JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmen jangka panjang terhadap program Magang Nasional, yang tidak hanya berlangsung tahun ini, tetapi juga berlanjut hingga 2026 dan seterusnya.
Program ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendorong penyerapan tenaga kerja muda dan memperluas peluang bagi lulusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto memastikan Magang Nasional akan menjadi program rutin tahunan. “Jadi sudah ada arahan dari Pak Presiden bahwa ini akan dilakukan juga pada tahun 2026 dan seterusnya. Jadi ini adalah akan menjadi program, ya, tidak hanya tahun 2025, tapi juga 2026 dan seterusnya,” kata Menaker di Jakarta.
Tahap pertama program yang masuk dalam stimulus ekonomi 2025 menyediakan kuota untuk 20 ribu lulusan baru (fresh graduate). Selama enam bulan pemagangan, peserta akan menerima uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) atau Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta, yang dibayarkan pemerintah melalui bank Himbara seperti BNI, BRI, BTN, Mandiri, dan BSI.
Menaker menekankan bahwa pihaknya masih fokus menyelesaikan batch pertama sebelum membuka kuota tambahan. “Kita selesaikan dulu batch 1, kita akan evaluasi batch 1. Sesudah itu, nanti kita lihat ada beberapa rekomendasi yang akan ditindaklanjuti di batch 2 atau bahkan di tahun depan,” ujarnya.
Tahap kedua Magang Nasional 2025 dirancang untuk memperluas akses bagi perusahaan, kantor kementerian, lembaga, dan badan pemerintahan baik pusat maupun daerah. Strategi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan magang yang lebih merata, serta distribusi peserta di seluruh provinsi bagi lulusan sarjana dan diploma.
“Termasuk tadi salah satu upaya kita adalah memperluas kesempatan bagi tempat magangnya itu, tidak hanya di perusahaan, tapi juga kementerian, lembaga, dan badan. Itu salah satu strateginya,” tambah Yassierli, yang juga menjabat sebagai Guru Besar di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Hingga Senin, 13 Oktober 2025 pukul 10.00 WIB, tercatat sebanyak 1.147 perusahaan telah membuka lowongan magang melalui aplikasi Maganghub. Sementara itu, dari sisi pencari magang, terdapat 105 ribu fresh graduate yang telah eligible dan sudah melamar ke berbagai posisi. Peserta dapat mengajukan lamaran hingga tiga posisi magang sekaligus, meningkatkan peluang penempatan yang lebih luas.
Program Magang Nasional bukan sekadar memberikan pengalaman kerja, tetapi juga mendukung pembangunan kapasitas SDM muda. Peserta magang diharapkan mendapatkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia industri dan pemerintahan, sehingga lebih siap menghadapi persaingan kerja di pasar tenaga kerja nasional maupun global.
Selain memberikan pengalaman kerja, Magang Nasional juga menjadi upaya pemerintah memperkuat kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Dengan melibatkan kementerian, lembaga, badan pemerintahan, dan perusahaan swasta, program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem magang yang inklusif, modern, dan berkesinambungan.
Program ini juga mendukung pemerataan kesempatan kerja di seluruh provinsi, sehingga lulusan baru dari berbagai daerah memiliki akses yang setara untuk memperoleh pengalaman kerja berkualitas. Pemerintah berharap, dengan model distribusi yang merata, program ini dapat menjadi wadah pembelajaran sekaligus pengembangan karier bagi generasi muda Indonesia.
Magang Nasional 2025 merupakan bagian dari strategi stimulus ekonomi, sekaligus menjawab kebutuhan industri akan tenaga kerja yang terampil dan siap pakai. Menaker Yassierli menegaskan bahwa evaluasi batch pertama akan menjadi dasar perbaikan dan perluasan program di tahun berikutnya, sehingga program ini dapat berlanjut dan menjadi inisiatif jangka panjang.
Dengan semakin banyak perusahaan yang terlibat, program ini tidak hanya memperluas jangkauan magang, tetapi juga memperkuat hubungan industri-akademik. Perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang berpotensi menjadi karyawan tetap, sementara peserta magang memperoleh pengalaman nyata dalam menjalankan tugas profesional.
Secara keseluruhan, komitmen pemerintah untuk melanjutkan Magang Nasional hingga 2026 menunjukkan perhatian serius terhadap pengembangan SDM muda, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia. Program ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan di masa depan.