Pasukan TNI Bersiap Jalankan Tugas Perdamaian di Jalur Gaza

Rabu, 15 Oktober 2025 | 12:38:39 WIB
Pasukan TNI Bersiap Jalankan Tugas Perdamaian di Jalur Gaza

JAKARTA - Indonesia kembali menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dunia melalui kesiapan mengirimkan pasukan terbaik TNI ke Jalur Gaza. 

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia terus berperan aktif menjaga stabilitas kawasan dan kemanusiaan global.

Partisipasi TNI di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diharapkan memperkuat upaya perdamaian bagi rakyat Palestina. 

Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memberikan instruksi langsung kepada TNI untuk mempersiapkan diri menjalankan misi tersebut.

Kesiapan TNI menjadi bentuk tanggung jawab moral dan politik luar negeri Indonesia. Negara menegaskan dukungannya terhadap solusi damai yang adil dan berkelanjutan di Gaza.

Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten mendorong diplomasi damai dan solidaritas terhadap kemerdekaan Palestina. 

Dalam berbagai forum internasional, Indonesia selalu menekankan pentingnya penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap warga sipil.

Instruksi Langsung dari Presiden Prabowo

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) Freddy Ardianzah menegaskan bahwa perintah Presiden Prabowo untuk mengirim pasukan telah diterima dengan jelas. TNI kini tinggal menunggu mandat resmi dari PBB sebelum pengerahan dilakukan.

“Sambil menunggu mandat itu, TNI terus melakukan pematangan,” ujar Mayjen Freddy. Ia menambahkan, kajian teknis tengah dilakukan untuk memastikan seluruh aspek kesiapan terpenuhi.

Kajian tersebut meliputi kesiapan operasional, logistik, dan personel yang akan diturunkan ke Gaza. Semua tahapan dilakukan dengan koordinasi lintas kementerian untuk memastikan langkah ini berjalan profesional dan terukur.

“Semua langkah akan dilakukan secara terkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, serta instansi terkait lainnya,” jelas Freddy. Menurutnya, TNI juga telah menyiapkan rencana kontinjensi menghadapi berbagai situasi lapangan.

Langkah persiapan ini menjadi wujud komitmen TNI dalam menjalankan setiap keputusan politik negara. Presiden Prabowo, dalam Sidang Umum PBB bulan lalu, menegaskan kesiapan Indonesia untuk memperkuat pasukan perdamaian di Gaza.

TNI dan Peran dalam Diplomasi Perdamaian

Mayjen Freddy menekankan bahwa pernyataan Presiden Prabowo bukan sekadar simbolik, melainkan perintah nyata bagi TNI sebagai alat pertahanan negara. 

“Sebagai alat pertahanan negara, TNI senantiasa siap dalam melaksanakan setiap kebijakan dan keputusan politik negara,” ujarnya.

Ia menambahkan, kesiapan TNI dalam misi internasional merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan politik luar negeri Indonesia. Dengan demikian, kehadiran TNI di Gaza akan menjadi kontribusi konkret Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.

Pernyataan Presiden Prabowo juga mencerminkan komitmen Indonesia terhadap kemanusiaan global, terutama bagi rakyat Palestina. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang aktif memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di forum internasional.

Partisipasi TNI dalam misi ini diharapkan menjadi simbol kepedulian bangsa Indonesia terhadap penderitaan kemanusiaan di Gaza. Langkah tersebut sekaligus memperkuat reputasi Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dan keadilan.

TNI pun memastikan bahwa setiap prajurit yang ditugaskan telah melalui proses seleksi ketat dan memiliki kompetensi misi perdamaian internasional. Pengalaman panjang TNI dalam berbagai operasi PBB menjadi modal besar dalam pelaksanaan misi di Gaza.

Dasar Hukum dan Pengalaman TNI di Misi Dunia

Mayjen Freddy menjelaskan, dasar hukum keterlibatan TNI dalam misi perdamaian internasional telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI. Salah satu mandatnya adalah melaksanakan tugas operasi militer selain perang (OMSP), termasuk misi perdamaian dunia.

“Dengan dasar tersebut, TNI menegaskan kesiapannya untuk berkontribusi dalam misi-misi perdamaian di dunia,” tutur Freddy. Jika mandat PBB resmi diberikan, pemerintah Indonesia akan segera menindaklanjuti penugasan pasukan ke Gaza.

TNI sendiri memiliki rekam jejak panjang dalam pelaksanaan misi perdamaian PBB. Melalui Kontingen Garuda (KONGA), Indonesia telah berpartisipasi di berbagai wilayah konflik seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia.

Hingga kini, Indonesia menjadi salah satu negara ASEAN dengan kontribusi personel terbanyak dalam misi PBB. Hal ini menunjukkan kemampuan TNI yang diakui secara internasional dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia.

“Pengalaman operasional TNI sangat memadai, baik dalam hal kemampuan taktis, kedisiplinan, maupun profesionalisme prajurit,” kata Freddy. TNI berkomitmen menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan selama menjalankan misi di bawah bendera PBB.

Kesiapan Indonesia Menuju Misi Perdamaian Gaza

Menurut Freddy, pengerahan pasukan TNI untuk misi di Gaza merupakan bentuk partisipasi aktif Indonesia dalam menjunjung nilai kemanusiaan global. Langkah ini juga memperlihatkan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara di forum internasional, tetapi juga bertindak nyata di lapangan.

“Kesiapan ini bukan hanya soal pengiriman pasukan, tapi juga bantuan materiil untuk mendukung perdamaian di Gaza,” tegas Freddy. Ia menyebut bahwa seluruh rencana penugasan akan disesuaikan dengan mandat dan kebutuhan PBB.

Presiden Prabowo sendiri menegaskan, Indonesia akan selalu siap mengambil bagian dalam setiap upaya perdamaian dunia. Termasuk, ketika dunia membutuhkan peran aktif negara-negara yang menjunjung tinggi prinsip keadilan dan solidaritas.

Bagi TNI, misi ke Gaza menjadi kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. Pengiriman pasukan ini juga diharapkan memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah.

Dengan pengalaman panjang dalam misi perdamaian PBB, TNI diyakini mampu menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi. Kesiapan ini memperlihatkan bahwa Indonesia terus menjadi bagian penting dalam upaya menjaga perdamaian global.

Terkini