Strategi Danantara Perkuat Investasi dari Lonjakan Dividen Global

Rabu, 15 Oktober 2025 | 15:58:13 WIB
Strategi Danantara Perkuat Investasi dari Lonjakan Dividen Global

JAKARTA - Upaya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam memperkuat kapasitas investasinya mulai menunjukkan arah yang ambisius.

Melalui peningkatan dividen dan kemitraan dengan berbagai sovereign wealth fund global, Danantara menyiapkan fondasi keuangan yang kuat untuk lima tahun ke depan. Proyeksi tersebut diungkap langsung oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, yang optimistis bahwa lembaga ini mampu meningkatkan porsi dividen secara signifikan hingga mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp165,87 triliun.

Dalam pernyataannya di Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025, Rosan menegaskan bahwa strategi Danantara bukan hanya berfokus pada penerimaan dividen, tetapi juga pada penguatan kemampuan investasi nasional tanpa ketergantungan terhadap utang. “Kalau melihat proyeksi lima tahun ke depan, dividen kami diperkirakan akan berada di kisaran US$7 miliar hingga US$10 miliar per tahun,” ujarnya.

Proyeksi Peningkatan Dividen Jadi Fondasi Pertumbuhan

Menurut Rosan, saat ini Danantara sudah memiliki aset dengan nilai mencapai triliunan dolar AS. Dari total aset tersebut, kontribusi dividen yang diterima lembaga itu saat ini berkisar US$7 miliar atau sekitar Rp116,1 triliun, berdasarkan kurs US$1 = Rp16.590. Ia memproyeksikan jumlah itu akan terus meningkat seiring membaiknya kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi mitra investasi Danantara.

Kenaikan dividen, menurutnya, tidak hanya menjadi indikator profitabilitas, tetapi juga memperkuat posisi keuangan Danantara untuk memperluas aktivitas investasi. “Jumlah dividen yang dapat disetorkan Danantara akan naik ketika kinerja BUMN meningkat. Hal itu juga akan memperkuat kemampuan Danantara untuk berinvestasi,” tutur Rosan.

Dengan skenario tersebut, Danantara menargetkan peningkatan dividen hingga Rp165,87 triliun dalam lima tahun ke depan. Lonjakan itu diperkirakan akan menjadi motor penggerak utama dalam mendukung pembiayaan berbagai proyek strategis nasional, sekaligus memperluas jangkauan investasi di sektor-sektor potensial.

Ekspansi Investasi Tanpa Ketergantungan pada Utang

Salah satu strategi utama Danantara dalam memperkuat kapasitas investasinya adalah dengan memaksimalkan sumber pendanaan dari ekuitas murni. Rosan mengungkapkan, dengan proyeksi dividen tersebut, Danantara berpeluang menyalurkan investasi hingga US$40 miliar tanpa harus menarik utang tambahan. Langkah ini mencerminkan komitmen lembaga tersebut untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan dalam ekspansi investasi.

Namun, potensi Danantara tidak berhenti sampai di situ. Rosan menambahkan bahwa apabila lembaga tersebut melakukan penarikan utang (leverage) dengan rasio empat hingga lima kali lipat dari ekuitas yang ada, maka kapasitas investasi dapat meningkat signifikan hingga sekitar US$250 miliar dalam kurun lima tahun mendatang.

Pendekatan ini menggambarkan fleksibilitas Danantara dalam merancang strategi pembiayaan yang adaptif terhadap dinamika pasar global. Dengan memadukan kekuatan ekuitas dan leverage yang terukur, Danantara dapat memperluas ruang gerak investasi ke berbagai sektor prioritas nasional, mulai dari infrastruktur, energi, hingga industri hijau yang sedang menjadi fokus pemerintah.

Kemitraan Global Dorong Penguatan Aset dan Modal

Selain memperkuat posisi keuangan dari sisi internal, Danantara juga memperluas jejaring kolaborasi internasional melalui pembentukan dana investasi bersama atau joint fund. Rosan menuturkan bahwa saat ini Danantara telah memiliki kemitraan dengan sejumlah sovereign wealth fund besar dunia, seperti Qatar Investment Authority (QIA) dan lembaga investasi dari China.

Kerja sama lintas negara ini diharapkan dapat memperluas akses pendanaan sekaligus meningkatkan kredibilitas Danantara di mata investor global. “Kami juga sedang dalam proses kerja sama dengan Uni Emirat Arab dan PIF (Public Investment Fund). Jadi, saya pikir langkah ini akan semakin memperkuat kemampuan investasi kami di masa mendatang,” tambahnya.

Kemitraan strategis tersebut menjadi bagian dari langkah Danantara membangun jaringan investasi global yang lebih solid. Kolaborasi ini bukan hanya memperbesar nilai aset yang dikelola, tetapi juga memungkinkan lembaga tersebut untuk ikut serta dalam berbagai proyek internasional yang berpotensi memberikan imbal hasil tinggi. Dengan demikian, Danantara dapat berperan lebih aktif dalam menghubungkan arus modal global ke proyek-proyek strategis nasional.

Transformasi Danantara dalam Ekosistem Investasi Nasional

Visi besar yang diusung Rosan menunjukkan arah baru bagi Danantara sebagai motor penggerak investasi jangka panjang Indonesia. Dengan fokus pada pengelolaan aset yang efisien, peningkatan dividen, serta kolaborasi strategis lintas negara, lembaga ini diharapkan mampu menjadi katalis penting dalam memperkuat ekosistem investasi nasional.

Langkah Danantara sejalan dengan upaya pemerintah mendorong kemandirian pembiayaan pembangunan tanpa mengandalkan dana APBN secara berlebihan. Melalui pemanfaatan potensi dividen dan penguatan kapasitas investasi, Danantara berupaya menciptakan ekosistem keuangan yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, menegaskan bahwa arah kebijakan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi nasional di tengah perubahan lanskap global. Dengan pendekatan yang terintegrasi antara sektor publik dan swasta, Danantara berpotensi menjadi contoh nyata transformasi manajemen investasi negara yang modern dan adaptif.

Ke depan, strategi peningkatan dividen serta penguatan kerja sama global diharapkan akan membawa Danantara menjadi salah satu lembaga pengelola investasi paling berpengaruh di kawasan Asia. Dengan fondasi keuangan yang kuat, tata kelola yang transparan, dan visi ekspansi jangka panjang, Danantara bersiap melangkah menuju era baru investasi nasional yang lebih progresif dan berkelanjutan.

Terkini