Kemenparekraf Perkuat Ekosistem Animasi Nasional Lewat Kolaborasi
- Rabu, 15 Oktober 2025

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memperkuat ekosistem industri animasi nasional agar lebih berdaya saing dan dikenal luas.
Melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), strategi yang ditempuh berfokus pada perluasan pasar dan promosi lintas sektor.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menegaskan bahwa dukungan terhadap pelaku industri animasi tidak bisa bersifat sementara. Ia menyebut perlu adanya cara-cara kreatif dan antimainstream untuk menembus batas pasar yang selama ini hanya berputar dalam lingkup terbatas.
Baca Juga
“Untuk memecahkan ‘bubble’ dari ekosistem animasi, dibutuhkan cara-cara yang antimainstream supaya industrinya bisa berkembang dan dikenal lebih luas, sehingga tidak hidup di dalam lingkup kecil,” ujar Irene.
Ia menambahkan, Kemenparekraf akan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas dampak ekonomi kreatif nasional.
Kolaborasi Pemerintah dan Kreator Lokal
Dalam upaya konkret, Kemenparekraf berencana memfasilitasi penayangan teaser film “Kelly si Kelinci” karya Little Bunns Studio. Penayangan ini akan dilakukan di Lippo Mall Nusantara sebagai bagian dari perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional pada Oktober 2025.
Wamenparekraf Irene menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pamer kemampuan teknis, tetapi langkah strategis untuk membuka peluang kerja sama yang lebih luas bagi studio animasi Indonesia.
“Kami bermitra dengan sejumlah mal, seperti Lippo Mall Nusantara, yang memiliki layar LED untuk penayangan teaser Kelly si Kelinci. Penayangan ini bukan hanya sebagai ajang unjuk kemampuan teknis, tetapi juga untuk memperkenalkan kapasitas Little Bunns Studio,” kata Irene.
Little Bunns Studio sendiri merupakan studio animasi asal Yogyakarta yang merupakan alumni binaan Inkubasi Bisnis Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar Klaster Animasi tahun 2024. Studio ini dikenal aktif dalam pengembangan Intellectual Property (IP) lokal, layanan animasi, dan iklan kreatif.
Dukungan Pemerintah untuk Karya Anak Bangsa
Selain promosi langsung, Kemenparekraf juga meluncurkan “Ekraf Hunt”, sebuah platform digital berbentuk katalog karya yang dikurasi resmi oleh kementerian. Platform ini berfungsi sebagai wadah untuk menampilkan dan mempromosikan kekayaan intelektual kreator Indonesia kepada pasar nasional maupun internasional.
Wamenparekraf Irene menjelaskan bahwa Ekraf Hunt menjadi sarana yang memungkinkan pelaku animasi dan kreator lokal mendapatkan akses lebih besar terhadap peluang bisnis dan komersialisasi IP mereka. Dengan begitu, karya anak bangsa dapat bersaing di pasar global dan menjadi sumber ekonomi baru bagi sektor kreatif.
“Platform ini kami kembangkan agar para pelaku animasi dan kreator lokal bisa memiliki etalase digital yang menjangkau investor, distributor, dan mitra bisnis secara lebih luas,” ujar Irene.
Ia menilai langkah digitalisasi promosi menjadi kunci dalam memperluas jangkauan dan keberlanjutan industri kreatif di era modern.
Apresiasi dari Pelaku Animasi Nasional
Dukungan pemerintah ini disambut baik oleh para pelaku industri kreatif, termasuk Fikri Ediputra Cahyanto, Founder Little Bunns Studio. Ia menilai kolaborasi bersama Kemenparekraf membuka peluang besar untuk mengembangkan karakter IP lokal dan memperluas jejaring industri animasi nasional.
“Tujuan kami menciptakan Kelly si Kelinci adalah untuk membuat karakter IP yang melekat di hati penontonnya, sekaligus menyebarkan nilai-nilai positif seperti persahabatan, kepedulian lingkungan, dan eksplorasi, khususnya kepada generasi alpha,” ujar Fikri.
Ia menambahkan bahwa pertemuan dengan Irene Umar memberikan banyak inspirasi dan ide untuk memperkuat eksistensi karya mereka di pasar global.
Menurut Fikri, dukungan pemerintah sangat berarti bagi studio-studio kecil yang sedang berkembang. Ia berharap sinergi ini dapat terus berlanjut agar animasi Indonesia tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga mendapat tempat di pasar internasional.
Membangun Daya Saing Global Industri Animasi
Melalui berbagai program kolaboratif ini, Kemenparekraf menegaskan komitmennya untuk memperkuat daya saing industri animasi nasional. Upaya fasilitasi, promosi, dan perluasan akses menjadi fondasi penting agar pelaku animasi Indonesia dapat naik kelas.
Irene menekankan bahwa dukungan lintas sektor, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat, merupakan kunci keberlanjutan ekosistem kreatif. Dengan semangat gotong royong, sektor animasi diharapkan tidak hanya bertahan, tetapi mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
Kemenparekraf berharap kisah sukses Little Bunns Studio menjadi inspirasi bagi studio animasi lain untuk berinovasi dan berkolaborasi.
Pemerintah pun berkomitmen menjadikan industri animasi sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi kreatif Indonesia yang berorientasi global dan berkelanjutan.
“Dukungan terhadap Little Bunns Studio diharapkan menjadi contoh sinergi antara pemerintah dan pelaku kreatif dalam mendorong pertumbuhan serta daya saing animasi Indonesia di tingkat global,” tegas Irene.
Melalui langkah ini, industri animasi nasional diharapkan tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga menjadi sarana diplomasi budaya bangsa di dunia internasional.

Sutomo
teropongbisnis.id adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Cara Alami dan Efektif Membuat Rumah Tetap Dingin Saat Cuaca Ekstrem
- Rabu, 15 Oktober 2025
5 Prinsip Menata Ventilasi Rumah Nyaman dan Seimbang Menurut Feng Shui
- Rabu, 15 Oktober 2025