JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia kembali menjadi perhatian publik setelah PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga BBM nonsubsidi pada awal Oktober 2025.
Penyesuaian ini dilakukan serentak di berbagai wilayah Indonesia dan berlaku mulai 1 Oktober 2025, mengikuti regulasi resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Langkah tersebut diambil berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020. Aturan tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran untuk jenis bensin dan solar umum yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Oktober 2025
Dalam pembaruan harga kali ini, Pertamina menaikkan harga untuk dua jenis BBM nonsubsidi, yaitu Pertamina Dex dan Dexlite, sementara Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tetap dijual dengan harga sama seperti bulan sebelumnya.
Untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Dexlite kini menjadi Rp13.700 per liter, naik dari Rp13.600 per liter. Sedangkan Pertamina Dex dibanderol Rp14.000 per liter, naik dari sebelumnya Rp13.850 per liter.
Adapun harga Pertamax masih berada di kisaran Rp12.200 per liter, Pertamax Turbo di Rp13.100 per liter, dan Pertamax Green 95 tetap di Rp13.000 per liter.
Sementara itu, untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar, tidak ada perubahan harga. Pertalite masih dijual Rp10.000 per liter, dan Bio Solar tetap Rp6.800 per liter.
Pertamina Pastikan Penyesuaian Harga Sesuai Aturan
Penyesuaian harga BBM ini, menurut Pertamina, dilakukan secara transparan dan berdasarkan formula yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Langkah tersebut juga mempertimbangkan pergerakan harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sebelumnya, sempat ramai pemberitaan mengenai kendaraan mewah seperti Lamborghini yang mengeluarkan asap pekat, yang dikaitkan dengan kualitas BBM Pertamax Turbo. Namun, Pertamina menegaskan bahwa produk Pertamax Turbo tetap memenuhi standar mutu internasional, dan tidak ada penurunan kualitas bahan bakar.
Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina per 13 Oktober 2025
Untuk memudahkan masyarakat, berikut adalah daftar lengkap harga BBM Pertamina yang berlaku di seluruh Indonesia mulai 13 Oktober 2025:
Wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertamax: Rp11.500
Dexlite: Rp12.800
FTZ Batam
Pertamax: Rp11.700
Pertamax Turbo: Rp12.450
Dexlite: Rp13.000
Pertamina Dex: Rp13.300
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.700
Dexlite: Rp14.300
Pertamina Dex: Rp14.600
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Pertamax: Rp12.200
Pertamax Turbo: Rp13.100
Pertamax Green 95: Rp13.000
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.000
Bali, NTB, NTT
Pertamax: Rp12.200
Pertamax Turbo: Rp13.100
Dexlite: Rp13.700
Pertamina Dex: Rp14.000
Bio Solar Nonsubsidi (NTT): Rp13.600
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Kalimantan Selatan
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.700
Dexlite: Rp14.300
Pertamina Dex: Rp14.600
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex: Rp14.300
Maluku dan Maluku Utara
Pertamax: Rp12.500
Dexlite: Rp14.000
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo (Papua): Rp13.400
Dexlite: Rp14.000
Pertamina Dex (Papua & Papua Barat Daya): Rp14.300
Konsistensi Harga Subsidi dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah bersama Pertamina terus memastikan stabilitas harga BBM subsidi agar tidak membebani masyarakat. Melalui subsidi energi, pemerintah berupaya menjaga daya beli masyarakat di tengah dinamika harga minyak global.
Selain itu, Pertamina juga berkomitmen memperluas akses energi hingga ke daerah terpencil dengan menjaga ketersediaan stok BBM di seluruh wilayah, termasuk kawasan timur Indonesia.
Dengan harga terbaru ini, Pertamina berharap masyarakat dapat lebih memahami perbedaan antara BBM subsidi dan nonsubsidi, serta memilih jenis bahan bakar sesuai kebutuhan kendaraan dan kemampuan ekonomi masing-masing.