JAKARTA - Harga pangan di pasar nasional pada hari ini, Senin 13 Oktober 2025, menunjukkan fluktuasi yang cukup menarik.
Secara umum, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, sementara yang lain justru menunjukkan kenaikan tipis. Dinamika ini mencerminkan pola pasar yang dinamis dan terus beradaptasi dengan kondisi permintaan dan pasokan yang berubah.
Data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat adanya tren penurunan harga pada komoditas cabai, bawang, daging ayam, hingga telur ayam. Namun, di sisi lain, harga beras dan beberapa jenis daging sapi serta produk kedelai justru menunjukkan kenaikan kecil.
Penurunan Harga Komoditas Sayur dan Telur
Salah satu perkembangan positif hari ini adalah turunnya harga cabai, yang selama ini sering menjadi komoditas dengan harga fluktuatif dan cukup tinggi. Harga cabai merah keriting turun sebesar 0,55% menjadi Rp58.335 per kilogram.
Begitu pula cabai merah besar mengalami penurunan sebesar 0,3%, berada pada angka Rp51.008 per kilogram. Cabai rawit merah juga turun 0,19% menjadi Rp45.695 per kilogram.
Selain cabai, harga bawang putih bonggol turun tipis sebesar 0,19%, sehingga harganya kini berada di Rp36.990 per kilogram. Harga bawang merah juga mengalami penurunan meski sangat kecil, yakni 0,05%, menjadi Rp35.518 per kilogram.
Tidak hanya sayuran, harga telur ayam ras juga menunjukkan penurunan sebesar 0,35% menjadi Rp30.195 per kilogram, memberikan sedikit keringanan bagi konsumen yang bergantung pada produk ini sebagai sumber protein.
Kenaikan Harga Beras dan Beberapa Produk Protein Hewani
Meski harga beberapa komoditas menurun, beras masih menunjukkan kecenderungan naik, meskipun hanya sedikit. Beras premium naik 0,08% menjadi Rp15.937 per kilogram, beras medium naik tipis 0,01% menjadi Rp13.810 per kilogram, dan beras SPHP juga mengalami kenaikan 0,02% di level Rp12.530 per kilogram.
Daging sapi murni juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,19%, mencapai Rp135.313 per kilogram. Demikian pula, harga daging ayam ras naik 0,41% menjadi Rp37.996 per kilogram, meski kenaikan ini berbanding terbalik dengan turunnya harga telur ayam ras.
Pergerakan Harga Komoditas Pangan Lainnya
Kedelai biji kering impor mengalami kenaikan harga sebesar 0,19%, menjadi Rp10.717 per kilogram. Sementara itu, harga gula konsumsi tercatat turun 0,23%, menjadi Rp17.797 per kilogram.
Harga minyak goreng menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Harga minyak goreng kemasan sedikit turun sebesar 0,01% di level Rp20.872 per kilogram. Namun, harga minyak goreng curah justru mengalami kenaikan sebesar 0,17%, berada di harga Rp17.524 per kilogram.
Harga tepung terigu juga mengalami kenaikan dengan tepung terigu curah naik 0,34% menjadi Rp9.764 per kilogram, dan tepung terigu kemasan naik 0,05% menjadi Rp12.949 per kilogram. Harga jagung tingkat peternak juga naik 0,34%, mencapai Rp6.708 per kilogram.
Variasi Harga Komoditas Perikanan
Komoditas pangan berupa ikan juga menunjukkan variasi harga yang berbeda-beda. Harga ikan kembung naik 0,06% menjadi Rp41.824 per kilogram, sementara ikan tongkol naik sedikit lebih tinggi, yaitu 0,12% menjadi Rp34.594 per kilogram.
Sebaliknya, harga ikan bandeng justru mengalami penurunan sebesar 0,55%, kini berada di harga Rp36.834 per kilogram.
Dinamika Harga Pangan yang Beragam
Pergerakan harga pangan pada hari ini menampilkan gambaran pasar yang penuh dinamika. Penurunan harga pada beberapa komoditas utama seperti cabai, bawang, dan telur memberikan sinyal positif bagi stabilitas pangan dan daya beli masyarakat.
Namun, kenaikan harga beras dan beberapa produk protein hewani seperti daging sapi dan ayam menunjukkan adanya tekanan pada segmen tertentu.
Fluktuasi harga ini menjadi cerminan interaksi antara faktor permintaan dan pasokan yang dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk musim panen, kondisi distribusi, dan kebijakan pemerintah terkait pangan.
Masyarakat dan pelaku pasar diharapkan dapat memanfaatkan informasi ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola konsumsi dan distribusi pangan sehari-hari.
Pemerintah juga terus memantau perkembangan harga ini untuk memastikan kestabilan dan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.