JAKARTA - Industri parfum lokal di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang sangat positif berkat kehadiran NOES, retail concept store pertama yang khusus didirikan untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor parfum.
NOES hadir sebagai sebuah platform yang bertujuan memperkuat posisi UMKM parfum lokal, tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga di pasar internasional.
Keberadaan NOES menjadi tonggak penting bagi industri kreatif di Tanah Air, khususnya bagi pelaku UMKM yang ingin menampilkan karya mereka secara lebih profesional dan terorganisir.
Hal ini sekaligus menjawab tantangan yang selama ini dirasakan oleh para pelaku usaha kecil di sektor parfum, yaitu keterbatasan akses pasar dan jaringan distribusi.
Dari Persaingan Menuju Kolaborasi yang Produktif
CEO NOES, Ragyan S. Antryz, menjelaskan bahwa NOES dibangun sebagai langkah konkret untuk mengubah pola persaingan di antara pelaku usaha parfum menjadi kerja sama yang produktif.
Menurutnya, keberadaan NOES diharapkan mampu menggerakkan gairah industri parfum lokal di Indonesia dengan memberikan ruang di mana beragam merek parfum lokal bisa bersatu dan saling mendukung.
“Kami berharap bahwa dengan hadirnya NOES, industri parfum lokal di Indonesia semakin bergairah. Sekarang ada tempat di mana parfum-parfum lokal bersatu untuk memberikan keragaman karya anak bangsa,” kata Ragyan dalam keterangan tertulis dari Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Pendekatan kolaboratif ini diyakini akan membuka banyak peluang bagi para kreator, produsen bahan baku, dan pemilik merek parfum lokal untuk tumbuh bersama dalam satu ekosistem yang profesional dan terkurasi.
Wadah Kolaborasi Pelaku Industri Parfum
NOES bukan hanya sebuah toko ritel biasa, melainkan juga sebuah ekosistem bisnis yang menghubungkan seluruh pelaku industri parfum dari hulu ke hilir. Hingga kini, lebih dari dua puluh merek parfum lokal premium telah bergabung dalam ekosistem NOES.
Di antaranya adalah merek-merek ternama seperti Independence dari The House of Arwuda, Daoud, Aamo, Citizens of The World, Nostalgy, Chris Scents, Moen, House of VB, Satellite Glow, Kayana, RAO, Scentrail, Atsiri, Le Secre, Compounded By, dan Unsound.
Kolaborasi ini juga melibatkan produsen bahan baku parfum, seperti Mulia Aroma Indonesia, Eloi Coco, Eropa Fragrance, dan Monarch Multi Industri. Kehadiran produsen bahan baku lokal ini melengkapi ekosistem dan membuat rantai pasok parfum menjadi lebih kokoh dan mandiri.
Dengan kerjasama yang erat antara produsen bahan baku, kreator, dan pemilik merek parfum, NOES menawarkan sebuah jaringan yang kuat untuk membangun industri parfum Indonesia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
Pusat Edukasi dan Inovasi: Perfume Library
Selain menjadi pusat penjualan ritel, NOES juga menghadirkan fasilitas edukasi publik berupa Perfume Library. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sejarah parfum, teknologi pembuatannya, dan seni di balik aroma parfum.
Menurut Ragyan, fasilitas ini penting untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap industri parfum di kalangan publik, sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi pelaku usaha UMKM parfum untuk terus melakukan inovasi.
Dengan hadirnya Perfume Library, NOES tidak hanya memfasilitasi transaksi jual beli, tetapi juga memperkuat budaya pengetahuan dan kecintaan terhadap parfum, sehingga industri parfum lokal bisa tumbuh dengan pondasi yang lebih kuat dan terarah.
Memperkuat Fondasi Industri Kreatif Nasional
NOES hadir sebagai salah satu upaya strategis dalam memperkuat fondasi industri kreatif nasional di sektor parfum. Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan UMKM, NOES bertujuan menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif dan mendukung pertumbuhan usaha kecil.
Ragyan menegaskan bahwa penguatan UMKM parfum melalui platform ini adalah kunci agar produk parfum lokal tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
“Harapan kami, NOES dapat memperluas jaringan distribusinya hingga ke 100 titik di Indonesia dan menjangkau pasar internasional,” ujarnya.
Strategi Perluasan Jaringan dan Pasar Internasional
Ke depan, NOES menargetkan perluasan jaringan distribusi yang signifikan, dengan tujuan mencapai 100 titik distribusi di seluruh Indonesia. Dengan jaringan distribusi yang lebih luas, diharapkan produk-produk parfum lokal dapat lebih mudah diakses oleh konsumen di berbagai daerah.
Tidak hanya itu, NOES juga fokus untuk menjangkau pasar internasional, memperkenalkan aroma khas dan kualitas parfum Indonesia ke pasar global yang kompetitif. Langkah ini menjadi strategi penting untuk memperluas pangsa pasar sekaligus meningkatkan nilai tambah produk lokal di mata dunia.
Melalui ekspansi ini, NOES berharap mampu meningkatkan daya saing industri parfum nasional sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.
Harapan dan Tantangan untuk Industri Parfum Lokal
NOES muncul di tengah tantangan industri parfum yang selama ini diwarnai dengan kurangnya dukungan terhadap UMKM serta terbatasnya akses pasar dan edukasi. Dengan hadirnya platform ini, para pelaku usaha kecil memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usaha secara profesional dan terstruktur.
Namun demikian, pengembangan industri parfum lokal tetap membutuhkan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama agar industri parfum nasional bisa terus berkembang dan berdaya saing tinggi.
NOES sebagai Katalisator UMKM Parfum
NOES menjadi simbol kebangkitan dan penguatan UMKM parfum lokal Indonesia melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi. Dengan menghubungkan kreator, produsen bahan baku, serta pemilik merek dalam satu ekosistem profesional, NOES membuka peluang besar untuk pengembangan industri parfum nasional.
Fasilitas edukasi, jaringan distribusi yang luas, serta fokus pada ekspansi ke pasar internasional menjadikan NOES sebagai katalisator penting dalam mendorong pertumbuhan industri parfum yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Melalui inisiatif ini, diharapkan parfum lokal Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mampu menembus pasar global, membawa harum nama bangsa di industri kreatif dunia.