
JAKARTA - Pelni kembali mengumumkan jadwal pelayaran kapal penumpang andalannya, KM Labobar, yang beroperasi di jalur Indonesia bagian timur hingga barat selama Oktober 2025.
Kapal besar yang menjadi salah satu tulang punggung transportasi laut nasional ini akan melintasi berbagai pelabuhan strategis, termasuk Banda Naira, Ambon, Bau-Bau, Makassar, Surabaya, hingga Jakarta.
Jadwal pelayaran kali ini menjadi perhatian publik, terutama bagi masyarakat di wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara yang menggantungkan konektivitas antarwilayah melalui moda transportasi laut.
Baca JugaHilirisasi Nikel Harita Dongkrak Ekonomi Maluku Utara Secara Signifikan
Berdasarkan data terbaru dari PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), KM Labobar dijadwalkan dua kali mengarungi jalur Banda–Ambon selama pertengahan hingga akhir Oktober 2025.
Pelayaran Perdana di Pertengahan Oktober
Pada pertengahan bulan, KM Labobar akan berangkat dari pelabuhan Ambon menuju Bau-Bau pada 15 Oktober 2025 pukul 08.00, dan diperkirakan tiba di Bau-Bau pada 16 Oktober antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIT. Sebelumnya, kapal ini akan singgah terlebih dahulu di Banda Naira pada 15 Oktober sekitar pukul 09.00–10.00, setelah sebelumnya lepas tambat dari Pelabuhan Tual.
Rute ini menjadi jalur penting karena menghubungkan berbagai pusat kegiatan ekonomi dan destinasi wisata di Indonesia Timur. Sejumlah warga di Maluku Tengah dan Kepulauan Banda kerap memanfaatkan rute ini untuk perjalanan menuju wilayah Sulawesi, maupun untuk distribusi kebutuhan pokok dari dan ke Ambon.
Menurut pengumuman resmi Pelni, keberangkatan ini juga sekaligus menandai dimulainya gelombang pelayaran reguler Oktober, yang berlangsung hingga akhir bulan dengan jadwal tetap.
Rangkaian Rute Hingga Akhir Oktober
Selama bulan Oktober 2025, KM Labobar akan melanjutkan perjalanan ke sejumlah pelabuhan besar. Setelah menempuh rute Ambon–Bau-Bau, kapal akan tiba di Makassar pada 17 Oktober sekitar pukul 11.00–13.00, sebelum melanjutkan pelayaran menuju Surabaya dengan estimasi waktu tempuh satu hari.
Dari Surabaya, pelayaran diteruskan menuju Jakarta, yang dijadwalkan tiba pada 19 Oktober sekitar pukul 19.00–23.00, dan kembali bersandar pada 20 Oktober pukul 13.00 WIB untuk keberangkatan berikutnya.
Siklus pelayaran KM Labobar terus berlanjut dengan perjalanan balik dari Jakarta ke wilayah timur. Jadwal yang dirilis Pelni menunjukkan bahwa kapal ini akan kembali melintasi Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Ambon, Banda, dan Tual, sebelum akhirnya mencapai Dobo, Kaimana, dan Fakfak.
Berikut beberapa waktu kedatangan yang tercatat:
Banda tiba 15 Oktober 2025 pukul 09.00–10.00
Ambon tiba 15 Oktober 2025 pukul 18.00–20.00
Bau-Bau tiba 16 Oktober 2025 pukul 19.00–21.00
Makassar tiba 17 Oktober 2025 pukul 11.00–13.00
Surabaya tiba 18 Oktober 2025 pukul 14.00–17.00
Jakarta tiba 19 Oktober 2025 pukul 19.00–23.00
Untuk keberangkatan gelombang kedua di akhir Oktober, jadwal kapal mencatat:
Ambon tiba 24 Oktober 2025 pukul 22.00–01.00
Banda tiba 25 Oktober 2025 pukul 09.00–11.00
Tual tiba 26 Oktober 2025 pukul 00.01–03.00
Dobo tiba 26 Oktober 2025 pukul 10.00–13.00
Kaimana tiba 26 Oktober 2025 pukul 22.00–23.59
Fakfak tiba 27 Oktober 2025 pukul 10.00–13.00
Kaimana tiba 27 Oktober 2025 pukul 23.00–01.00
Dobo tiba 28 Oktober 2025 pukul 10.00–12.00
Tual tiba 28 Oktober 2025 pukul 19.00–21.00
Banda tiba 29 Oktober 2025 pukul 09.00–10.00
Ambon tiba 29 Oktober 2025 pukul 18.00–20.00
Bau-Bau tiba 30 Oktober 2025 pukul 19.00–21.00
Makassar tiba 31 Oktober 2025 pukul 11.00–13.00
Surabaya tiba 1 November 2025 pukul 14.00–17.00
Rangkaian jadwal ini menunjukkan bahwa KM Labobar tidak hanya berfungsi sebagai transportasi antarpulau, tetapi juga menjadi penghubung vital ekonomi antarprovinsi di wilayah timur Indonesia.
Kapal Andalan Pelni untuk Wilayah Timur
Sebagai salah satu kapal besar yang dioperasikan oleh PT Pelni, KM Labobar dikenal dengan kapasitasnya yang mampu menampung ribuan penumpang serta mengangkut muatan barang. Jalur yang dilayani mencakup sejumlah kota pelabuhan penting, dari Ambon, Bau-Bau, hingga Jakarta, menjadikannya salah satu moda transportasi laut paling vital di kawasan timur.
Selain melayani mobilitas warga, kapal ini juga mendukung aktivitas perdagangan, pariwisata, dan logistik antarwilayah. Jalur Banda–Ambon misalnya, menjadi akses utama wisatawan menuju kepulauan bersejarah Banda Naira. Sementara pelayaran ke Bau-Bau dan Makassar berperan penting dalam distribusi barang dari wilayah Maluku ke Sulawesi dan Jawa.
Dukungan Pemerintah dan Peningkatan Konektivitas
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Pelni terus berupaya meningkatkan layanan transportasi laut yang terjadwal dan tepat waktu. Dengan kehadiran KM Labobar, rute-rute di kawasan timur Indonesia menjadi lebih terjangkau, baik dari segi biaya maupun waktu tempuh.
Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memperkuat tol laut, jadwal kapal seperti ini menjadi bagian penting dari upaya pemerataan ekonomi dan konektivitas antarwilayah. Tak hanya membuka jalur perdagangan dan distribusi, kehadiran kapal ini juga mendukung mobilitas warga yang bekerja, belajar, dan berwisata lintas pulau.
Di penghujung Oktober, KM Labobar dijadwalkan tiba kembali di Makassar pada pukul 11.00–13.00 dan melanjutkan perjalanan menuju Surabaya dengan estimasi waktu tempuh satu hari. Pelni memastikan seluruh jadwal pelayaran ini tetap mengikuti standar keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh penumpang.

Mazroh Atul Jannah
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Kinerja Cemerlang DKFT, Strategi Efisiensi Dongkrak Laba dan Produksi Nikel
- Rabu, 15 Oktober 2025
Akses Cepat ke Kota, Jadwal Lengkap Kereta Bandara YIA Hari Ini 15 Oktober 2025
- Rabu, 15 Oktober 2025