Harga Sembako Jawa Timur Berfluktuasi, Cabai dan Bawang Putih Menguat

Rabu, 15 Oktober 2025 | 14:03:41 WIB
Harga Sembako Jawa Timur Berfluktuasi, Cabai dan Bawang Putih Menguat

JAKARTA - Harga kebutuhan pokok di Jawa Timur kembali menunjukkan perubahan dinamis pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Beberapa bahan pangan penting, seperti bawang putih dan cabai keriting, mengalami kenaikan, sementara daging sapi serta daging ayam justru melemah. Fluktuasi harga ini menjadi perhatian masyarakat karena dapat memengaruhi perencanaan keuangan rumah tangga di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.

Memantau perkembangan harga sembako setiap hari bukan hanya penting bagi pelaku usaha kecil dan pedagang pasar, tetapi juga bagi masyarakat umum. Dengan mengetahui tren harga, masyarakat dapat menyesuaikan pola belanja agar pengeluaran tidak membengkak. Dalam kondisi pasar yang terus berubah, informasi harga pangan menjadi acuan utama untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan daya beli.

Pergerakan Harga Pangan di Jawa Timur Hari Ini

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, per pukul 09.43 WIB, terdapat beberapa komoditas yang menunjukkan perubahan harga signifikan.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bawang putih dan cabai merah keriting, sementara sejumlah komoditas lain seperti cabai rawit merah, daging sapi, dan daging ayam ras maupun kampung mengalami penurunan.

Harga bawang putih kini mencapai Rp30.133 per kilogram, naik Rp209 atau sekitar 0,70 persen dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada cabai merah keriting yang naik Rp397 atau 0,83 persen menjadi Rp48.353 per kilogram.
Sebaliknya, cabai rawit merah justru mengalami penurunan Rp591 atau 2,12 persen sehingga kini berada di kisaran Rp27.311 per kilogram.

Untuk komoditas protein hewani, daging sapi paha belakang turun Rp324 atau 0,27 persen menjadi Rp118.959 per kilogram. Daging ayam ras juga mengalami penurunan Rp422 atau sekitar 1,18 persen menjadi Rp35.331 per kilogram, sementara daging ayam kampung turun lebih dalam, yakni Rp1.401 atau 2,04 persen menjadi Rp67.191 per kilogram.

Fluktuasi ini menunjukkan bahwa kondisi pasokan dan permintaan di pasar Jawa Timur cukup beragam. Beberapa komoditas yang pasokannya berlebih cenderung mengalami penurunan harga, sementara yang pasokannya menurun atau permintaannya meningkat justru naik.

Daftar Harga Sembako Lengkap di Jawa Timur

Sembako atau sembilan bahan pokok merupakan kebutuhan dasar yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Kategori sembako mencakup beras, gula, minyak goreng, daging, telur, susu, bawang, gas elpiji, dan garam. Selain itu, cabai juga menjadi salah satu bahan penting yang ikut memengaruhi dinamika harga pangan karena sifatnya yang sensitif terhadap perubahan cuaca dan pasokan.

Berikut daftar lengkap harga sembako di Jawa Timur berdasarkan pemantauan terbaru Siskaperbapo pada Rabu (15/10/2025):

Beras premium: Rp15.179/kg

Beras medium: Rp12.862/kg

Gula kristal putih: Rp16.288/kg

Minyak goreng curah: Rp18.746/kg

Minyak goreng kemasan premium: Rp20.298/liter

Minyak goreng kemasan sederhana: Rp17.481/liter

Minyak goreng Minyakita: Rp16.609/liter

Daging sapi paha belakang: Rp118.959/kg

Daging ayam ras: Rp35.331/kg

Daging ayam kampung: Rp67.191/kg

Telur ayam ras: Rp29.045/kg

Telur ayam kampung: Rp47.032/kg

Susu kental manis Bendera: Rp12.367/370gr

Susu kental manis Indomilk: Rp12.327/370gr

Susu bubuk Bendera: Rp41.732/400gr

Susu bubuk Indomilk: Rp41.452/400gr

Garam bata: Rp1.781

Garam halus: Rp9.397/kg

Cabai merah keriting: Rp48.353/kg

Cabai merah besar: Rp48.048/kg

Cabai rawit merah: Rp27.311/kg

Bawang merah: Rp34.817/kg

Bawang putih: Rp30.133/kg

Gas elpiji: Rp19.906

Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar harga kebutuhan pokok masih dalam kondisi stabil. Meski beberapa bahan dapur seperti bawang dan cabai mengalami kenaikan, lonjakannya belum tergolong signifikan.

Kenaikan harga bawang putih dan cabai merah keriting lebih banyak dipicu oleh faktor cuaca dan pengiriman. Sementara penurunan harga pada daging sapi dan ayam menunjukkan pasokan yang mencukupi serta permintaan yang cenderung stabil menjelang akhir tahun.

Faktor yang Menentukan Fluktuasi Harga Sembako

Naik turunnya harga sembako di Jawa Timur tidak lepas dari berbagai faktor yang memengaruhi sistem ekonomi pangan. Salah satu faktor utama adalah pasokan dan permintaan. Ketika pasokan terbatas sementara permintaan tinggi, harga akan cenderung naik. Sebaliknya, jika stok melimpah namun daya beli melemah, harga bisa turun.

Kondisi cuaca dan iklim juga sangat berpengaruh terhadap produksi pertanian. Musim hujan yang berkepanjangan atau cuaca ekstrem dapat menghambat panen bawang dan cabai, sehingga menurunkan jumlah pasokan di pasar.

Selain itu, kebijakan pemerintah seperti pembatasan impor, pemberian subsidi, atau pengaturan distribusi juga dapat memengaruhi stabilitas harga. Misalnya, jika kebijakan impor bawang putih diperketat, pasokan bisa berkurang sehingga harga di pasar naik.

Dari sisi biaya produksi, kenaikan harga bahan bakar, pupuk, atau upah tenaga kerja turut berpengaruh terhadap harga jual sembako. Produsen dan pedagang biasanya akan menyesuaikan harga jual untuk menutupi biaya operasional yang meningkat.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Untuk komoditas yang masih diimpor, seperti gula dan kedelai, pelemahan rupiah dapat membuat harga barang-barang tersebut naik karena biaya impor meningkat.

Terakhir, kondisi inflasi nasional dan global juga ikut menentukan arah harga sembako. Inflasi yang tinggi akan meningkatkan harga barang dan jasa secara umum, termasuk kebutuhan pokok masyarakat.

Pentingnya Pengawasan dan Kebijakan Stabilisasi Harga

Dalam menghadapi dinamika harga pangan yang terus berubah, pengawasan pasar menjadi hal penting yang perlu dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah daerah bersama Badan Pangan Nasional terus memantau harga melalui sistem informasi seperti Siskaperbapo untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga.

Selain pengawasan, pemerintah juga berupaya menjaga kestabilan harga melalui operasi pasar, subsidi transportasi, serta penguatan stok pangan daerah. Upaya ini dilakukan untuk mencegah lonjakan harga yang berlebihan dan menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.

Para pedagang juga diimbau untuk tidak menaikkan harga secara sepihak, sementara masyarakat diminta berbelanja secara bijak dan menyesuaikan kebutuhan dengan kemampuan finansial masing-masing. Dengan kerja sama antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat, kestabilan harga sembako di Jawa Timur diharapkan dapat terus terjaga.

Fluktuasi harga seperti yang terjadi pada bawang putih dan cabai kali ini menjadi cermin bahwa sistem pangan nasional perlu terus diperkuat, baik dari sisi distribusi, produksi, maupun pengendalian stok.

Terkini