lainnya.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi contoh inspiratif bagi sektor industri lain di Indonesia dalam menerapkan transisi energi yang tidak hanya hijau, tetapi juga efisien dan berkelanjutan.

PLTS Rokan, Simbol Era Energi Bersih di Industri Migas

Melalui PLTS Zona Rokan, Pertamina menunjukkan bahwa transformasi energi bukan hanya jargon, melainkan komitmen nyata yang bisa dijalankan secara terukur dan berdampak luas. 

Dengan kapasitas saat ini dan rencana peningkatan yang ambisius, PLTS Rokan telah menjadi simbol dari pergeseran besar menuju era energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di sektor migas nasional.

Investasi semacam ini bukan hanya soal efisiensi ekonomi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan. 

Dengan keberlanjutan sebagai prinsip utama, Pertamina membuktikan bahwa energi terbarukan dapat diandalkan untuk mendukung kebutuhan industri tanpa mengorbankan masa depan bumi.

Terkini