JAKARTA - Dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), TNI Angkatan Udara (TNI AU) terus memperkuat kemampuan tempur baik dari aspek udara maupun darat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Laksamana Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menegaskan bahwa latihan rutin yang digelar merupakan bagian dari upaya strategis untuk menjaga kesiapsiagaan dan efektivitas pasukan dalam menjalankan tugas.
Salah satu bentuk latihan tersebut adalah Attack Training Mission (ATM), yang diselenggarakan di Air Weapon Range (AWR) Salatri, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Latihan ini tidak hanya menguji kemampuan teknis serangan udara, tetapi juga menajamkan koordinasi antara pasukan udara dan darat dalam operasi tempur.
Fokus Latihan: Serangan Udara Mendukung Pasukan Darat
Dalam latihan ATM ini, TNI AU mengerahkan helikopter H225M Caracal dari Skadron Udara 8. Pilot helikopter dituntut untuk melatih ketepatan menembak dari udara ke target di darat.
Simulasi ini bertujuan untuk mengasah kemampuan memberikan dukungan serangan jarak dekat kepada pasukan yang sedang bertempur di darat.
Laksamana Pertama TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan, "Latihan terus dilakukan secara rutin demi mempersiapkan kemampuan tempur pasukan."
Latihan ini bukan sekadar tentang aspek teknis penerbangan dan penembakan, melainkan juga melatih kedisiplinan, ketangguhan mental, dan kemampuan manuver helikopter di bawah kondisi operasi yang dinamis.
Ketepatan bidik dan manuver yang baik sangat penting untuk memastikan serangan yang efektif dan mengurangi risiko kerusakan yang tidak diinginkan.
Dengan begitu, pilot dapat memberikan bantuan optimal kepada pasukan darat yang sedang melaksanakan misi, sekaligus menjaga keselamatan seluruh personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Disiplin dan Ketangguhan Prajurit dalam Setiap Latihan
Latihan Attack Training Mission tidak hanya menitikberatkan pada kemampuan teknis. Disiplin yang tinggi dan ketangguhan fisik serta mental prajurit menjadi aspek utama dalam setiap sesi latihan. Hal ini karena operasi tempur nyata seringkali diwarnai oleh situasi yang tidak pasti dan tekanan yang tinggi.
Selain itu, kemampuan menjalankan misi dukungan udara jarak dekat secara efektif membutuhkan koordinasi yang sangat baik antara pilot dan pasukan di lapangan.
Latihan ini dirancang untuk membentuk kerja sama tim yang solid, sehingga dalam situasi sesungguhnya, pasukan dapat bertindak cepat dan tepat sesuai rencana misi.
Kadispenau menambahkan, latihan rutin tersebut berjalan dengan lancar dan aman. "Seluruh alutsista dan pilot serta prajurit di lapangan tidak mengalami insiden apapun saat latihan," ujarnya. Keberhasilan latihan yang aman dan efektif menunjukkan kesiapan TNI AU dalam menjaga profesionalisme dan standar tinggi operasional.
Meningkatkan Kesiapan Operasional Demi Keutuhan NKRI
Melalui latihan seperti Attack Training Mission, TNI AU berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan tempur para personelnya agar selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan misi di lapangan.
Penguasaan teknik penembakan dari udara, kemampuan manuver helikopter, serta kedisiplinan prajurit merupakan pondasi utama kesiapan operasional.
Kesiapan ini sangat penting mengingat peran strategis TNI AU dalam mendukung keamanan nasional. Selain menjaga wilayah udara Indonesia, TNI AU juga memiliki fungsi memberikan dukungan kepada pasukan di darat saat dibutuhkan.
Dengan demikian, latihan yang menyeluruh menjadi langkah penting dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
I Nyoman Suadnyana berharap dengan terus dilakukannya latihan-latihan tersebut, kemampuan tempur personel TNI AU semakin terasah secara optimal.
Hal ini akan menjamin bahwa TNI AU selalu berada dalam kondisi siap tempur, sehingga dapat diterjunkan dalam misi apapun yang mendukung keamanan dan pertahanan negara.
Latihan Attack Training Mission di AWR Salatri menjadi bukti nyata komitmen TNI AU dalam mempertahankan profesionalisme serta kesiapan tempur terbaik.
Di tengah perkembangan teknologi dan tantangan keamanan yang dinamis, kemampuan tempur yang terasah adalah modal utama untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.