Psikolog Ungkap Cara Orangtua Bersikap Adil dan Bijak untuk Anak

Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:01:42 WIB
Psikolog Ungkap Cara Orangtua Bersikap Adil dan Bijak untuk Anak

JAKARTA - Orangtua dengan lebih dari satu anak kerap mengalami kesulitan membagi waktu dan perhatian. Hal ini bukan sekadar soal sama rata, tapi bagaimana anak merasa dicintai dengan cara yang benar.

Menurut psikolog anak dan play therapy, Anastasia Satriyo, M.Psi, keadilan berarti setiap anak merasa istimewa dalam momen one on one bersama orangtuanya. Anak membutuhkan kedekatan emosional sejak awal kelahirannya.

Anastasia menjelaskan, “Kita itu tidak tahu bahwa kedekatan sama anak itu spesial banget, karena kan mereka lahir dari rahim kita sembilan bulan.” Hal ini menegaskan pentingnya ikatan emosional yang kuat.

Jarak Emosional yang Tak Disadari

Seiring bertambahnya usia anak, orangtua kadang mulai tanpa sadar menjauh secara emosional. Kalimat seperti, “Kamu sudah besar, harus bisa sendiri” dianggap biasa, padahal bisa menyakitkan anak.

Perasaan tidak dicintai penuh menyebabkan anak sulit menerima arahan. Anastasia menambahkan, “Kalau tangki kebutuhan emosinya merasa dicintai kurang, pasti kita susah tuh ngasih suruhan-suruhan.”

Jadi, kekurangan perhatian emosional membuat anak merasa tidak adil dan sulit berkomunikasi dengan orangtuanya.

Pentingnya Special Time One on One

Untuk mengatasi hal tersebut, Anastasia menyarankan orangtua menciptakan momen khusus bernama special time one on one. Waktu ini bisa digunakan untuk ngobrol, bermain, atau keluar bersama minimal 30 menit.

Dengan cara ini, anak merasa menjadi pusat perhatian penuh selama momen tersebut tanpa gangguan. Orangtua dapat membuat jadwal bergilir di keluarga agar anak tahu kapan gilirannya mendapat perhatian khusus.

Budaya keluarga seperti ini membantu anak merasa dihargai dan mengurangi rasa iri antar saudara. Durasi dapat disesuaikan, bahkan 15 menit penuh perhatian sudah cukup.

Pendekatan Sesuai Usia Anak

Pendekatan special time harus disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak sekitar delapan tahun, orangtua dapat melatih kemandirian dengan komunikasi lembut tanpa paksaan.

Anak perlu penjelasan terlebih dahulu agar tidak merasa kehilangan perhatian. Anastasia menjelaskan, “Mama pengin deh kamu bisa makan sendiri, tapi boleh kok makan bareng mama waktu weekend.”

Cara ini membuat anak merasa aman dan memahami bahwa kemandirian bukan berarti orangtua mengabaikannya. Anak harus merasa nyaman dulu untuk belajar mandiri.

Kebutuhan Emosional Berdasarkan Urutan Anak

Setiap anak memiliki kebutuhan berbeda tergantung urutan kelahirannya. Anak pertama biasanya lebih mandiri karena lahir tanpa saingan. Anak kedua sering ingin tetap dianggap kecil karena munculnya saudara baru.

Anak ketiga atau termuda biasanya mencari kedekatan fisik seperti pelukan dan gendongan lebih sering. Orangtua harus menyesuaikan special time dengan kebutuhan emosional anak masing-masing.

Momen bisa berupa bermain, bercerita, atau ngobrol sebelum tidur agar setiap anak merasa dicintai dengan cara yang tepat.

Lewat special time one on one, orangtua tidak hanya membagi waktu, tapi membangun keadilan emosional pada tiap anak. Keadilan bukan berarti sama, tapi setiap anak merasa dicintai sesuai kebutuhannya.

Dengan perhatian penuh dan kualitas waktu bersama, hubungan orangtua-anak menjadi lebih erat dan harmonis. Ini membuat keluarga bahagia dan setiap anak merasa spesial.

Terkini